Ragam Kepastian FRASA VERBAL DAN FUNGSINYA DALAM KALIMAT

ragam. Makna ragam ialah menyatakan sikap pembicara terhadap tindakan atau peristiwa yang tersebut pada golongan verba yang menjadi unsur intinya Ramlan, 1995. Kata tambah ragam dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yakni kepastian, kesangsian, dan keizinan.

a. Ragam Kepastian

Suatu kata tambah tergolong ragam kepastian apabila si pembicara memastikan atau meyakini peristiwa atau tindakan yang dinyatakan dalam verba yang menjadi unsur intinya. Untuk membuktikan hal itu dapat diperhatikan pada kalimat berikut. 47 Saman tongon ro. ‘Saman pasti datang.’ Untuk lebih membuktikan apakah kalimat di atas menyatakan ragam kepastian, dapat dilakukan dengan memperluas kalimat itu menjadi sejenis kalimat langsung berikut ini. 48 “Ahu porsea annon Saman ro” ninna ibana. ‘“Saya percaya nanti Saman datang” kata dia.’ Universitas Sumatera Utara Kata-kata tambah yang tergolong ragam kepastian dalam bahasa Batak Toba adalah tongon ‘pasti’, tontu ‘tentu’, torang ‘jelas’, totop ‘tetap’, antong ‘memang’, saut ‘jadi’, dan maringkon ‘terpaksa’. Penggunaan kata-kata tambah ini dapat dilihat pada kalimat-kalimat di bawah ini. 49 Parkarejo nangkin tongon dihurung. ‘Karyawan tadi pasti dipenjara.’ 50 Ibana tontu ro. ‘Dia tentu datang.’ 51 Annon botari Saman torang lao. ‘Nanti sore Saman jelas pergi.’ 52 Pangkataionna totop mamberniti roha ni na asing. ‘perkataannya tetap melukai hati –nya orang lain’ Perkataannya tetap melukai hati orang lain. 53 Ende-ende sian Simalungun sonari on antong apala diparsinta sude jolma. ‘lagu-lagu dari Simalungun saat ini memang sangat digemari semua masyarakat’ Lagu-lagu dari Simalungun saat ini memang sangat digemari masyarakat. Semua unsur tambahan dalam frasa verbal pada kalimat 48-52 di atas menyatakan ragam kepastian. Perbedaan di antara kata-kata tambah itu sebagai Universitas Sumatera Utara berikut. Kata tongon ‘pasti’ dalam tongon dihurung ‘pasti dipenjara’ 48, dan tontu ‘tentu’ dalam tontu ro ‘tentu datang’ 49 kecuali menyatakan ragam kepastian tidak terkandung makna lain, sedangkan kata torang ‘jelas’ dalam torang lao ‘jelas pergi’ 50 selain menyatakan ragam kepastian juga memiliki makna terang, nyata, dan jelas, sehubungan dengan peristiwa atau tindakan yang tersebut pada verbanya. Kata totop ‘tetap’ dalam totop mamberniti ‘tetap melukai’ 51 selain menyatakan ragam kepastian juga memiliki makna ‘tetap tidak berubah’ sehubungan dengan peristiwa atau tindakan yang tersebut pada kata verbanya. Kata antong ‘memang’ dalam antong diparsinta ‘memang digemari’ 52 di samping menyatakan ragam kepastian juga memiliki makna ‘memang, ya begitulah’. Di samping kata-kata tambah di atas, kata saut ‘jadi’ dan maringkon ‘terpaksa’ juga tergolong kata tambah jenis ragam kepastian.

b. Ragam Kesangsian