Pengertian Teori Belajar yang Mendasari Model Direct Instruction

Keterampilan proses IPA memberikan kepada murid-murid untuk melakukan dan menemukan sendiri. Untuk menemukan daur hidup kupu- kupu akan lebih baik apabila siswa mengamati secara langsung agar mereka menemukan fase daur hidup kupu-kupu. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses IPA memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan melalui pengamatan, membuat hipotesis, melakukan percobaan dan membuat kesimpulan, dengan begitu pembelajaran akan bermakna dan tidak mudah dilupakan.

3. Model Direct Instruction

a. Pengertian

Model direct instruction dirancang secara spesifik untuk meningkatkan pembelajaran pengetahuan faktual yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan secara langkah demi langkah dan dimaksudkan untuk membantu siswa menguasai pengetahuan procedural yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai keterampilan sederhana maupun kompleks Arends, 2008: 294. Pengetahuan deklaratif adalah mengetahua elemen dasar dari sesuatu, contoh: tahapan-tahapan pada metamorfosis sempurna yaitu dari telur – ulat – kepompong – kupu-kupu. Pengetahuan procedural adalah mengetahui tata cara sesuatu, contoh: siswa harus mengetahui pengertian metamorfosis sebelum bisa menjelaskan tahapan-tahapan pada metamorfosis sempurna. Model direct instruction mudah dan dapat dikuasai dalam waktu relatif pendek. Direct instruction dapat dideskripsikan dalam kaitannya dengan tiga fitur: 1 tipe hasil belajar yang dihasilkannya, 2 sintaksis atau aliran kegiatan instruksionalnya secara keseluruhan, dan 3 lingkungan belajarnya Arends, 2008: 295.

b. Teori Belajar yang Mendasari Model Direct Instruction

Teori belajar yang mendasari model direct instruction adalah teori belajar sosial. Teori belajar sosial dikembangkan oleh Albert Bandura. Teori belajar sosial membedakan antara belajar bagaimana pengetahuan diperoleh dan performance perilaku yang dapat diobservasi. Teori ini juga mengatakan bahwa banyak diantara yang dipelajari manusia terjadi melalui observasi terhadap orang lain. Bandura Arends, 2008: 296 menyatakan bahwa kebanyakan pembelajaran manusia dilakukan dengan mengobservasi perilaku orang lain secara selektif dan menempatkannya dalam ingatan. Orang dapat belajar hanya dengan mengamati orang lain. Apabila orang belajar dengan cara memperhatikan, maka faktor-faktor kognitif yang terlibat adalah orang itu harus memusatkan perhatian, mengkonstruksi gambaran- gambaran, mengingat, menganalisis, dan membuat keputusan yang mempengaruhi belajar. Teori belajar sosial menekankan, bahwa lingkungan-lingkungan yang dihadapkan pada seseorang tidak random. Lingkungan-lingkungan itu kerap kali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui perilakunya. Suatu perspektif belajar sosial menganalisis hubungan kontinu antara variabel-variabel lingkungan, ciri-ciri pribadi, dan perilaku terbuka dan tertutup seseorang Dahar, 1988: 33. Empat elemen penting yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran melalui pengamatan yaitu : 1 Atensi Seseorang harus menaruh perhatian atau atensi agar dapat belajar melalui pengamatan. Guru sebaiknya mengarahkan siswa agar memberikan atensi kepada bagian-bagian penting dari pelajaran. Guru dapat meminta siswa untuk memperhatikan demonstrasi pada saat guru mempraktikkan. 2 Retensi Seorang siswa harus mengingat perilaku agar dapat meniru perilaku suatu model. Mengingat termasuk menggambarkan tindakan-tindakan model dalam berbagai cara, boleh jadi sebagai langkah-langkah verbal atau sebagai gambaran-gambaran visual atau dua-duanya. Fase retensi dari pembelajaran melalui pengamatan ini, latihan membantu siswa mengingat elemen-elemen perilaku yang dikehendaki, sebagai misal urutan langkah- langkah suatu pekerjaan. 3 Produksi Siswa mengetahui bagaimana harusnya suatu perilaku dilakukan dan mengingat elemen-elemen atau langkah-langkahnya, tidak berarti siswa dapat melakukannya dengan lancar. Siswa juga perlu banyak latihan, umpan balik, dan latihan khusus untuk langkah-langkah yang sulit sebelum siswa itu dapat mereproduksi perilaku model tersebut. Latihan yang berulang-ulang membuat perilaku itu dapat ditirukan secara lebih lancar dan lebih mahir. 4 Motivasi Siswa dapat memperoleh suatu keterampilan atau perilaku melalui pengamatan, namun siswa itu mungkin tidak melaksanakan perilaku itu sampai ada motivasi atau intensif untuk melaksanakannya. Apabila siswa itu mengantisipasi akan memperoleh penguatan pada saat meniru tindakan- tindakan suatu model, siswa akan lebih termotivasi untuk meraih perhatian, mengingat, dan mereproduksi perilaku itu Nur dan Budayasa, 1998: 4. Prinsip-prinsip belajar sosial diterjemahkan menjadi perilaku-perilaku mengajar sebagai berikut: 1 Menggunakan berbagai strategi untuk mendapatkan perhatian siswa 2 Memastikan bahwa observasinya tidak terlalu kompleks 3 Mengaitkan keterampilan baru dengan pengetahuan yang sebelumnya sudah dimiliki 4 Mengunakan latihanpraktik untuk memastikan retensi jangka panjang 5 Memastikan sikap positif terhadap keterampilan baru itu sehingga siswa akan termotivasi untuk menghasilkan atau menggunakan perilaku baru tersebut Arends, 2008: 297. Jadi yang dimaksud teori belajar sosial adalah seseorang mendapat pengetahuan dari melihat dan mengobservasi orang lain atau model. Pertama- tama seseorang tertarik atau menaruh perhatian pada sesuatu atau model kemudian mengingat perilaku suatu model kemudian melakukannya. Dukungan dapat membuat siswa lebih termotivasi dalam memperhatikan, mengingat dan melakukan.

c. Peran Guru dalam Model Direct Instruction