Fictor Wardin C. Tampubolon : Penerapan Dynamic Programming Sebagai Solusi Optimal Dalam Penyusunan Rencana Produksi, 2009.
USU Repository © 2009
Kadar kalsium : 2-2,5
Kadar Posfor : 1,0-1,5
8. Pakan ternak untuk ikan mas grower umur 50 gr-panen: Kadar protein
: 28-30 Serat kasar
: max 8 Kadar lemak
: min 3 Kadar air
: max 13 Kadar abu
: max 12 Kadar kalsium
: 1-2,5 Kadar Posfor
: 0,6-1,5 9. Pakan ternak untuk puyuh petelur umur 30-afkir:
Kadar protein : 19-22
Serat kasar : max 6
Kadar lemak : min 3
Kadar air : max 14
Kadar abu : max 13
Kadar kalsium : 3-4,2
Kadar Posfor : 0,6-1,0
2.4.2. Bahan yang Digunakan
Perusahaan mengolah berbagai bahan baku yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh ternak. Zat-zat gizi yang dibutuhkan adalah protein,
lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi yang disebutkan diatas
Fictor Wardin C. Tampubolon : Penerapan Dynamic Programming Sebagai Solusi Optimal Dalam Penyusunan Rencana Produksi, 2009.
USU Repository © 2009
didapat dari seluruh material baik bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong atau zat aditif lainnya. Untuk menjamin hal ini maka ada standar mutu bahan.
Penetapan standar mutu bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong bertujuan untuk menghasilkan produk pakan ternak yang berkualitas dan dapat
memberi kepuasan kepada konsumen.. Secara garis besar bahan-bahan yang digunakan perusahaan dalam produksi pakan ternak, yaitu:
2.4.2.1. Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dengan komposisi persentase yang tinggi dan merupakan bahan yang
membentuk bagian integral dari suatu produk jadi. Bahan baku yang digunakan
adalah:
1. Jagung Jagung merupakan sumber energi yang baik karena mengandung zat
karbohidrat dengan persentase yang tinggi dan zat protein. Jenis jagung yang digunakan pada PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill dibedakan atas jagung
lokal dan juga jagung impor.
2. Dedak Dedak yang digunakan dibedakan atas dua jenis yaitu dedak padi dan dedak
gandum. Dedak beras dibedakan atas dua jenis yaitu dedak halus dan dedak kasar. Dedak halus merupakan kulit ari beras yang diperoleh dari proses
penyosohan beras. Sedangkan dedak kasar merupakan hasil hancuran padi.
Fictor Wardin C. Tampubolon : Penerapan Dynamic Programming Sebagai Solusi Optimal Dalam Penyusunan Rencana Produksi, 2009.
USU Repository © 2009
Pada dedak gandum yang digunakan adalah whaet pollard, yaitu dedak yang berasal dari kulit ari gandum.
3. Bungkil Kacang Kedelai Disebut juga Soya Bean Meal SBM. Sekitar 50 protein untuk pakan
unggas berasal dari bungkil keledai. Pemakaian untuk ayam pedaging berkisar antara 15-30, sedangkan untuk ayam petelur 10-25. Selain
mengandung nilai protein yang tinggi, didalam SBM terkandung asam amino lisin, yaitu asam amino yang paling essensial diantara asam-asam amino yang
lainnya. 4. Tepung Ikan
Tepung ikan merupakan hasil dari pengolahan ikan yang diolah menjadi tepung. Kandungan tepung ikan meliputi protein, lemak dan juga kalsium.
5. Tepung Daging dan Tulang Disebut juga Meat Bone Meal MBM. MBM merupakan hasil pengolahan
dari daging yang diolah menjadi tepung. MBM ini mengandung protein, lemak dan juga kalsium.
6. Kopra
Kopra digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pakan ternak karena mengandung persentase serat yang tinggi.
7. Minyak Sawit CPO
Fictor Wardin C. Tampubolon : Penerapan Dynamic Programming Sebagai Solusi Optimal Dalam Penyusunan Rencana Produksi, 2009.
USU Repository © 2009
CPO merupakan bahan yang penting karena memiliki nilai biologis yang tinggi yang diperlukan dalam pembuatan pakan ternak.
8. Ampas Sawit Disebut juga Palm Kernel. Ampas sawit ini mengandung nilai protein dan
lemak yang tinggi yang sangat diperlukan dalam pembuatan pakan ternak.
2.4.2.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sangat sedikit atau cukup kompleks yang dapat
mempengaruhi kualitas produk. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah: 1. Garam dan mineral, seperti sodium, pig minera, dan poultry mineral
2. Vitamin, seperti lysine, luprosi, dan finase 3. Minyak nabati, seperti canola oil, dan palm oil
4. Zat aditif, seperti tapioca 5. Bahan liquid, seperti rhodimet dan choline Cl
2.4.2.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak tampak dalam produk jadi tetapi hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar dan digunakan
sebagai pelengkap produk saja. Adapun bahan penolong yang digunakan adalah:
Fictor Wardin C. Tampubolon : Penerapan Dynamic Programming Sebagai Solusi Optimal Dalam Penyusunan Rencana Produksi, 2009.
USU Repository © 2009
1. Solar sebagai bahan bakar 2. Minyak pelumas sebagai pelumas
3. Air 4. Karung plastik sebagai pembungkus produk
5. Benang jahit digunakan untuk menjahit karung, dan 6. Stiker atau cap pabrik
2.4.3. Uraian Proses