4. Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin. 5.
Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6. Motor activities, antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi,
model mereparsi, bermain, berkebun, beternak. 7.
Mental activities, misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8. Emotional ectivities, misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model direct instruction
yaitu: mengemukakan pengetahuan awal yang sudah dimiliki, memperhatikan informasi tujuan yang disampaikan oleh guru, memperhatikan informasi
pengetahuan langkah demi langkah, aktif dalam kelompok, aktif menjawab, terampil menjelaskan menggunakan alat peraga, membuat rangkuman, dan
mengerjakan evaluasi.
c. Respon Siswa
Respon juga disebut sikap. Sikap merupakan produk dari proses sosialisasi di mana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsang yang
diterimanya. Jika sikap mengarah pada obyek tertentu, berarti bahwa penyesuaian diri terhadap obyek tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial
dan kesediaan untuk bereaksi dari orang tersebut terhadap obyek Mar’at,
1984: 9. Sikap menunjukkan adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
tertentu, sikap seringkali dihadapkan dengan rangsangan sosial dan reaksi yang bersifat emosional. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan
tetapi berupa predisposisi tingkah laku. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan
terhadap obyek tersebut. Misalnya seseorang akan memiliki sikap untuk kecenderungan lari jika dikejar anjing
Mar’at, 1984: 10-12. Menurut Mar’at 1984: 15 sikap dapat merupakan suatu kondisioning
dan dibentuk, dapat timbul konflik dalam memiliki kesediaan bertindak, memiliki fungsi yang berarti bahwa sikap merupakan fungsi bagi manusia
dalam arah tindakannya dan konsisten dengan komponen kognisi. Thordike menyatakan bahwa belajar merupakan peristiwa terbentuknya
asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus S dengan respon R yang diberikan atas stimulus tersebut. Terjadinya asosiasi antara
stimulus dan respon ini mengikuti hukum-hukum berikut: 1 Hukum latihan law of exercise, yaitu apabila asosiasi antara stimulus dan respon sering
terjadi, maka asosiasi itu akan terbentuk semakin kuat. Interpretasi dari hukum ini adalah semakin sering suatu pengetahuan
– yang telah terbentuk akibat tejadinya asosiasi antara stimulus dan respon
– dilatih digunakan, maka asosiasi tersebut akan semakin kuat; 2 Hukum akibat law of effect, yaitu
apabila asosiasi yang terbentuk antara stimulus dan respon diikuti oleh suatu
kepuasan maka asosiasi akan semakin meningkat. Hal ini berarti idealnya, jika suatu respon yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu stimulus adalah
benar dan ia mengetahuinya, maka kepuasan akan tercapai dan asosiasi akan diperkuat http:itsnasahma.blogspot.com.
Dalam penelitian ini akan diketahui respon siswa terhadap cara guru menyampaikan
tujuan dan
menyiapkan siswa,
memdemonstrasikan pengetahuan, membimbing pelatihan, mengecek pemahaman dan umpan balik,
serta memberikan latihan lanjutan.
d. Hasil Belajar