Dengan demikian Maria termasuk salah seorang yang ditebus Putranya. Jadi, keselamatan Illahi yang dialami Maria harus bergantung pada Yesus Kristus.
Keunggulan Maria terjadi berkat relasinya yang tak terpisahkan dengan Yesus Kristus. Dasar pemikiran seperti ini bukan hanya persoalan akal, tetapi juga persoalan
hati dan iman. Iman itu harus dihayati, pengahayatan iman itulah yang disebut devosi. Jadi bisa dikatakan devosi merupakan bagian integral dari penghayatan iman.
46
Oleh karena itu, secara terminologis, Devosi Marial bisa diartikan sebagai sikap hati baca: kebaktian serta perwujudannya, dengan menjalin relasi personal, menjunjung
tinggi, menghormati, menghargai, mencintai, dan meneladani Maria.
B. Tujuan Devosi Marial
Pranataseputra dalam tulisan ringkasnya menjelaskan bahwa inti sari devosi kepada Santa Perawan Maria dalam Gereja Katolik adalah menjadikan hidup beriman
Maria sebagai teladan. Bagi orang Katolik, berdevosi dan menghormati Santa Perawan Maria bukan karena Maria memiliki kekuatan dan keahlian gaib, akan tetapi sebagai
manusia yang beriman seperti umat lainnya, Maria telah membuktikan diri sebagai hamba Allah yang baik dan berhasil.
47
Maria adalah seorang beriman yang sederhana, tekun, setia, dan suci. Dia menghayati imannya dengan teguh dan tidak tergoyahkan oleh berbagai godaan,
kesulitan, dan tantangan. Hal-hal seperti inilah yang harus diteladani oleh umat Kristiani. Orientasi atau tujuan terakhir kehidupan orang-orang beriman seperti halnya
kehidupan Maria sendiri adalah untuk mengenal, mencintai, dan memuliakan Tuhan,
46
Surip Stanislaus, Perempuan Itu Maria?, h.102.
47
Pranataseputra, ”Santa Perawan Maria dalam Hidup Sehari-hari Orang Katolik”, h. 8.
serta mentaati perintah-perintah-Nya. Oleh karena itu, devosi kepada Maria membawa umat Katolik untuk meneladani sikap keterbukaan dan penghampaan pemasrahan diri
Maria kepada Tuhan.
48
Gereja telah menetapkan prinsip teologis yang menghubungkan Maria dengan Kristus dan Gereja. Umat Katolik memandang Maria untuk memahami Yesus dan Gereja
secara lebih jelas. Konsili Efesus 431 menyatakan bahwa Maria adalah Bunda Allah, di sini jelas bahwa Maria sangat penting untuk memahami Yesus Kristus. Penjelmaan Yesus
selalu dikaitkan erat dengan Maria. Santo Louis Marie de Monfort 1716 memberikan 8 delapan butir alasan
mengapa umat Katolik harus melakukan Devosi Marial. 1.
Devosi Marial menunjukkan umat Katolik pengudusan diri sendiri di hadapan Yesus Kristus dengan bantuan Maria. Devosi ini mendorong untuk membaktikan
diri secara menyeluruh demi pengabdian kepada Allah. 2.
Devosi Marial membuat umat Katolik mengikuti jejak Kristus dan meneladani kerendahan-Nya.
3. Dengan berdevosi kepada Maria, umat mempersembahkan seluruh karya amal
kepada Yesus Kristus melalui tangan Bunda-Nya, maka karya amal itu dibersihkan dan diperindah oleh Maria, dan Maria juga membuat umat diterima
oleh Putranya. 4.
Devosi Marial merupakan sarana unggul untuk menjaga kemuliaan Allah yang lebih besar.
5. Devosi Marial mengantar umat Katolik pada kesatuan dengan Tuhan secara,
mudah, singkat, sempurna, dan aman.
48
Maria Handoko, Santa Perawan Maria Bunda Allah, h. 35-36.
6. Devosi Marial memberi umat Katolik kebebasan batin mendalam yang
merupakan dambaan sebagai anak-anak Allah. 7.
Devosi Marial merupakan cara yang sangat baik untuk melaksanakan cinta kasih terhadap sesama.
8. Devosi Marial merupakan sarana ketekunan dan menetapkan hati untuk tetap setia
dalam keutamaan.
49
Intinya, tujuan terakhir Devosi Marial adalah Yesus Kristus. Bila seseorang berdevosi kepada Maria, maka ia secara sempurna ingin berbakti kepada Yesus Kristus.
Dalam hal ini Devosi Marial merupakan sarana dan kemudahan bagi umat untuk menemukan Yesus Kristus.
C. Devosi Marial dalam Lintasan Sejarah