ijazah formal S-1, maka golongannya adalah III-A, dan gaji pokoknya adalah gaji pokok III-A, untuk setiap departemen disana.
2. Metode Jamak.
Metode jamak yaitu suatu metode yang dalam gaji pokok didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan informal,
bahkan hubungan keluarga ikut menentukan besarnya gaji pokok seseorang. Jadi standar gaji pokok yang pasti tidak ada. Ini terdapat pada perusahaan-
perusahaan swasta yang ada didalamnya masih sering terdapat diskriminasi.
2.4.4 Tujuan Kompensasi
Patton dalam Kaswan 2012:147 menunjukkan dalam kebijakan kompensasi ada tujuh kriteria keefektivannya. Kompensasi seharusnya:
1. Memadai.
Tingkat minimal pemerintahan, serikat kerja dan menajerial seharusnya dipenuhi.
2. Adil.
Tiap orang seharusnya diberi imbalan secara adil, sesuai dengan usahanya, kemampuannya, dan pelatihannya.
3. Seimbang.
Gajitunjangan, tunjangan, dan penghargaan lain seharusnya memberi paket imbalan menyeluruh yang layak.
4. Efektif-Biaya.
Gaji seharusnya tidak berlebihan, mempertimbangkan kemampuan organisasi membayar.
5. Aman.
Gajitunjangan seharusnya cukup untuk membantu pegawai merasa aman dan membantunya dalam memenuhi kebutuhan pokok.
6. Menyediakan insentif.
Imbalan seharusnya memotivasi kerja yang efektif dan produktif. 7.
Dapat diterima pegawai. Pegawai seharusnya memahami system imbalan dan merasa bahwa system
itu masuk akal bagi organisasi atau bagi dirinya.
Hasibuan 2010:121 menjelaskan bahwa, “Tujuan pemberian kompensasi balas jasa antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja,
pengadaan efekktif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah”.
2.4.5 Indikator Kompensasi
Menurut Nawawi 2005: 316-317 kompensasi dibedakan menjadi empat jenis yaitu sebagai berikut:
1. Kompensasi Langsung.
Kompensasi langsung adalah penghargaan atau ganjaran gaji atau tunjangan yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap.
2. Kompensasi Tidak Langsung.
Kompensasi tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan atau manfaat lainnya bagi para pekerja di luar gaji atau tunjangan tetap dapat
berupa uang atau barang, misalnya THR dan jaminan kesehatan.
3. Insentif.
Insentif adalah penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerja tinggi, sifatnya tidak tetap atau
sewaktu-waktu, misalnya bonus.
4. Kompensasi Tambahan.
Kompensasi tambahan finansial atau nonfinansial yang akan diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua pegawai dalam usaha
untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Seperti darmawisata, uang pensiun, pakaian dinas, mushala, dan olahraga.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kompensasi dibagi menjadi tiga jenis yaitu 1 Kompensasi langsung yang berupa gaji atau tunjangan, 2 Kompensasi tidak
langsung seperti kesejahteraan karyawan, THR dan jaminan kesehatan, 3 Insentif yang dapat berupa bonus, 4 Kompensasi tambahan yang berupa kesejahteraan
pegawai. Berdasarkan pendapat tersebut maka indikator-indikator kompensasi adalah:
1. Gaji.
2. Tunjangan.
3. Insentif.
4. Kesejahteraan pegawai.
2.5 Penelitian Terdahulu