85
Jika ada pasien BPJS Kesehatan yang sedang butuh rawat inap tetapi kamar penuh, apa yang harus dilakukan pasien tersebut? Nah, untuk
penjawab pertanyaan itu, Kepala Bidang rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik mengungkapkan bahwa:
“Kalo ruangan sekarang kurasa gak da masalah, yang masalah itu ICU, karena ICU kan terbatas. Jadi kalo ada pasien yang memang membutuhkan
ruangan ICU ya biasanya kami konfirmasikan ke rumah sakit lain yang bekerjasama dengan BPJS juga”.
Dari sini terlihat jelas keprofesionalan BPJS kesehatan bahwa peraturan tetaplah peraturan. Para peserta harus mengikuti prosedur dan
peraturan yang ada. Peserta yang akan dirawat inap harus memenuhi berkas yang telah ditetapkan BPJS. Kalau untuk masalah ruangan, RSUP H.Adam
Malik telah memiliki banyak ruangan dan tidak perlu dikhawatirkan lagi. Sementara untuk jumlah kamar rawat inap, Kepala Bidang rawat inap
mengungkapkan bahwa: “Kalo untuk “Rindu A” bagusan tanya sama instalasinya langsung, tapi
kalo untuk bedah syaraf kami ada 36 ruangan”. Dari pernyataan itu dapat kita ketahui bahwa beliau hanya menjalani
bagian “Rindu A” dan untuk jumlahnya ruangannya berjumlah 36 ruangan.
1.2 Standar Kegiatan Pelayanan di Ruangan
Kegiatan layanan kesehatan terutama dilakaukan oleh perawat. Yang terpenting untuk kesembuhan pasien adalah berkolaborasi dengan
dokter untuk menjalankan instruksi dokter, baik dalam memberikan obat maupun fisiotheraphy pasien, merawat luka dan tindakan invasive lainnya.
86
Disamping itu secara team perawat ruangan juga menjalankan pemeriksaan rutin terhadap kondisi pasien, utamanya terhadap vital sign
penderita. Perawat juga membentu pasien untuk menjalani aktifitas rutin mereka sehari-hari, misalnya mandi, bergerak semasih belum bisa terlepas
dari tempat tidur, bila perlu makan dan sebagainya. Dalam pemberian obat, petugas kesehatan bekerjasama dengan
petugas farmasi untuk menentukan dosis dan waktu yang tepat kepada pasien. Selain petugas farmasi petugas gizi juga memberikan arahan
terhadap jenis makanan yang diberikan kepada pasien. Fisiotherapis membantu pasien melakukan gerakan-gerakan fisik yang menunjang
penyembuhan. Pencatatan medis harus dilakukan secara rutin oleh perawat di
lembaran catatan yang terdapat dalam rekam medis tiap penderita. Sedangkan pencatatan yang berkaitan dengan laporan dan urusan non-medis
lainnya dilakukan oleh tenaga administrasi ruangan. Untuk standar pelayanan rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat
H.Adam Malik sendiri, Kepala Bidang rawat inap menjelaskan: “Kalo itu gimana ya, ya gak bisa juga aku menjawabnya, yang menjawab tu
harus ada beberapa orang yang memang dibidangnya, tapi yang pasti semua seudah memenuhi stadar”
Walaupun pertanyaan tersebut tidak bisa mendapat hasil jawaban yang memuaskan dan harus mendatangkan orang-orang yang bertugas
dibidangnya tetapi dari jawaban dari salah seorang ahli tersebut dan pernyataan pasien bahwa semua proses rawat inap telah memenuhi stadar.
87
1.3 Perbedaan Fasilitas Ruang Rawat Inap BPJS Kesehatan
Tidak ada perbedaan pelayanan saat peserta BPJS Kesehatan mengambil manfaat kelas I, II atau III dalam kepesertaan BPJS Kesehatan.
Demikian pula untuk peserta PBI ataupun Non PBI semuanya akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama. Perbedaannya hanya terletak
pada fasilitas kelas ruang inap. Pelayanan kesehatan yang di bisa dilakukan pada Fasilitas Kesehatan
tingkat I berupa pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis, pelayanan gigi, tindakan medis non spesialistik operatif dan non operatif, pelayanan
obat dan bahan medis habis pakai, dan pemberian obat Program Rujuk Balik PRB, pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama,
pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui dan bayi, upaya penyembuhan terhadap efek samping kontrasepsi, termasuk penanganan komplikasi KB
pasca persalinan, rehabilitasi medik dasar, pelayanan promotif preventif kegiatan penyuluhan kesehatan perorangan, imunisasi dasar, KB, skrining
kesehatan tertentu, dan program Pengelolaan Penyakit KronisProlanis, pemberian rujukan sesuai indikasi medis.
Lalu, apakah ada perbedaan pelayanan dan fasilitas pada setiap kelas rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik? Mari kita simak
pernyataan dari Kepala Bidang rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik
“Kalo untuk pelayanan semua sama, yang membedakan kelas 3 dan kelas 1 itu ya fasilitas lah, itu aja”.
88
Seperti pernyataan yang dikemukakan okeh Kepala Bidang Rawat Inap diatas, bahwa tidak ada perbedaan peyanan BPJS Kesehatan di RSUP
H. Adam Malik Medan, yang membedakan dari setiap kelas hanyalah fasilitas ruangan tersebut.
Lalu, fasilitas apa saja yang membedakan setiap kelas tersebut? Berikut penjelasan dari Kepala Bidang rawat inap Rumah Sakit Umum
Pusat H.Adam Malik “Kalo dia di VIP kan itu dia sendiri dikamar, ada extra bed untuk keluarga.
Kalo kelas I disini ada dua pasien hanya dua pasien didalam ruangan, kalo kelas III itu ada enam pasien dalam satu ruangan. Tapi kalo pelayanan
ya sama, dokternya pun sama. Kalo kelas II ada empat, tapi kami disini gak ada kelas II, kalo kelas II di “Rindu B” ya dua orang jugak, beda-beda
dia”. Dari pernyataan itu jelas terlihat bahwa yang menjadi perbedaan
hanyalah fasilitas saja, dan fasilitas tersebut adalah jumlah tempat tidur dalam ruangan. Seperti juga yang peneliti lihat di lokasi, ada sebuah TV
pada kelas I VIP.
1.4 Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri