27 memperoleh informasi tentang peran seta masyarakat lokal maupun masyarakat
luar dalam menjaga kelestarian ekosistem hutan dan sungai serta mengetahui bagaimana kinerja mereka dalam melesarikannya. Wawancara dilakukan dengan
menggunakan pedoman wawancara sebagai acuan dan dibantu dengan alat tulis berupa catatan yang menuliskan hasil dari wawancara tersebut.
Informan dalam hal ini adalah pengelola yang mengelola Taman Nasional Gunung Leuser TNGL di desa Bukit Lawang dan pengelola LSM yaitu YEL
Yayasan Ekosistem Lestari yang ada di desa Bukit Lawang ini. Kemudian informan lain adalah masyarakat lokal yang tinggal didesa tersebut, tentang
bagaimana pandangan mereka tentang pelestarian lingkungan dan peranan masyarakat sebagai pengelola objek wisata di Bukit Lawang.
Menurut Koentjaraningrat 1989:30 dalam suatu masyarakat baru, tentu kita lebih dahulu memulai keterangan dari informan yang dapat memberikan
keterangan yang kita butuhkan. Informan-informan ini haruslah orang yang memiliki pengetahuan luas tentang kegiatan pelestarian lingkungan, khususnya
hutan yang ingin di kaji oleh peneliti.
1.6. Lokasi Penelitian
Peneliti dalam hal menentukan lokasi penelitian adalah di desa Perk.Bukit Lawang, terutama di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Taman Nasional
ini merupakan salah satu suaka margasatwa dan kawasan hutan lindung, serta tempat konservasi orangutan. Penelitian juga dilakukan pada masyarakat sekitar
hutan yang bermukim dan menjadi pengelola tempat wisata Bukit Lawang, yaitu kawasan pantai sebutan untuk daerah pinggiran sungai.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
28
1.7. Analisis Data
Kegiatan analisis data dimulai dari peneliti mencatat setiap kejadian mengenai berbagai jawaban sebanyak mungkin yang menyangkut tentang masalah
yang dikemukakan oleh peneliti. Kemudian hasil pencatatan tersebut, disusun dan berupaya menggabungkan dan menghubungkan atas jawaban dari informan
sehingga mencapai tujuan penelitian, dan sesuai dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk bersikap objektif, data yang
diperoleh tidak dikurangi, ditambah ataupun dirubah, sehingga tidak mengurangi keaslian data yang diperoleh oleh peneliti dilapangan.
Dalam menggunakan tehnik analisis data yang melakukan pengolahan data agar lebih mudah dipahami, karena data yang terdapat dilapangan diperoleh dalam
keadaan tidak beraturan, sehingga penelitian melakuan analisis data, dalam upaya mencari hubungan antara data-data tersebut. Namun dari data di lapangan, peneliti
juga mencoba beradaptasi dengan persoalan yang sedang diamati, mencari dan menimbulkan peluang terhadap munculnya data-data baru atau informan baru
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
29
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
2.1. Letak Geografis Desa
Desa Bukit Lawang merupakan desa sekitar hutan yang membukit. Letak geografis desa adalah 2
˚55’ -4˚05’ LU dan 98˚30’BT, dengan luas desa 192660 Ha. Ketinggian desa Perk. Bukit Lawang adalah 108 dml. Secara umum desa
Bukit Lawang berbatasan dengan kabupaten lain dan berbatasan dengan propinsi lain. Untuk mencapai desa Perk. Bukit Lawang jarak yang harus ditempuh adalah
11 km dari ibukota kecamatan atau 30 menit perjalanan. Sedangkan, dari Medan menuju Bukit Lawang ‘memakan’ waktu perjalanan adalah sekitar ± 3 jam.
2.2. Sejarah Desa