Pengertian Frasa Landasan Teori .1 Konsep Dasar

KET ataupun tidak. Unsur inti klausa ialah S dan P. Sedangkan frasa ialah satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa.

1.4.2 Pengertian Frasa

Pembicaraan mengenai frasa termasuk bidang sintaksis karena menyangkut hubungan antarkata Verhaar, 1970: 97. Adapun ciri utama kata, yaitu dapat dipisahkan dari bentuk lainnya. Dalam frasa ‘tidak melupakan’, ‘tidak’ dan ‘melupakan’ merupakan dua buah kata karena antara kata ‘tidak’ dan ‘melupakan’ dapat dipisahkan dengan menyisipkan kata lain seperti kata ‘akan’ menjadi ‘tidak akan melupakan’. Bahkan, dalam posisinya sebagai jawaban, kata ‘tidak’ dan ‘melupakan’ dapat berdiri sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa yang disebut kata adalah bentuk bebas yang mengandung arti utuh. Hubungan antarkata dalam frasa, baik dari segi bentuk maupun makna, bersifat longgar, tetapi tidak melampaui batas fungsi yang diduduki. Misal, kalimat di bawah ini. 2. Dia sekarang menulis surat. Dalam kalimat di atas, tidak ada frasa karena hubungan setiap kata telah melampaui batas fungsi, yakni ‘dia’ sebagai subjek yang disingkat S, ‘sekarang’ berfungsi sebagai keterangan yang disingkat KET, ‘menulis’ berfungsi sebagai predikat yang disingkat P, dan ‘surat’ berfungsi sebagai objek yang disingkat O. Jadi, masing- Universitas Sumatera Utara masing kata dalam kalimat ini mengisi satu fungsi sehingga hubungan yang ada di sini adalah hubungan antarfungsi. Berbeda halnya dengan hubungan antarkata ‘akan’ dengan ‘menulis’ dalam kalimat di bawah ini. 2a. Dia akan menulis surat. Pada kalimat di atas ditemukan frasa ‘akan menulis’ yang menduduki satu fungsi. Jadi, dapatlah disimpulkan bahwa frasa adalah hubungan dua kata yang tidak melampaui batas fungsi. Ramlan 1995: 151 mengatakan frasa adalah satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa. Pendapat Ramlan ini didukung juga oleh pendapat Elson dan Picket 1969 mengatakan frasa adalah satuan linguistik yang secara potensial merupakan gabungan dua kata atau lebih yang tidak mempunyai ciri-ciri klausa Tarigan, 1986: 50. Perlu dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan unsur klausa dari batasan di atas adalah satuan gramatik yang terdiri dari S dan P baik disertai O, PEL, dan KET maupun tidak Ramlan, 1995. Malahan, sebagai jawaban dari suatu pertanyaan, sebuah klausa dapat saja terdiri atas P tanpa perlu adanya unsur-unsur lain. Apabila satuan bahasa sudah melampaui batas fungsi, maka bukan lagi disebut frasa, melainkan klausa yang tetap berada di dalam konstruksi yang lebih besar, yaitu kalimat. Ada kalanya frasa terdiri atas dua kata , tiga kata, atau lebih. Apabila frasa terdiri atas dua kata, akan mudah ditentukan bahwa salah satu dari kata itu merupakan unsur intinya. Akan tetapi, apabila frasa itu sudah lebih dari dua kata, penentuan Universitas Sumatera Utara unsurnya haruslah memperhatikan prinsip hierarki dalam tata bahasa yang bersangkutan.

1.4.3 Frasa Verbal