Saran Studi Kasus Pada Wanita Drop Out Kontrasepsi Implant Di Desa Durian Iv Mbelang Kecamatan Stm Hulu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

kontrasepsi implant dengan baik dan benar. 3. Masyarakat memperoleh alat kontrasepsi implant secara geratis sehingga mereka ingin mencoba tanpa mengetahui dan mempertimbangkan effek samping dan kecocokan dengan diri masing-masing menyebabkan para pengguna implant drop out. 4. Keengganan masyarakat dalam mengikuti sosialisasi dan penyuluhan tentang alat kontrasepsi implant yang dilaksanankan oleh petugas kesehatan maupun petugas lapangan KB menyebabkan rendahnya pemahaman masyarakat sehingga harus drop out karena tidak cocok. 5. Sebahagian akseptor implant tidak mengalami keluhan klinis ataupun perubahan kearah yang negatif setelah menggunakan implant dan mereka merasa nyaman dan pas dengan alat kontrasepsi implant sehingga mereka melanjutkan menggunakan implant sebagai alat kontrasepsinya.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti memberikan beberapa saran dan masukan yang ditujukan kepada semua pihak, diantara lain: 1. Diharapkan bagi wanita pasangan usia subur PUS di Desa Durian IV Mbelang sebaiknya lebih meningkatkan kemauan dan kesadaran dalam mencari informasi kesehatan khususnya mengenai penggunaan alat kontrasepsi dengan konseling, dan mengikuti kegiatan penyuluhan yang di laksanankn oleh desa serta bidan desa yang menyangkut alat kontrasepsi sehingga tidak terjadi pemikiran dan persepsi yang salah terhadap penggunaan alat kontrasepsi. Sebelum memilih menggunakan salah satu alat kontrasepsi yang ada, mereka harus memiliki informasi yang akurat tentang effek positif dan negative yang timbul akibat menggunakan alat kontrasepsi tertentu sehingga dikemudian hari tidak mengalami keluhan yang mengakibatkan terganggunya kesehatan dan aktifitas keseharian pengguna alat kontrasepsi dan drop out menggunakan alat kontrasepsi. 2. Diharapkan suami dan keluarga untuk memberikan dukungan dalam memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan memberikan waktu agar dapat mengikuti penyuluhan tentang alat kontrasepsi dengan menggantikan sementara untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan mengerjakan pekerjaan di kebun bagi suami sehingga ada suatu kerjasama yang terjalin yang nantinya juga bermanfaat bagi keluarga karena tidak akan lagi diketemukan pemakai implant yang drop out dan menderita gangguan kesehatan setelah pemakaian implant. 3. Diharapkan bagi petugas kesehatan, tokoh agamatokoh masyarakat untuk tidak jemu berperan aktif dan lebih giat mensosialisasikan dan memotivasi masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi baik metode jangka pendek maupun jangka panjang sehingga angka kejadian drop out penggunaan alat kontrasepsi dapat ditekan sekecil mungkin dan terciptanya peningkatan peserta KB aktif lestari. 4. Diharapkan kepada petugas puskesmas desa Tiga Juhar melalui bidan desa dan kader KB dilapangan agar lebih pro aktif didalam penjaringan KB didesa yaitu dengan memilih kader yang benar-benar mau bekerja dan menjumpai masyarakat baik secara individu dengan mengunjungi kerumah-rumah atau kelompok seperti dalam perwiritan dan acara lain serta menyampaikan informasi tentang penggunaan alat kontrasepsi dan cara memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan masing- masing. 5. Bagi pemerintah melalui perpanjangan Petugas Lapangan Keluarga Berencana PLKB untuk lebih pro aktif dalam mensosialisasikan manfaat ber KB bagi masyarakat Durian IV Mbelang dengan mengintensifkan pendekatan yang lebih akrab terhadap masyarakat sehingga dapat memilih orang-orang yang dapat menjadi perpanjangan tangan di tengah masyarakat sebagai penggerak untuk menggunakan alat kontrasepsi. 20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Desa Durin IV Mbelang 2.1.1 Letak Lokasi Desa