Frasa Verbal sebagai Predikat Frasa Verbal sebagai Subjek

Frasa verbal diponggol dipantingkon ‘dipotong dipancangkan’ 151, dibolongkon digadis ‘dibuang dijual’ 152, dan marsiajar marmeam ‘belajar bermain’ 153 dapat diinterpretasi sebagai frasa verbal alternatif atau aditif.

2.2 Kedudukan Frasa Verbal Dilihat dari Segi Fungsi dalam Kalimat Bahasa Batak Toba

Jika dilihat dari segi fungsi, frasa verbal terutama menduduki fungsi predikat walaupun demikian, frasa verbal dalam bahasa Batak Toba dapat pula menduduki fungsi lain seperti subjek, objek, pelengkap, dan keterangan.

2.2.1 Frasa Verbal sebagai Predikat

Telah dikemukakan bahwa frasa verbal berfungsi terutama sebagai predikat atau inti predikat kalimat. Hal ini dapat dibuktikan pada kalimat di bawah ini. 154 Hami ndang mangan na bodari. ‘Kami tidak makan semalam.’ 155 Ibana ingkon lao sogot tu Jakarta. ‘Dia harus pergi besok ke Jakarta.’ 156 Gabe madabu halahi sian tangga i. ‘Mereka jadi jatuh dari tangga itu.’ 157 Hampung do parjolo paboahon na masa i. ‘Kepala Desa terlebih dahulu memberitahukan peristiwa itu.’ Universitas Sumatera Utara 158 Nunga matutung sopo ni raja i lima tahun na salpu. ‘Rumah raja itu sudah terbakar lima tahun yang lalu.’ Frasa verbal ndang mangan ‘tidak makan’ 154, ingkon lao ‘harus pergi’ 155, gabe madabu ‘jadi jatuh’ 156 adalah frasa verbal yang berkedudukan sebagai predikat. Perbedaannya frasa verbal gabe madabu ‘jadi jatuh’ 156 dan nunga matutung ‘sudah terbakar’ 158 terletak di belakang subjek, sedangkan frasa ndang mangan ‘tidak makan’ 154, ingkon lao ‘harus pergi’ 155 dan parjolo paboahon ‘terlebih dahulu memberitahukan’ 157 terletak setelah subjek S.

2.2.2 Frasa Verbal sebagai Subjek

Pada kalimat-kalimat di bawah ini akan tampak frasa verbal dan perluasannya yang berupa objek, pelengkap dan atau keterangan dapat berfungsi sebagai subjek. Pada umumnya verbal yang berfungsi sebagai subjek adalah verba inti, tanpa pewatas depan ataupun pewatas belakang. Jika verba ini memiliki unsur lain seperti objek dan keterangan, unsur itu menjadi bagian dari subjek. Hai ini dapat juga dibuktikan pada bahasa Batak Toba seperti pada kalimat berikut ini. 159 Marungut-ungut ganup manogot boi do pahehehon sahit. ‘Menggerutu tiap pagi bisa membangkitkan penyakit.’ 160 Mangan ganup ari mambahen jolma tongtong hipas. ‘Makan tiap hari membuat manusia tetap sehat.’ Universitas Sumatera Utara Frasa verbal marungut-ungut ganup manogot ‘menggerutu tiap pagi’ 159 dan mangan ganup ari ‘makan tiap hari’ 160 dengan perluasan keterangan waktu ganup manogot ‘tiap pagi’ 159 dan ganup ari ‘tiap hari’ 160 berkedudukan sebagai subjek.

2.2.3 Frasa Verbal sebagai Objek