Mayoritas penduduk desa Durian IV Mbelang memiliki mata pencaharian sebagai petani yakni sebesar 80,50. kemudian diikuti pekerjaan wiraswasta
sebesar 11,58 dan hanya 7,92 sebagai pegawai negeri sipil PNS. Dapat diasumsikan rata-rata penduduk desa Durian IV Mbelang menggantungkan hidup
pada pekerjaan bertani. Mereka banyak menghabiskan waktunya untuk bercocok tanam. Mereka berangkat pagi hari dan kembali kerumah di sore hari. Tak jarang
ibu-ibu rumah tangga juga turut membantu suami mereka bekerja diladang. Malah banyak diantara mereka yang ikut mencangkul dan bercocok tanam sehingga
banyak waktu mereka habis di ladang daripada bekerja di rumah.
2.3 Fasilitas Kesehatan
Desa Durian IV Mbelang memiliki beberapa sarana dan fasilitas kesehatan. Jumlah sarana dan fasilitas kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.4 Fasilitas Kesehatan di Desa Durian IV Mbelang Tahun 2014 No
Sarana Kesehatan Unit
1 Klinik Swasta
2 2
Pos Kesehatan Desa Poskesdes 1
3 Posyandu
1
Jumlah 4
2.4 Wanita Usia Subur WUS
Wanita Usia Subur WUS adalah wanita dalam usia reproduktif, yaitu usia 15-49 tahun baik yang berstatus kawin, janda maupun yang belum nikah.
Keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun.
Pada WUS ini perkembangan organ reproduksi berlangsung lebih cepat pada pria.
Puncak kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan 95 untuk hamil. Pada usia 30-an persentasenya menurun
sehingga 90. Sedangkan memasuki usia 40 tahun kesempatan untuk hamil hingga menjadi 40 setelah usia 40 tahun hanya punya maksimal 10
kesempatan untuk hamil Depkes, 2010.
2.5 Keluarga Berencana
Menurut World Health Organisation WHO expert commite 1970 Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan
suami istri untuk: 1.
Mendapatkan objektif-objektif tertentu. 2.
Menghindarkan kelahiran yang tidak diinginkan. 3.
Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan. 4.
Mengatur interval di antara kelahiran. 5.
Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri. 6.
Menentukan jumlah anak dalam keluarga Saroha, 2009. Keluarga berencana family planning adalah kegiatan untuk melakukan
pembatasan kelahiran baik itu sementara agar dapat dicapai jarak antara dua kelahiran, maupun untuk selamanya agar dapat dicegah bertambahnya anak.
Paradigma baru program Keluarga Berencana telah diubah visinya selain untuk mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera, juga untuk mewujudkan
keluarga yang berkualitas tahun 2015, dimana keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal,
berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam paradigma baru program keluarga berencana ini, misinya
sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga Depkes RI, 2010.
2.6 Kontrasepsi