pengumpul data yang berupa buku catatan atau kumpulan kertas yang banyak dimiliki oleh para guru. Dengan catatan lapangan ini guru dapat mencatat situasi
kelas dan macam-macam fenomena yang muncul selama proses penelitian berlangsung. Kedua, catatan harian siswa merupakan bentuk alat pengumpul data
yang berasal dari siswa. Catatan harian siswa ini dapat berupa ide, reaksi, dan pendapat para siswa tentang umpan balik mereka setelah menerima perlakuan dari
tim peneliti Sukardi, 2013:44. Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk memperkuat data
yang diperoleh dari hasil observasi dan digunakan sebagai masukan untuk guru dalam melakukan observasi. Catatan lapangan dalam penelitian ini berupa lembar
catatan untuk mencatat hal-hal yang ditemukan peneliti selama proses pembelajaran misalnya terjadi keterlambatan dalam memulai pembelajaran karena
pengkondisian siswa dan media.
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dengan menentukan mean,
median, modus, nilai terendah, nilai tertinggi, dan ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal dan ditampilkan dalam bentuk persentase. Adapun
rumus persentase tersebut adalah sebagai berikut.
1. Rata-rata hasil belajar mean dianalisis menggunakan rumus:
rerata dapat ditentukan dengan membagi jumlah semua nilai data dengan banyaknya data. Adapun rumus untuk menghitung mean atau rerata adalah
sebagai berikut.
Keterangan: X = nilai rata-rata
∑X = jumlah semua nilai siswa ∑N = jumlah siswa
Tjalla, 2008:2.5 2.
Untuk menghitung nilai tengah dari hasil belajar siswa, maka digunakan rumus median yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah
disusun urutannya dari terkecil sampai terbesar, atau dari yang terbesar sampai terkecil.
Sugiyono, 2007:53 Median dianalisis menggunakan rumus:
untuk data ganjil n=ganjil
untuk data genap n=genap
Me = nilai yang ke
X = Nilai ke-n setelah diurutkan
n = jumlah data
Tjalla, 2008:2.11
3. Untuk menentukan modus yang merupakan teknik penjelasan kelompok yang
didasarkan atas nilai popular yang sering muncul dalam kelompok tersebut dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Sugiyono, 2007:52 keterangan:
Mo = modus
b = batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas interval
b
1
= frekuensi pada kelas modus frekunsi pada kelas interval yang terbanyak dikurangi frekuensi kelas interval terdekat
sebelumnya b
2
= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya rumustersebut digunakan untuk data bergolong.
Sedangkan untuk data tunggal, modus dapat dilihat dari nilai yang sering muncul.
4. Untuk menghitung persentase ketuntasan klasikal belajar siswa dalam
digunakan rumus sebagai berikut: Σ Siswa yang tuntas belajar
P = x 100
Σ Siswa Keterangan:
P = Persentase ketuntasan belajar klasikal Aqib, 2011:41
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan
kriteria sebagai berikut.
Tabel 3.1 KKM IPA Kelas IV SDN Patemon 01 Semarang
KKM Kategori
Individual Klasikal
≥ 65 75
Tuntas 65
75 Tidak Tuntas
Hamdani, 2011:61 Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa untuk hasil belajar siswa yang
nilainya di bawah 65 maka dinyatakan tidak tuntas, sedangkan hasil belajar siswa yang nilainya sama atau lebih besar dari 65 maka dinyatakan tuntas.
3.6.2 Data kualitatif