64
square , untuk melihat hubungan antara tenaga medis dengan demand atau
permintaan masyarakat itu sendiri terhadap pelayanan kesehatan puskesmas Bandar Khalifah khususnya pelayanan kesehatan gigi. Berdasarkan hasil uji chi
square , didapatkan nilai P.value 0,05, yaitu sebesar 0,491. Artinya tidak
terdapat hubungan antara kualitas tenaga medis terhadap demand masyarakat akan pelayanan kesehatan gigi puskesmas Bandar Khalifah.
Pada pengujian menggunakan analisis multivariat, variabel tenaga medis tidak diikutsertakan dalam permodelan regresi logistik dikarenakan nilai p.value
variabel tenaga medis pada pengujian bivariat menggunakan Chi square didapatkan nilai P.value 0,25, sedangkan syarat variabel dapat ikut serta dalam
permodelan regresi logistik adalah nilai p.value 0,25. Peneliti beranggapan bahwa kualitas tenaga kesehatan yang tersedia di Puskesmas Bandar Khalifah
mungkin telah memenuhi standar pemerintah, namun masih kurang memuaskan jika dibandingkan dengan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pelayanan
kesehatan lain selain puskesmas Bandar Khalifah.
5.5 Pengaruh Lokasi terhadap
Demand Masyarakat akan Pelayanan Kesehatan Gigi di Puskesmas Bandar Khalifah
Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 46 responden 46,0 berpendapat bahwa Lokasi yang harus ditempuh masyarakat setiap ingin memanfaatkan
pelayanan kesehatan di puskesmas Bandar Khalifah masih tergolong kurang baik. Bahkan terdapat 13 responden 13,0 yang berpendapat buruk terhadap lokasi
puskesmas Bandar Khalifah. Dan hanya ada sebanyak 6 orang 6,0 yang mengaku bahwa tidak ada masalah terhadap lokasi puskesmas Bandar Khalifah.
Sebanyak 24 responden 24,0 berpendapat bahwa lokasi yang harus ditempuh
Universitas Sumatera Utara
65
untuk ke puskesmas Bandar Khalifah masih kurang baik. Sebanyak 8 responden 8,0 mengaku tidak akan menggunakan puskesmas Bandar Khalifah lagi,
meskipun masyarakat tersebut mengaku bahwa tenaga medis yang tersedia sudah baik. Dan masih ada masyarakat yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan
gigi dikarenakan lokasi untuk mengakses puskesmas tergolong buruk Menurut peneliti, lokasi mempengaruhi keputusan masyarakat untuk tetap
memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Bandar Khalifah atau tidak, karena lokasi setidaknya mempengaruhi keinginan masyarakat untuk
berobat. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang didapatkan, pada pengujian bivariat menggunakan chi square, untuk melihat hubungan antara
lokasi dengan demand atau permintaan masyarakat itu sendiri terhadap pelayanan kesehatan puskesmas Bandar Khalifah khususnya pelayanan kesehatan gigi.
Berdasarkan hasil uji chi square, didapatkan nilai P.value 0,05, yaitu sebesar 0,091. Artinya tidak terdapat hubungan antara lokasi terhadap demand masyarakat
akan pelayanan kesehatan gigi puskesmas Bandar Khalifah. Pada pengujian menggunakan analisis multivariat, variabel lokasi
diikutsertakan dalam permodelan regresi logistik dikarenakan nilai p.value variabel lokasi pada pengujian bivariat menggunakan Chi square didapatkan nilai
P.value 0,25 yaitu sebesar 0,91. Peneliti beranggapan bahwa lokasi untuk
menuju Puskesmas Bandar Khalifah masih tergolong kurang strategis, ini dapat dibuktikan dengan jarak anatara rumah responden terhadap puskesmas masih
banyak yang mengeluh jauh, yaitu sebanyak 32 responden 32,0.
Universitas Sumatera Utara
66
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan