Karakteristik BPJS Sebagai Badan Hukum Publik Proses Transformasi

34

1.6.2.6 Karakteristik BPJS Sebagai Badan Hukum Publik

BPJS merupakan badan hukum publik karena memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Dibentuk dengan Undang-Undang Pasal 5 UU BPJS. 2. Berfungsi untuk menyelenggarakan kepentingan umum, yaitu Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN yang berdasarkan asas kemanusiaan, manfaat dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Pasal 2 UU BPJS 3. Diberi delegasi kewenangan untuk membuat aturan yang mengikat umum Pasal 48 ayat 3 UU BPJS. 4. Bertugas mengelola dana publik, yaitu dana jaminan sosial untuk kepentingan peserta Pasal 10 huruf d UU BPJS . 5. Berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan 6. peserta dan pemberi kerja dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan jaminan sosial nasional Pasal 11 huruf c UU BPJS . 7. Bertindak mewakili Negara RI sebagai anggota organisasi atau lembaga internasional Pasal 51 ayat 3 UU BPJS . 8. Berwenang mengenakan sanksi administratif kepada peserta atau pemberi kerja yang tidak memenuhi kewajibannya Pasal 11 huruf f UU BPJS. 9. Pengangkatan Angggota Dewan Pengawas dan Anggota Direksi oleh Presiden, setelah melalui proses seleksi publik Pasal 28 sd Pasal 30 UU BPJS. 35

