Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Teori

puskesmas tersebut terpaksa pulang dan mencari tempat berobat lain. “Puskesmasnya tutup.Saya berobat ke klinik sajalah,” ujar warga tadi sambil berlalu dengan sepeda motor bersama suaminya. Dua mahasiswa yang hendak mengurus surat-surat ke puskemas ini juga terpaksa balik badan. ”Tadinya kami mau urus surat kesehatan, tapi karena tutup ya nggak jadilah,”kata mahasiswa tadi. Jamsosindonesia.com 2014 Puskesmas tutup warga terlantar http:www.jamsosindonesia.comnewsgroupselengkapnyapuskemas- tutup-warga-telantar_2829. Diakses pada tanggal 25 Januari 2016 pada pukul 11.20 Wib Dalam mengatasi kondisi tersebut diharapkan Puskesmas mampu memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat. Dengan memiliki sikap bertindak cepat dan tepat, berpihak kepada masyarakat, menegakkan kedisiplinan, menunjukkan transparansi, dan mewujudkan akuntabilitasnya. Berdasarkan uraian di atas, penulis sadar kesehatan adalah sesuatu hal yang penting dan harus di dukung dengan sebuah pelayanan yang baik pula, karena itu penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut dengan judul “Efektivitas Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan”.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana efektivitas pelayanan kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan?” Universitas Sumatera Utara

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dengan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelayanan kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan

I.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin diharapkan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah: a. Manfaat Ilmiah Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmiah dan informasi tambahan bagi dunia pendidikan. b. Manfaat Institusi Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi pemerintah maupun pihak pengelola Puskesmas dalam rangka peningkatan efektivitas pelayanan kesehatan sehingga kualitas pelayanan semakin baik untuk ke depannya. c. Manfaat Praktis Penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti dalam hal mengaplikasikan ilmu dalam hal administrasi dan kebijakan di bidang kesehatan.

1.5 Kerangka Teori

Menurut Kerlinger dalam Rakhmat, 2004: 6, teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara mengonstruksi hubungan antar konsep dan proposisi dengan menggunakan asumsi dan logika tertentu. Universitas Sumatera Utara Menurut Arikunto 2002: 92, Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variable pokok, sub variable atau pokok masalah yang ada dalam penelitian. Sebagai landasan berpikir dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah yang ada, perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu dan sebagai bahan referensi dalam penelitian. Kerangka teori diharapkan memberikan pemahaman yang jelas dan tepat bagi peneliti dalam memahami masalah yang diteliti. Adapun kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

