18
Namun komunikasi diagonal juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur
komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. Disamping itu komunikasi diagonal dalam suatu organisasi besar juga sulit dikendalikan secara efektif.
2.3 Sikap 2.3.1 Pengertian Sikap
Sikap pada dasarnya merupakan prinsip yang diambil individu berdasarkan kepribadian, keyakinan, dan prasaannya menyangkut suatu gagasan, situasi atau
lingkungan yang dihadapinya Sulle et al, 2005:223. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu. Perilaku organisasi memfokuskan diri
pada sikap yang beraitan dengan pekerjaan. Menurut Robbins dan Judge 2014:92 Sikap merupakan pernyatan evaluatif baik yang menyenangkan ataupun
tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa dan sikap merupakan tanggung jawab dengan pekerjaan dan juga komitmen didalam
berorganisasi.
2.3.2 Komponen Sikap
Faktor-faktor dalam penilaian sikap, memiliki tiga komponen Robbins dan Judge, 2014:93 yaitu:
a. Komponen afektif
Komponen ini menyangkut perasaan yang dirasakan oleh seseorang mengenai gagasan, situasi maupun lingkungan yang dihadapinya. Komponen ini beraitan
dengan rasa senang, suka, sayang, takut, benci, sedih, dan kebanggaan hingga muak atau bosan akan sesuatu, sebagai akibat setelah merasakannya.
Universitas Sumatera Utara
19
b. Komponen kognitif
Komponen ini menyangkut pengetahuan seseorang mengenai sesuatu yang terkait dengan gagasan, situasi maupun lingkungannya yang dihadapinya.
Komponen ini berkaitan dengan penalaran seseorang untuk menilai suatu informasi, pesan fakta dan pengertian yang berkaitan dengan pendiriannya.
c. Komponen Perilaku
Dari sebuah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atas sesuatu. Jadi untuk mencapai tujuan tertentu
diperlukan penyesuaian sikap individu yang mampu mendorong individu lain dalam hal kepedulian individu terhadap tugas yang diberikan.
2.3.3 Sikap Kerja
Sikap yang berhubungan dengan pekerjaan merupakan sikap yang mempengaruhi bagaimana karyawan melakukan pekerjaann dengan baik. Adapun
yang termasuk sikap kerja yang utama Robbins dan Judge, 2014 :99 adalah : 1.
Kepuasan kerja Kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang
merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Kepuasan kerja mengacu pada sikap individu secara umum terhadap pekerjaaannya. Seseorang
dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap yang positif terhadap pekerjaannya dan seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya
mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut
Universitas Sumatera Utara
20
2. Keterlibatan kerja
Keterlibatan kerja adalah tingkat sejauh mana seseorang berkecimpung dalam pekerjaannya dan secara aktif berpartisipasi didalamnya. Keterlibatan kerja
merupakan tambahan yang terbaru dalam literatur perilaku organisasi. Seseorang dengan keteribatan pekerjaan yang tinggi dengan kuat memihak
pada jenis kerja yang dilakukan dan benar-benar peduli dengan jenis kerja itu. Tingkat keterlibatan yang tinggi telah ditemukan berkaitan dengan
kemangkiran yang lebiih rendah dan tingkat permohonan berhenti yang lebih rendah.
3. Komitmen organisasi
Komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat
memelihara keanggotaannya dalam organisasi itu. Jadi keterlibatan kerja yang tinggi berarti pemihakan seseorang pada pekerjaannya yang khusus, dan
komitmen pada organisasi yang tinggi berarti pemihakan kepada organisasi yang mempekerjakannya. Komitmen organisasi merupakan peramal yang lebih
baik karena merupakan respon yang lebih global dan bertahap organisasi sebagai suatu keseluruhan dari kepuasan kerja. Beberapa dimensi terpisah
dalam komitmen organisasional Robbins dan Judge, 2014:101 adalah : a.
Komponen afektif Perasaan emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai-nilainya.
b. Komponen berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
21
Nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dalam suatu organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut.
c. Komponen normatif
Kewajiban untuk bertahan dalam organisasi untuk alasan-alasan moral atau etis.
d. Dukungan organisasi
Dukungan organisasi yang dirasakan adalah tingkat sampai mana karyawan yakin organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli dengan
kesejahteraan mereka. Sikap ini menunjukkan bahwa individu merasa organisasi mereka bersikap suportif ketika penghargaan dipertimbangkan
dengan adil, dan pengawas mereka dianggap suportif. e.
Keterlibatan karyawan Keterlibatan karyawan adalah keterlibatan, kepuasan, dan antusiasme
individual dengan kerja yang mereka lakukan. Tingkat keterlibatan rata-rata tinggi mempunyai tingkat kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, serta
tingkat perputaran karyawan dan kecelakaan menjadi lebih rendah.
2.3.4 Teori Sikap