1.6.2.7 Proses Transformasi

UU BPJS mengatur seluruh ketentuan pembubaran dan pengalihan PT ASKES Persero dan PT JAMSOSTEK Persero. Ketentuan pembubaran BUMN Persero tidak berlaku bagi pembubaran PT ASKES Persero dan PT JAMSOSTEK Persero. Pembubaran kedua Persero tersebut tidak perlu diikuti dengan likuidasi, dan tidak perlu ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. a. Transformasi PT ASKES Persero Menjadi BPJS Kesehatan Masa persiapan transformasi PT ASKES Persero menjadi BPJS Kesehatan adalah selama dua tahun terhitung mulai 25 November 2011 sampai dengan 31 Desember 2013. Dalam masa persiapan, Dewan Komisaris dan Direksi PT Askes Persero ditugasi untuk menyiapkan operasional BPJS Kesehatan, serta menyiapkan pengalihan asset dan liabilitas, pegawai serta hak dan kewajiban PT Askes Persero ke BPJS Kesehatan. Penyiapan operasional BPJS Kesehatan mencakup: 1 Penyusunan sistem dan prosedur operasional BPJS Kesehatan 2 Sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan 3 Penentuan program jaminan kesehatan yang sesuai dengan UU SJSN. 4 Koordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengalihkan penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas. 36 Kordinasi dengan KemHan, TNI dan POLRI untuk mengalihkan penyelenggaraan program pelayanan kesehatan bagi anggota TNIPOLRI dan PNS di lingkungan KemHan,TNIPOLRI. non-pegawai negeri, dan pegawai swasta, pekerja bukan penerima upah dan bukan pekerja investor, pemberi kerja, pensiunan, veteran, janda veteran, dan anak veteran. Dua kelompok selain kelompok pengalihan dan PBI memiliki prosedur pendaftaran masing-masing. Berikut tata cara pendaftaran pekerja penerima upah non-pegawai pemerintah: 1. Perusahaan mendaftar ke BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan melakukan proses registrasi kepesertaan dan memberikan informasi tentang virtual account untuk perusahaan di mana satu virtual account berlaku untuk satu perusahaan. 2. Perusahaan membayar ke bank dengan virtual account yang sudah diberikan BPJS Kesehatan. 3. Perusahaan mengkonfirmasikan pembayaran ke BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan memberikan kartu BPJS Kesehatan kepada perusahaan. Berikut tata cara pendataran pekerja bukan penerima upah dan bukan pekerja: 1. Calon peserta melakukan pendaftaran ke BPJS Kesehatan dengan mengisi formulir daftar isian peserta dan menunjukkan kartu identitas KTP, SIM, KK atau paspor. 37 2. BPJS Kesehatan memberikan informasi tentang virtual account calon peserta. Virtual account berlaku untuk masing-masing individu calon peserta. Kemudian calon peserta melakukan pembayaran ke bank dengan virtual account yang sudah diberikan BPJS Kesehatan. 3. Peserta melakukan konfirmasi pembayaran iuran pertama ke BPJS Kesehatan. 4. BPJS Kesehatan memberikan kartu BPJS Kesehatan kepada peserta. Peserta pengalihan program terdahulu juga akan mendapatkan kartu BPJS Kesehatan. Namun, bila peserta tidak membawa kartu BPJS ketika berobat, maka bisa menggunakan kartu yang lama,. Rinciannya, anggota TNIPOLRI dapat memperlihatkan Kartu Tanda Anggota atau Nomor Register Pokok dan mantan peserta Jamsostek bisa menggunakan kartu JPK Jamsostek. Begitu juga dengan mantan peserta Askes dan Jamkesmas, sepanjang data peserta tersebut terdaftar di master file kepesertaan BPJS Kesehatan. Semua warga yang mendapat jaminan kesehatan BPJS terbagi ke dalam dua kelompok seperti yang telah dibahas di atas, yaitu: 1. PBI Jaminan Kesehatan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan adalah peserta jaminan kesehatan kepada fakir miskin dan orang cacat total sebagaimana diamanatkan dalam UU SJSN yang iurannya dibayar oleh pemerintah. Berikut ini beberapa criteria peserta PBI Jaminan Kesehatan dari pemerintah menurut BPS: 38 a Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m 2 per orang b Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanahbambukayu murahan. c Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bamburumbiakayu berkualitas rendahtembok tanpa diplester. d Tidak memiliki fasilitas buang air besarbersama-sama dengan rumah tangga lain. e Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik. f Sumber air minum berasal dari sumurmata air tidak terlindungsungaiair hujan. g Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakararangminyak tanah. h Hanya mengkonsumsi dagingsusuayam satu kali dalam seminggu. i Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun. j Hanya sanggup makan sebanyak satudua kali dalam sehari. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmaspoliklinik. k Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 0, 5 ha. Buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawah Rp 600.000 per bulan. l Pendidikan tertinggi kepala kepala rumah tangga: tidak sekolahtidak tamat SDhanya SD. n 39 m Tidak memiliki tabunganbarang yang mudah dijual dengan nilai Rp 500.000, seperti: sepeda motor kreditnon kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya. 2. Bukan PBI Jaminan Kesehatan Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan sebagaimana yang dimaksud merupakan peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas sesuai Perpres No 12 Tahun 2013: 1 Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya, terdiri atas: a Pegawai Negeri Sipil; b Anggota TNI; c Anggota Polri; d Pejabat Negara; e Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri; f swasta; dan g Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang menerima Upah. 2 Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, terdiri atas pekerja di luar hubungan kerja dan pekerja mandiri. 3 Bukan Pekerja dan anggota keluarganya, terdiri atas : a. Investor; b. Pemberi Kerja; c. Penerima pensiun; 40 d. Veteran; e. Perintis Kemerdekaan; dan f. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang mampu membayar iuran. Pengusaha Sementara itu, jumlah peserta anggota keluarga yang ditanggung oleh jaminan kesehatan paling banyak 5 lima orang. Peserta atau anggota keluarga yang dimaksudkan di atas meliputi: a Suami atau istri sah, b Anak kandung atau anak tiri atau anak angkat yang memenuhi kriteria berupa: a. Belum menikah b. Tidak memiliki penghasilan sendiri c. Belum berusia 21 tahun atau belum berusia 25 tahun yang masih dalam pendidikan formal

1.6.2.8 Jalur Pendaftaran