Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

yang terlibat aktif = 74,29, suasana kelas siswa yang intensif= 93,12, dan siswa yang tuntas prestasi belajarnya= 92,5 indikator berhasil. Kulitas proses pembelajaran pada siklus III siswa yang terlibat aktif= 82,5, suasana kelas siswa yang intensif= 99,38, dan siswa yang tuntas prestasi belajarnya= 100 indikator berhasil. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan metode peer instruction yang dimodifikasi dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran hal ini ditinjau dari empat aspek yaitu keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, suasana kelas pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, ketuntasan prestasi belajar siswa, dan keterlaksanaan pembelajaran oleh guru biologi siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 4 Purwantoro.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris, maka dapat dirumuskan kerangka berpikir sebagai berikut : D. Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir Dalam kondisi awal kegiatan pembelajaran IPA di SDN Kandri 01 terasa membosankan bagi siswa karena dalam mengajar guru masih menggunakan model pembelajaran yang monoton, kurang variatif, dalam menyampaikan materi masih kurang dan kurangnya alat peraga yang digunakan. Siswa kurang antusias mengikuti kegiatan pembelajaran dan respon siswa dalam pembelajaran Kondisi Awal Kualitas pembelajaran masih rendah  Hasil belajar siswa rendah dibawah KKM 65  Pembelajaran membosankan dan kurang menarik sehingga siswa merasa bosan.  Pada pelajaran IPA masih belum optimal karena menggunakan metode ceramah dan kurang variatif.  Siswa kurang memahami materi pelajaran dan kurang antusias karena alat peraga kurang menarik Tindakan Penerapan Model Direct Instruction Kondisi Akhir Kualitas pembelajaran meningkat  Hasil belajar siswa meningkat ≥ KKM 65  Pembelajaran bervariasi, siswa berantusias dalam menerima materi yang diajarkan.  Siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran karena penggunaan media yang menarik  Guru mengajar secara bertahap langkah demi langkah menggunakan metode demonstrasi. rendah sehingga berakibat kepada rendahnya hasil belajar pada pembelajaran IPA. Dalam pelaksanaan model pembelajaran direct instruction guru yang sangat berperan. Pelaksanaannya dimulai dari guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, guru mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, memberikan latihan terbimbing, menganalisis dan memberikan umpan balik dan memberikan kesempatan latihan mandiri. Dalam latihan terbimbing, siswa dibentuk dalam diskusi kelompok sebangku. Kemudian dalam menganalisis, guru memberikan soal berupa tanya jawab agar guru dapat mengetahui pemahaman yang dimilki siswa. Dengan menggunakan model pembelajaran direct instruction diharapkan dalam kondisi akhirnya yaitu, guru akan lebih kreatif dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran inovatif, guru mampu mengelola kelas dengan baik, siswa lebih antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, respon siswa meningkat, siswa akan lebih mudah memahami pembelajaran IPA, dan siswa tidak akan bosan dalam mempelajari IPA, sehingga hasil belajar siswa dan kualitas pembelajaran IPA dapat meningkat.

D. Hipotesis Tindakan