Indikator-indikator Kinerja Pelaku Penilaian Kinerja

lingkungan dan fasilitas, iklim kerja, gaji, bonus, interseleksi, motivasi, dan kemampuan hubungan industrial, teknologi manajemen, kesempatan berprestasi, dan keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan.

2.3.6 Indikator-indikator Kinerja

Menurut Simamora 2004:21 indikator kinerja yaitu: a. Loyalitas adalah kesetiaan karyawan terhadap organisasi dan semangat berkorban demi tercapainya tujuan organisasi. b. Tanggungjawab adalah rasa memiliki organisasi dan kecintaan terhadap pekerjaanyang dilakukan dan ditekuni serta berani menghadapi segala konsekuensi dan resiko dari pekerjaan tersebut. c. Ketrampilan adalah kemampuan karyawan untuk melaksanakan tugas serta menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan. Selain itu menurut Robbins 2003:155 indikator penentu kinerja karyawan didalam organisasi adalah: a. Kualitas yaitu standar baik tidaknya mutu yang harus dihasilkan organisasi. Pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran tingkat kepuasan, yaitu seberapa baik penyelesaian keluaran organisasi. b. Kuantitas yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai. Pengukurankuantitatif meliputi perhitungan keluaran dari proses atau pelaksanaan kegiatan. c. Ketepatan waktu yaitu sesuai atau tidaknya dengan waktu yang telah ditetapkan. Pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari pengukuran kuantitatif yang menentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan.

2.3.7 Pelaku Penilaian Kinerja

Menurut Robbins, 2006:687 dalam penilaian kinerja terdapat beberapa pilihan dalam penentuan mengenai yang sebaiknya melakukan penilaian tersebut antara lain: a. Atasan Langsung Semua hasil evaluasi kinerja pada tingkat bawah dan menengah pada umumnya dilakukan oleh atasan langsung karyawan yang memberikan perintah untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. b. Rekan Sekerja Evaluasi ini merupakan salah satu sumber paling handal dari penilaian.Rekan sekerja merupakan bagian dari tindakan oleh karyawan tersebut yang dimana interaksi sehari-hari memberi pandangan menyeluruh terhadap kinerja dalam pekerjaannya. c. Pengevaluasi diri sendiri Mengevaluasi kinerja diri sendiri dengan cara mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri seperti apakah sudah konsisten dan sesuai dengan nilai-nilai yang perusahaan tetapkan, apakah bekerja secara sukarela, apakah bekerja sesuai dengan pemberian kuasa, danlain sebagainya. d. Bawahan langsung Evaluasi bawahan langsung dapat memberikan informasi yang tepat dan rinci mengenai perilaku seorang manajer, karena pada umumnya penilaian dilakukan oleh karyawan yang melakukan kontak langsung terhadap yang sering dinilai. e. Pendekatan menyeluruh Pendekatan ini memberikan umpan balik kinerja dari lingkungan sehari-hari yang mungkin dimiliki karyawan, sekitar personal atau ruangannya sampai pada pelanggan.

2.4 Penelitian Terdahulu