Uji Multikolonieritas Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik

Tabel 3.6 Interval Persentase Variabel Disiplin, Motivasi, dan Kompensasi Interval Persentase Kriteria Disiplin Kriteria Motivasi Kriteria Kompensasi 82-100 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik 63-81 Baik Baik Baik 44-62 Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik 25-43 Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah uji yang digunakan untuk mengetahui model regresi berganda yang memenuhi asumsi klasik atau tidak. Uji asumsi klasik yang dipakai dalam penelitian ini antara lain:

3.6.2.1 Uji Multikolonieritas

Salah satu asumsi klasik adalah tidak terjadinya multikolonieritas diantara variabel-variabel bebas yang berada dalam satu model. Apabila hal ini terjadi berarti antara variabel bebas itu sendiri saling berkorelasi sehingga dalam hal ini sulit diketahui variabel bebas mana yang mempengaruhi variabel terikat. Untuk mendeteksi adanya multikol dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10 maka model regresi tersebut tidak terjadi multikolonieritas. 3.6.2.2 Uji Normalitas Pengujian data atau uji kenormalan data dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan uji hipotesis. Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik Probability P-plot. Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali 2011:163 yaitu: 1 jika sumbu menyebar sekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, 2 jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.6.2.3 Heteroskedastisitas

Uji heteroskodastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pola scatter plot yang dihasilkan melalui SPSS for windows release versi 16.0. Apabila pola scatter plot membentuk pola tertentu maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas. Munculnya gejala heteroskedastisitas menunjukkan bahwa penaksir dalam model regresi tidak efisien dalam sampel besar maupun kecil.

3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda