rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efektif dan efisien. Dalam bukunya Evaluasi Kinerja SDM
situasi kerja yang dapat mempengaruhi motivasi kerja adalah kebijakan perusahaan seperti skala upah dan tunjangan pegawai Cuff, pensiun dan
tunjangan-tunjangan, umumnya mempunyai dampak kecil terhadap prestasi individu Mangkunegaran :2006:89.
Sistem balas jasa atau imbalan, kenaikan gaji, bonus dan promosi dapat menjadi motivator yang kuat bagi prestasi seseorang jika dikelola secara efektif.
Upah harus dikaitkan dengan peningkatan produktivitas sehingga mengapa upah tersebut diberikan, dan upah harus dilihat sebagai sesuatu yang adil oleh orang-
orang lain dalam kelompok kerja. Untuk mendorong produktivitas kerja yang lebih tinggi, banyak perusahaan yang menganut sistem insentif sebagai bagian
dari sistem yang berlaku bagi karyawan perusahaan, salah satu bentuk insentif tersebut adalah pemberian bonus.
Dengan adanya motivasi, seorang karyawan akan merasa punya dorongan khusus untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sehingga produktivitas kerja pun
meningkat, karena motivasi terbentuk dari sikap karyawan dalam menghadapi situasi kerja di dalam organisasi, sikap mental karyawan yang pro dan positif
inilah yang nantinya akan memperkuat motivasi kerja untuk meningkatkan produktivitas kerja yang maksimal.
2.5. Penelitian Terdahulu
Adapun yang mendukung penelitian ini dapat dipengaruhi oleh penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja
karyawan sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti sehingga dapat dijadikan referensi dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian tersebut adalah
melihat pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan. 1.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Leli Siregar pada Tahun 2011 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara USU
yang berjudul pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai di kantor Camat Medan Selayang yang menunjukkan terdapat faktor –
faktor gaji,bonus,rewards serta promosi kenaikan jabatan yang berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan tersebut.
2. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Desi Rahmawati pada Tahun 2013
dari Fakultas Ekonomi Universitas Tulungagung yang berjudul pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan PR Fajar Berlian
Tulungagung yang menunjukkan terdapat adanya peran manajer dalam memotivasi kerja karyawan dengan memberikan gaji, bonus, dan promosi,
yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. 3.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Renindia Maharlin pada Tahun 2013 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk Universitas Sumatera Utara
USU yang berjudul pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan robinson supermarket Samarinda yang menunjukkan adanya
hubungan yang kuat atau erat sebagaimana dikemukakan dalam tabel interprestasi koefisien korelasi. Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode statistik dengan metode regresi linear berganda serta, pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel motivasi kerja yaitu
gaji atau insentif dan hubungan antar pegawai berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja karyawan robinson supermarket.
4. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Murniwaty Magdalena
Simanjuntak pada Tahun 2011 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang berjudul pengaruh motivasi terhadap
produktivitas kerja pegawai pada kantor Camat Sidikalang Kabupaten Dairi yang menunjukkan bahwa motivasi kerja pegawai pada Kantor Kecamata
Sidikalang berada pada kategori tinggi, begitu juga halnya dengan produktivitas kerja pegawai pada Kantor Kecamatan Sidikalang Kabupaten
Dairi berada pada kategori tinggi, hal ini berdasarkan pada persentase jawaban responden.
5. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sundring Pantja Djati Staf
Pengajar Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Kristen Petra Surabaya pada Tahun 1999 yang berjudul pengaruh variabel – variabel
motivasi terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan pada industri rumah tanggan Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan
bahwa variabel-variabel motivasi yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja, kebutuhan sosial, kebutuhan
penghargaan serta kebutuhan aktualisasi secara serempak menunjukkan pengaruh yang bermakna terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan
pada industri rumah tangga di Kabupaten Sidoarjo. Dari hasil pengujian secara parsial maupun simultan diketahui kebutuhan fisiologis mempunya
pengaruh yang paling kuat diantara variabel lainnya terutama untuk Kecamatan Candi.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian asosiatif
adalah metode penelitian yang meneliti hubungan di antara variabel – variabel yang ada. Penelitian asosiatif bertujuan meneliti sejauh mana variabel – variabel
yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain Sugyono, 2011:11.
3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada PT. Perusahaan Gas Negara Persero, Tbk SBU Distribusi Wilayah III Sumatera JL. Imam Bonjol No. 15
Medan 20112 Indonesia dan direncanakan melakukan penelitian dari tanggal 1 Maret 2015 sd 31 Maret 2015.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006:90. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai