berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam paradigma baru program keluarga berencana ini, misinya
sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga Depkes RI, 2010.
2.6 Kontrasepsi
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti melawan atau mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur
yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maka kontrasepsi adalah menghindarimencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya
pertemuan antara sel telur dengan sel sperma Suratun, 2008. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya
ini dapat bersipat Sentara maupun bersipat permanen dan upaya ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara, alat atau obatanatikah, 2010
.
2.7 Tujuan Program KB
Adapun tujuan Keluarga Berencana adalah : Suratun, 2008 1.
Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan Laju Pertumbuhan Penduduk LPP dan akan diikuti dengan
menurunkan angka kelahiran. 2.
Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama
serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup. 3.
Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini
memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.
4. Married conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang
akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga
yang bahagia dan berkualitas. 5.
Tujuan akhir KB adalah tercapainya Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera NKKBS dan membentuk keluarga berkualitas, yang artinya
suatu keluarga yang harmonis, sehat tercukupi sandang, pangan, papan. Pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.
2.8 Sasaran KB
Adapun sasaran KB dibagi dua, yaitu : Suratun, 2008 1.
Sasaran Langsung PUS yang wanitanya berusia antara 15-49 tahun, karena kelompok ini
merupakan pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual dan setiap kegiatan seksual dapat mengakibatkan kehamilan.
2. Sasaran Tidak Langsung
a. Kelompok Remaja. Remaja ini memang bukan merupakan target untuk
menggunakan alat kontrasepsi secara langsung tetapi merupakan kelompok yang beresiko untuk melakukan hubungan seksual akibat telah
berfungsinya alat-alat reproduksinya. Sehingga program KB disini lebih berupaya promotif dan preventif untuk mencegah terjadinya kehamilan
yang tidak diinginkan serta kejadian aborsi. b.
Organisasi-organisasi, lembaga kemasyarakatan serta instansi pemerintah maupun swasta serta tokoh masyarakat dan pemuka agama yang
diharapkan dapat memberikan dukungan dalam melembagakan NKKBS.
2.9 Alat Kontrasepsi Bawah Kulit AKBK Implant