7. Produk cacat product defect
Memproduksi komponen cacat atau yang memerlukan perbaikan. Perbaikan atau pengerjaan ulang, scrap, memproduksi barang pengganti, dan inspeksi
berarti tambahan penanganan, waktu, dan upaya yang sia-sia. 8.
Kreativitas karyawan yang tidak dimanfaatkan Kehilangan waktu, gagasan, keterampilan, peningkatan, dan kesempatan
belajar karena tidak melibatkan atau mendengarkan karyawan.
3.3. Langkah-langkah Penerapan Lean Manufacturing
Menurut Lonnie Wilson 2010, langkah-langkah penerapan lean manufacturing adalah sebagai berikut:
Langkah 1-3 : merupakan evaluasi dari keinginan mencapai lean 1.
Evaluasi ketiga pemikiran dasar dalam perubahan cultural 2.
Tuntaskan evaluasi sistem manufacturing yang digunakan sekarang a.
Keempat ujian komitment menajemen untuk menerepkan lean manufacturing
b. Kesepuluh alasan yang paling sering mengakibatkan inisiatif menuju lean
gagal c.
Keempat langkah awal penerapan inisatif lean d.
Kedewasaan proses 3.
Menerapkan hasil pembelajaran dari hasil evaluasi pencapaian Langkah 4-7 merupakan evaluasi dan perbaikan dari value stream
4. Pendokumentasian kondisi dari current value stream
Universitas Sumatera Utara
5. Redesign untuk mengurangi pemborosan
a. Persiapkan future value sream yang akan:
1 Sinkronisasi pasokan ke pelanggan secara eksternal
Sinkronisasi secara eksternal adalah menyediakan produk ke konsumen pada tingkat permintaan konsumen dan menyesuaikan dengan jadwal
produksi. Perusahaan ingin memasok semua kebutuhan konsumen tetapi tidak ingin melakukan produksi berlebih dan menciptakan persediaan
yang tidak penting. Alat ini memungkinkan keseimbangan permintaan dan produksi dapat dicapai.
Untuk melakukan sinkronisasi terhadap kebutuhan konsumen dibutuhkan kontrak jumlah permintaan dan lebih lanjut, perlu di tangani
masalah variasi normal dari supplier dan permintaan. Pada sistem produksi make to stock yang dewasa, dengan pasokan bahan baku yang
baik, kehandalan peralatan produksi, waktu proses produksi yang stabil, dan kualitas produk yang tinggi, variasi pasokan seharusnya rendah.
Baaimanapun juga, pasti ada variasi pasokan, untuk itu dibutuhkan safety stock untuk mengatasi variasi tersebut.
Tools yang digunakan untuk Sinkronisasi pasokan ke pelanggan secara eksternal:
a Takt
Takt akan membantu kita untuk mengerti tingkat permintaan konsumen yang akan diproduksi. Hal ini merupakan dasar dari perhitungan
Universitas Sumatera Utara
tingkat produksi. b
Cycle, buffer dan safety stock Cycle stock dibutuhkan untuk memastikan pengiriman barang rutin
dilakukan tepat waktu, buffer stock akan mengatasi variasi permintaan, dan safety stock untuk mengatasi variasi internal pasokan. Ketiga jenis
persediaan ini akan memastikan permintaan konsumen dapat dipenuhi, tetapi dengan persediaan yang minimum. Persediaan ini dirancang
untuk mengatasi variasi normal dari pasokan dan permintaan dan memungkinkan proses produksi pada tingkat takt dan menjaga tetap
stabil sebisa mungkin. Produksi berlebih adalah target dalam hal ini. Ketika produksi berlebih dapat dikurangi, semua pemborosan lainnya
akan berkurang, khususnya pemborosan persediaan. Srategi sinkronisasi pasokan ke pelanggan secara eksternal adalah kunci untuk mencapai
pengiriman tepat waktu. Hal ini akan memungkinan operasi pada lantai produsi berjalan lancar sehingga produksi dapat dilakukan pada jumlah
tetap, mengunakan safety dan buffer stock untuk mengatasi variasi pasokan dan permintaan. Lebih lanjut lagi memungkinkan perusahaan
lebih fleksibel dan tanggap. 2
Sinkronisasi produksi secara internal Sinkronisasi produksi secara internal adalah dengan membagi pekerjaan
yang penting kedalam beberapa tahapan proses, dimana setiap tahapan proses memiliki waktu yang sama. Idealnya semua tahapan proses
Universitas Sumatera Utara
dikerjakan dengan cycle time sama dengan takt. Tools yang digunakan untuk melakukan sinkronisasi produksi secara internal adalah basic time
study yang digabungkan dengan balancing study dan chart. 3
Menciptakan aliran Konsep aliran adalah sedemikian rupa sehingga kita tidak ingin unit
produksi berhenti, kecuali untuk pekerjaan yang mempunyai nilai tambah. Konsep aliran diukur dengan overall measures dan local
measures. Local measures dilakukan terhadap cycle time stasiun kerja dan overall measures dilakukan terhadap lead time production. Dalam
semua kasus, apabila cycle time dan lead time dapat dikurangi, maka perbaikan proses dapat dilaksanakan. Rintangan untuk mencapai proses
yang mengalir adalah: a
Persediaan b
Batches and batch processes c
Jarak d
Kecacatan yang diakibatkan proses e
Variasi f
Waktu proses yang tidak sesuai dengan cycle time g
Changeover h
Non value added work steps Menciptakan aliran merupakan kondisi dasar dalam mencapai proses
lean, strategi untuk mencapai aliran adalah:
Universitas Sumatera Utara
a Mengevaluasi keseimbangan semua proses dalam value stream mulai
dari konsumen sampai penyediaan bahan baku. b
Menghilangkan persediaan c
Mengurangi jarak antar stasiun kerja d
Mengeliminasi kecacatan e
Mengeliminasi non value added work Tools yang yang digunakan untuk menciptakan aliran:
a Minimum lot size
b Cell
c SMED single minute exchenge of Dies
d Jidoka
e Problem solving by all
f CIP continous improvement philosophy
g 5 why
h OEE overall equipment effectively
i Perbaikan Availability dengan menggunakan TPM total productive
maintenance iv. Menciptakan sistem tarik terhadap pemenuhan kebutuhan konsumen
menerapkan sistem kanban. b.
Buat spaghetti diagram c.
Tunjukkan semua kegiatan kaizen dengan gantt chart 6.
Evaluasi dan tentukan goal yang akan dicapai
Universitas Sumatera Utara
a. Tentapkan indikator dari proses
b. Buat goal yang lebih spesifik
c. Documentasikan semua kegiatan kaizen yang ditemukan pada analisis
gantt chart 7.
Implementasikan kegiatan kaizen a.
Pertama implementasikan pengendalian persediaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen
b. Implementasikan konsep jidoka
c. Implementasikan semua kegiatan kaizen pada gantt chart
8. Evaluasi new present state, stress the system dan kembali kelangkah 4
3.4. Metode yang Digunakan dalam Lean Manufacturing