Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri

88 Seperti pernyataan yang dikemukakan okeh Kepala Bidang Rawat Inap diatas, bahwa tidak ada perbedaan peyanan BPJS Kesehatan di RSUP H. Adam Malik Medan, yang membedakan dari setiap kelas hanyalah fasilitas ruangan tersebut. Lalu, fasilitas apa saja yang membedakan setiap kelas tersebut? Berikut penjelasan dari Kepala Bidang rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik “Kalo dia di VIP kan itu dia sendiri dikamar, ada extra bed untuk keluarga. Kalo kelas I disini ada dua pasien hanya dua pasien didalam ruangan, kalo kelas III itu ada enam pasien dalam satu ruangan. Tapi kalo pelayanan ya sama, dokternya pun sama. Kalo kelas II ada empat, tapi kami disini gak ada kelas II, kalo kelas II di “Rindu B” ya dua orang jugak, beda-beda dia”. Dari pernyataan itu jelas terlihat bahwa yang menjadi perbedaan hanyalah fasilitas saja, dan fasilitas tersebut adalah jumlah tempat tidur dalam ruangan. Seperti juga yang peneliti lihat di lokasi, ada sebuah TV pada kelas I VIP.

1.4 Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri

Seperti yang dikutip dari medanbisnisdaily.com menyatakan bahwa: Pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan harus bersiap membayar penuh biaya rawat inap di rumah sakit, jika pulang atas permintaan sendiri. Peraturan baru ini tertuang dalam surat edaran SE yang dikirimkan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Medan 89 ke rumah sakit providernya, termasuk ke Rumah Sakit Umum Daerah RSUD dr Pirngadi Medan. Dalam SE tertanggal 14 Juli 2015 tersebut, dinyatakan kasus rawat inap di RS yang pulang atas permintaan sendiri, tidak dijaminbatal dijamin BPJS Kesehatan. Selain itu, apabila pasien berniatberkeinginan untuk melanjutkan pelayanan kesehatan di rumah sakit lainnya yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, maka konsekuensi pembiayaan lanjutan di RS tujuan tidak menjadi beban BPJS Kesehatan. SE ini akan memberatkan pasien peserta BPJS Kesehatan. Lantaran selama ini, banyak pasien mengaku meminta pindah atau keluar dari satu RS ke RS lainnya, dengan alasan layanan yang tidak baik. Direktur Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen LAPK Farid Wajdi menuturkan sekarang ini pengelolaan BPJS Kesehatan terlihat sangat kapitalis, menjadikan Jaminan Kesehatan Nasional JKN sebagai bisnis. Aturan baru ini, seperti menyandera masyarakat sebagai peserta. Penetapan aturan baku, pasien pulang atas permintaan sendiri, kemudian tidak ditanggung biaya rawat inapnya tanpa melihat sebab akibat tentu sangat merugikan peserta. Kasubag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin menuturkan rumah sakit menerima surat edaran aturan baru ini, akhir Juli lalu, dan mulai diaktifkan. Lantaran surat edaran ini, setiap petugas di ruang rawat inap juga di IGD instalasi gawat darurat sudah diberikan arahan untuk memberitahukan aturan kepada pasien. Aturan akan diberitahukan kepada setiap pasien yang masuk. Jadi setiap ada pasien 90 BPJS Kesehatan yang mau pulang atas permintaan sendiri, kita jelaskan bahwa biaya rawatnya akan ditanggung sendiri, dan BPJS Kesehatannya tidak berlaku, tutur Edison. Dikatakannya, aturan baru dari BPJS Kesehatan ini sebenarnya tidak berpengaruh pada rumah sakit. Namun diperkirakan bakal banyak pasien yang akan mengeluh. Karena selama ini banyak pasien yang keluar rumah sakit atas permintaan sendiri dengan berbagai alasan, mulai dari bosan di rumah sakit, hingga lainnya. Kepala Departemen Hukum Komunikasi Publik, Kepatuhan dan Keuangan BPJS Kesehatan Divre I Sumut-Aceh, Ismed membenarkan, surat edaran BPJS Kesehatan yang disampaikan ke rumah sakit provider ini. Surat berjudul Pembatalan Penjaminan Pulang Atas Permintaan Sendiri PAPS itu dibuat berdasarkan regulasi yang ada dari pemerintah. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes Nomor 69 Tahun 2014, tentang kewajiban rumah sakit dan kewajiban pasien, dalam Bab II disebutkan, pasien wajib mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan tenaga kesehatan di rumah sakit dan disetujui pasien yang bersangkutan. Lalu menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya. Kemudian, berdasarkan Permenkes Nomor 28 Tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan program JKN, Bab IV pouin C, tentang pelayanan kesehatan yang tidak dijamin, yaitu pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan yang 91 berlaku.Terkait poin diatas, maka kasus rawat inap di rumah sakit yang pulang atas permintaan sendiri tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan, tuturnya. prawira Lalu bagaimana dengan Rumah Sakit Umum Pusat sendiri, adakah batasan waktu yang diberikan rumah sakit bagi pasien rawat inap? Berikut penjelasan dari Kedala Bidang rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik: “Gak ada. Malah sekarang kan ada peraturan BPJS pasien tidak boleh PAPS Pulang Atas Permintaan Sendiri kalo belum direkomendasikan dokter, kalo dia tetap ingin pulang ya bayar seperti umum. Semua biaya perawatannya itu menjadi umum, bukan lagi biaya BPJS”. Dari sini dapat kita ketahui bahwa pasien tidak dapat pulang sesuka hatinya. Pasien hanya bisa pulang jika menurut dokter bahwa pasien tersebut memang sudah selayaknya diperbolehkan pulang.

2. Pasien Yang Sedang Rawat Inap Menggunakan BPJS Kesehatan

2.1 Anlisis Data Dengan Acuan Kualitas Pelayanan Rawat Inap