57
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Permintaan Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan Gigi di
Puskesmas Bandar Khalifah
Pelayanan kesehatan di puskesmas sangat mempengaruhi responden dalam menentukan keputusannya untuk tetap menggunakan puskesmas tersebut atau
tidak dalam memperoleh pelayanan kesehatan terutama pelayanan kesehatan gigi. Pelayanan kesehatan puskesmas dipengaruhi oleh beberapa indikator seperti
persepsi masyarakat akan kualitas suatu puskesmas, kemudian keyakinan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, kualitas tenaga
kesehatan yang melayani masyarakat juga berpengaruh, selain itu sarana dan prasarana yang tersedia serta jarak atau lokasi puskesmas ikut berperan dalam
penilaian masyarakat untuk tetap memanfaatkan pelayanan puskesmas tersebut atau tidak.
Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 100 responden 100,0 yang diteliti, 65 responden 65,0 diantaranya tetap menggunakan Puskesmas Bandar
Khalifah untuk berobat gigi, dan 35 responden lainnya 35,0 mengaku tidak menggunakan pelayanan yang sama untuk memperoleh pelayanan kesehatan
khususnya pelayanan kesehatan gigi. Dari 100 responden tersebut, 54 orang diantaranya 54,0 mengaku tidak akan memanfaatkan kembali pelayanan
kesehatan gigi jika keluhan sakit giginya tidak sembuh, sedangkan 46 orang lainnya 46,0 tetap akan kembali ke puskesmas tersebut.
Jika dilihat dari segi obat-obatan, sebanyak 39 responden 39,0 akan membeli obat diluar jika keluhan sakit gigi tidak sembuh, sedangkan 61 orang
Universitas Sumatera Utara
58
lainnya 61,05 tidak akan membeli obat luar. Berdasarkan segi biaya, masih terdapat 39 responden 39,0 yang mengaku tetap dipungut biaya dalam
memperoleh kesehatan gigi di puskesmas Bandar khalifah tersebut, meskipun seharusnya puskesmas tidak memungut biaya apupun dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya pelayanan kesehatan gigi. Pelayanan kesehatan yang diberikan pihak puskesmas kepada masyarakat
khususnya pelayanan kesehatan gigi seharusnya dapat lebih optimal, dikarenakan tingginya permintaan masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi
tersebut namun tidak sesuai dengan kualitas puskesmas itu sendiri. Hal ini dapat terlihat dari jumlah responden yang tetap memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi
di Puskesmas Bandar Khalifah, namun keyakinan masyarakat terhadap puskesmas cenderung ke arah yang negatif yaitu kurang yakin sebanyak 55 responden
55,0 bahkan tidak yakin sebanyak 6 responden 6,0, dan hanya 39 responden yang yakin akan kualitas Puskesmas Bandar Khalifah.
Selain dari segi keyakinan masyarakat, banyak diantara masyarakat yang mengeluhkan ketersediaan sarana dan prasarana yang tersedia di puskesmas, hal
ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang mengaku bahwa sarana dan prasarana Puskesmas Bandar Khalifah tergolong kurang baik yaitu sebanyak 58 orang
58,0, bahkan terdapat 5 responden 5,0 yang mengaku bahwa sarana dan prasarana Puskesmas Bandar Khalifah buruk, dan hanya 37 responden 37,0
yang mengaku sarana dan prasarana puskesmas tersebut telah baik. Sedangkan dari segi kualitas tenaga medis di Puskesmas Bandar Khalifah,
38 responden 38,0 mengaku bahwa tenaga medis yang tersedia sudah baik,
Universitas Sumatera Utara
59
namun sebanyak 58 responden 58,0 mengaku bahwa tenaga medis yang tersedia masih kurang baik, bahkan terdapat 4 responden yang merasa kualitas
tenaga medis Puskesmas Bandar Khalifah masih buruk yaitu sebanyak 4 orang responden 4,0
5.2 Pengaruh Persepsi terhadap