I.5.1 Efektivitas

Menurut Stoner dalam Kurniawan, 2005 :106 menekankan pentingnya efektivitas organisasi dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi dan efektivitas adalah kunci dari kesuksesan suatu organisasi. Efektivitas dalam kegiatan organisasi dapat dirumuskan sebagai tingkat perwujudan sasaran yang menunjukkan sejauh mana sasaran telah dicapai. Sumaryadi 2005:105 berpendapat dalam bukunya bahwa organisasi dapat dikatakan efektif bila organisasi tersebut dapat sepenuhnya mencapai sasaran yang telah ditetapkan Atmosoeprapto 2002 :139 menyatakan Efektivitas adalah melakukan hal yang benar, sedangkan efisiensi adalah melakukan hal secara benar, atau efektivitas adalah sejauh mana kita mencapai sasaran dan efisiensi adalah bagaimana kita mencampur segala sumber daya secara cermat. Sedangkan Tangkilisan 2005:139, efektivitas organisasi adalah keseimbangan atau Universitas Sumatera Utara pendekatan secara optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan dan pemanfaatan tenaga manusia. Menurut Silalahi 2002:10, efektivitas menunjuk pada keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran organisasi dan efektivitas adalah kunci dari kesuksesan suatu organisasi. Ditinjau dari aspek ketepatan waktu maka menurut Siagian 2002 :171, Efektivitas adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya tepat waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan. Efektivitas memiliki tiga tingkatan sebagaimana yang didasarkan oleh Lawless dalam Gibson dkk, 1997: 25 antara lain : 1. Efektivitas Individu Efektivitas Individu didasarkan pada pandangan dari segi individu yang menekankan pada hasil karya karyawan atau anggota dari organisasi 2. Efektivitas Kelompok Adanya pandangan bahwa pada kenyataannya individu saling bekerja sama dalam kelompok. Jadi efektivitas kelompok merupakan Jumlah kontribusi dari semua anggota kelompoknya 3. Efektivitas Organisasi Efektivitas organisasi terdiri dari efektivitas individu dan kelompok. Melalui pengaruh sinergitas, organisasi mampu mendapatkan hasil karya Universitas Sumatera Utara yang lebih tinggi tingkatannya daripada jumlah hasil karya tiap-tiap bagiannya. Selain itu, Gibson, Ivancevich dan Donnely 1997 :31 memberikan batasan dalam kriteria efektivitas organisasi melalui pendekatan teori sistem antara lain: 1. Produksi Produksi menggambarkan kemampuan organisasi untuk memproduksi jumlah dan mutu output yang sesuai dengan permintaan lingkungan. Dalam konsep ini tidak termasuk pertimabangan tentang efisiensi, seperti yang didefenisikan di bawah. Ukuran tentang produksi meliputi laba, penjualan, bagian pasar, mahasiswa yang lulus, pasien yang sembuh, dokumen yang diproses, pelanggan yang dilayani, dan sebagainya. Ukuran ini berhubungan secara langsung dengan output yang dikonsumsi oleh pelanggan organisasi. 2. Efisiensi Konsep efisiensi didefinisikan sebagai angka perbandingan antara output dengan input. Ukuran efisiensi meliputi tingkat laba modal atau harta, biaya perunit, sisa dan pembuangan, periode waktu mesin tidak aktif, biaya per pasien, permahasiswa, per pelanggan dan sebagainya. Jadi perbandingan antara keuntungan dan biaya atau dengan output atau dengan waktu merupakan bentuk umum dari ukuran ini. Universitas Sumatera Utara 3. Kepuasan Penyusunan konsep organisasi sebagai suatu sistem social mengharuskan kita memperhatikan keuntungan yang diterima oleh para pesertanya maupun oleh para pelanggannya. Kepuasan dan semangat kerja adalah istilah yang serupa, yang menunjukkan sampai seberapa jauh organisasi memenuhi kebutuhan para karyawannya. Ukuran kepuasan meliputi sikap karyawan, pergantian karyawan, kemangiran, dan keluhan. 4. Adaptasi Kemampuan adaptasi adalah sampai seberapa jauh organisasi dapat menanggapi perubahan intern dan ekstern. kriteria ini berhubungan dengan kemampuan manajemen untuk menduga adanya perubahan dalam lingkungan maupun dalam organisasi itu sendiri. Ukuran yang biasa dari kemampuan adaptasi untuk keperluan riset, dapat diperoleh dari jawaban atas pertanyaan. 5. Perkembangan Organisasi harus dapat berkembang dalam organisasi itu sendiri untuk memperluas kemampuannya untuk hidup terus dalam jangka panjang. Usaha pengembangan yang biasa adalah program pelatihan bagi tenaga manajemen dan non-manajemen, tetapi sekarang ini pengembangan organisasi telah bertambah banyak macamnya dan meliputi pendekatan psikologis dan sosiologis Universitas Sumatera Utara 6. Hidup Terus Organisasi harus dapat hidup terus dalam jangka waktu yang panjang. Efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan suatu rencana dapat tercapai. Semakin banyak rencana yang dapat dicapai, semakin efektif pula kegiatan tersebut, sehingga kata efektivitas dapat juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. 1.5.2 Pelayanan 1.5.2.1 Defenisi Pelayanan Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003, disebutkan bahwa pelayanan adalah Segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan di lingkungan badan usaha milik negara daerah dalam bentuk barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurut Gronroos dalam Ratminto, 2005 : 2, pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata tidak dapat diraba yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antar konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh organisasi pemberi pelayanan yang dimaksudnya untuk memecahkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan. Universitas Sumatera Utara Moenir 2000: 27 berpendapat pelayanan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu ia merupakan proses, sebagai proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat. yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan ,dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terkait pada suatu produk secara fisik. Berdasarkan uraian diatas, maka pelayanan dapat disimpulkan sebagai kegiatan yang dilakukan suatu oraganisasi yang ditujukan untuk konsumen atau masyarakat umum yang berbentuk jasa untuk memenuhi kebutuhan. Ada pun dua bagian konsep pelayanan yang ada di Indonesia yaitu : 1. Pemerintah memberi pelayanan secara langsung melalui dinas daerah. Pada kategori ini kebijakan yang harus dilakukan guna mengoptimalkan pelayanan pada masyarakat adalah unit dinas di daerah agar lebih mampu memudahkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidang tugasnya. 2. Pemerintah menyerahkan fungsi pelayanan kepada masyarakat atau swasta. Hal ini dilakukan karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Pemerintah berfungsi mendorong peran serta masyarakat dan swasta dalam memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat. Pemerintah berperan sebagai fasilitator dan pengawas terhadap fungsi pelayanaan yang telah diberikan.

1.5.2.2 Fungsi Pelayanan

Pelayanan memiliki beberapa fungsi yang diberikan oleh pemerintah. Fungsi tersebut dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Fungsi pelayanan masyarakat Publik Service Functions a. Pendidikan b. Kesehatan Masyarakat c. Kesehatan Lingkungan d. Penataan Jaringan Jalan dan Taman e. Penyediaan Air Bersih 2. Fungsi Pembangunan Development Functions a. Perencanaan Pembangunan Fisik, Sosial Ekonomi, Sosial Budaya b. Kebijakan Pengembangan Perekonomian sesuai dengan potensi daerah kerajinan tangan, pariwisata, perdagangan, industri untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengangguran. c. Mengatur Perizinan, memfasilitasi hubungan dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan daerah secara ekonomi maupun fisik. d. Mendorong Partisipasi Masyarakat, secara langsung melalui Lembaga Swadaya Masyarakat 3. Fungsi Ketertiban dan Ketentraman Prospective Functions a. Penciptaan ketertiban dan ketentraman b. Perlindungan terhadap bencana alam

c. Perlindungan terhadap kebakaran I.5.3 Pelayanan publik