3.3. Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan manajer serta kuesioner
yang diberikan kepada responden. Sedangkan data sekunder didapat dari data yang dimiliki oleh perusahaan, literatur berupa buku yang memuat
teori –teori, dan penelitian terdahulu. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis
kuesioner yaitu kuesioner Kemampuan Kerja Jabatan KKJ yang akan diberikan kepada Manajer dan supervisor Departemen Seismic Data
Acquitision dan kuesioner Kemampuan Kerja Pribadi KKP yang akan diberikan kepada karyawan Departemen Seismic Data Acquitision. Pada
awalnya pengambilan data melalui kuesioner pada penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode sensus terhadap keseluruhan populasi
karyawan Departemen Seismic Data Acquisition SDA PT. Elnusa Geosains, yaitu sebanyak 65 responden yang terdiri dari satu orang Manajer
dan empat orang Supervisior untuk kuesioner Kemampuan Kerja Jabatan KKJ yang diberikan secara langsung dan 60 orang karyawan untuk
kuesioner Kemampuan Kerja Pribadi KKP yang diberikan melalui email. Akan tetapi metode sensus tersebut tidak dapat terlaksana mengingat
penyebaran kuesioner KKP dilakukan melalui email yang membutuhkan rentang waktu lama, sementara penulis memiliki adanya keterbatasan waktu
dan biaya. Sehingga pengambilan data ini didapat dari 35 responden yang terdiri atas satu orang Manajer dan empat orang Supervisor, serta 30 orang
karyawan biasa.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara yang dibantu dengan instrumen penelitian yang
diberikan kepada responden, pengamatan langsung dan studi kepustakaan. Materi wawancara dan kuesioner meliputi pertanyaan yang berkenaan
tentang kemampuan kerja dan kebutuhan pelatihan karyawan. Penyebaran kuesioner dalam penelitian kali ini dilakukan melalui dua cara, yaitu
pemberian kuesioner secara langsung untuk menilai Kemampuan Kerja Jabatan KKJ dan pemberian kuesioner melalui email untuk mengukur
Kemampuan Kerja Pribadi KKP mengingat hampir seluruh karyawan bertugas di lapangan. Wawancara dilakukan secara terstruktur dengan
pertanyaan yang telah dipersiapkan. Selain itu dilakukan juga pertanyaan tidak terstruktur untuk mendapatkan informasi terkini. Studi kepustakaan
dikumpulkan dengan cara membaca, mempelajari serta mengambil teori –
teori atau pendapat dari berbagai sumber buku, penelitian terdahulu serta dokumen perusahaan yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.5 . Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dari kuesioner diklasifikasikan dan kemudian diolah berdasarkan metode TNA
–T Training Need Assesment Tool. Menurut Arep dan Tanjung 2002, langkah-langkah yang diperlukan dalam
Analisis Kebutuhan Pelatihan AKP adalah sebagai berikut : 1. Menyusun uraian tugas melalui perancangan uraian tugas setiap pegawai
berdasarkan kebutuhan organisasi sesuai dengan peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku dalam organisasi.
2. Menyusun instrumen untuk mengukur kemampuan kerja melaui formulir yang berisi data jabatan dan uraian jabatan seorang pegawai dan skala
pengukuran untuk mengukur kemampuan kerja jabatan dan kemampuan kerja pribadi, dengan menggunakan skala kisaran nilai dari 0-9 yang dibagi
menjadi tiga peringkat, yaitu: a. Nilai 1-3 adalah peringkat KKJ dan peringkat KKP Rendah
b. Nilai 4-6 adalah peringkat KKJ dan peringkat KKP Sedang c. Nilai 7-9 adalah peringkat KKJ dan peringkat KKP Tinggi
3. Melaksanakan pengukuran peringkat kemampuan kerja dengan membuat peringkat kemampuan kerja pribadi KKP dan kemampuan kerja jabatan
KKJ untuk mendapatkan data kesenjangan yang terjadi antara kemampuan kerja pribadi dan kemampuan kerja jabatan dengan
menggunakan skala diatas 4. Mengolah data dan menafsirkan data hasil pengukuran melalui pengolahan
dan penafsiran data pengukuran kesenjangan kemampuan kerja pribadi KKP dengan kemampuan kerja jabatan KKJ pegawai yang disusun ke
dalam diagram kebutuhan pelatihan, yaitu gambar titik potong antara garis