Komunikasi Vertikal Komunikasi Horizontal Komunikasi Diagonal

16 karyawan, penampaian informasi kepada mereka merupakan suatu pekerjaan yang cukup rumit. Didalam perusahaan pola komunikasi yang digunakan adalah saluran komunikasi formal formal communication channel yaitu pola transformasi informasinya dapat berbentuk komunikasi vertikal dari atas ke bawah top down atau downward communication, dan komunikasi verikal dari bawah ke atas buttom-up atau upward communication, komunikasi horizontal horizontal communication, dan komunikasi diagonal diagonal communication Purwanto, 2013:49.

2.2.1 Komunikasi Vertikal

Komunikasi dari atas ke bawah adalah transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke bawahan. Aliran komunikasi dari manajer ke bawahan tersebut, umumnya terkait dengan tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, mengarahkan, mengoordinasikan, memotivasi, memimpin, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah. Kemudian yang tidak kalah penting yaitu komunikasi dari bawah ke atas buttom-up atau upward communication berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah karyawan menuju ke atas manajer. Pesan yang ingin disampaikan mula-mula berasal dari para karyawan selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih tinggi. Untuk mencapai keberhasilan komunikasi dari bawah ke atas, para manajer harus percaya penuh kepada bawahannya. Kalau tidak, Universitas Sumatera Utara 17 informasi apa pun dapat dari bawahan tidak akan bermanfaat karena yang muncul hanyalah rasa curiga dan ketidakpercayaan terhadap informasi tersebut.

2.2.2 Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal horizontal communication, atau sering disebut juga dengan istilah komunikasi lateral lateral communication, adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang mmiliki posisi sejajarsederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara lain utuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberikan informasi kepada bagian yang sejajar. Di dalam praktiknya, terdapat kecenderungan bahwa dalam melaksanakan pekerjaannya manajer suka melakukan tukar menukar informasi denggan rekan kerjanya didepartemen atau divisi yang berbeda, terutama apabila muncul masalah-masalah khusus dalam suatu organisasi perusahaan. Perusahaan horizontal bersifat kordinatif di antara mereka yang memiliki posisi sederajat.

2.2.3 Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal memang agak lain dari beberapa bentuk komunikasi sebelumnya. Komunikasi diagonal diagonal communication melibatkan komunikasi antara dua tingkat level yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi formal antara manajer pemasaran dengan bagian pabrik, antara manajer produksi dengan bagian promosi ataupun antara manajer keuangan dengan bagian penelitian. Universitas Sumatera Utara 18 Namun komunikasi diagonal juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. Disamping itu komunikasi diagonal dalam suatu organisasi besar juga sulit dikendalikan secara efektif. 2.3 Sikap 2.3.1 Pengertian Sikap