Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Kecamatan Gunungpati

kaitannya dengan hubungan kemanusiaan, seperti pegawai mempunyai hubungan erat dengan semua pegawai dan pimpinan serta selalu tercipanya keharmonisan didalam kantor.

4.2.3 Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Kecamatan Gunungpati

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara variabel motivasi terhadap kinerja pegawai yang dibuktikan dari nilai signifikan 0,019 pada uji t untuk variabel disiplin kurang dari 0,05 yang berarti ada pengaruh disiplin terhadap kinerja pegawai. Sementara hasil uji hipotesis yaitu koefisien determinasi parsial diperoleh kesimpulan bahwa besarnya kontribusi disiplin terhadap kinerja adalah sebesar 18,06 atau 0,425 2 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kecamatan Gunungpati. Motivasi kerja yang baik akan menghasilkan kinerja yang maksimal dari pegawai karena motivasi kerja menjadi suatu kekuatan pendorong untuk bekerja dan memperoleh hasil kinerja yang efektif dan efisien. Adanya motivasi yang tinggi, maka kinerja pegawai akan menjadi lebih baik, sedangkan sebaliknya apabila motivasi kerja yang kurang maka kinerja pegawai akan mendapatkan hasil yang kurang maksimal. Hal tersebut senada dengan pendapat Wirawan 2009:7 yang menyatakan bahwa: Faktor internal pegawai ada dua yaitu faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia berkembang seperti pengetahuan, keterampilan, etos kerja, pengalaman kerja dan motivasi kerja. Dapat diasumsikan bahwa makin tinggi faktor-faktor internal tersebut, makin tinggi pula kinerja pegawai, sebaliknya makin rendah faktor-faktor tersebut, makin rendah pula kinerjanya. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa motivasi kerja pegawai Kecamatan Gunungpati termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 72,4. Hasil ini menunjukkan bahwa pegawai Kecamatan Gunungpati memiliki motivasi yang baik dalam bekerja. Hasil ini dapat dilihat dari persentase masing-masing indikator. Indikator kebutuhan fisik termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 70,3. Hasil ini menunjukkan bahwa pegawai Kecamatan Gunungpati memiliki motivasi yang baik kaitannya dengan kebutuhan fisik seperti, pegawai mendapatkan fasilitas memadai yang menunjang pekerjaan dan pegawai mendapatkan jam istirahat yang cukup. Indikator kebutuhan rasa aman termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 71,9. Hasil ini menunjukkan bahwa pegawai Kecamatan Gunungpati memiliki motivasi yang baik kaitannya dengan kebutuhan rasa aman, seperti keamanan di tempat kerja sudah terjamin sehingga pegawai merasa aman dengan barang pribadi yang di bawa ke kantor. Indikator kebutuhan sosial termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 74,2. Hasil ini menunjukkan bahwa pegawai Kecamatan Gunungpati memiliki motivasi yang baik kaitannya dengan kebutuhan sosial, seperti pegawai merasa bahwa pada saat membutuhkan bantuan rekan kerja bersedia membantu dan tercipta hubungan kekeluargaan yang baik antar pegawai. Indikator kebutuhan penghargaan termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 66,9. Hasil ini menunjukkan bahwa pegawai Kecamatan Gunungpati memiliki motivasi yang baik kaitannya dengan kebutuhan penghargaan, seperti pimpinan yang memberikan pujian kepada pegawainya. Salah satu yang dapat mendorong motivasi kerja pegawai adalah dukungan atau pujian dari pimpinannya, pemberian pujian kepada bawahannya diharapkan akan membangkitkan semangat kerja pegawai yang secara tidak langsung juga akan meningkatkan kinerjanya. Indikator aktualisasi diri termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 78,6. Hasil ini menunjukkan bahwa pegawai Kecamatan Gunungpati memiliki motivasi yang baik kaitannya dengan aktualisasi diri, seperti pegawai mempunyai peluang yang sama untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan pegawai merasa bangga jika diberikan tanggung jawab yang lebih besar dari yang dikerjakan saat ini.

4.2.4 Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai Kecamatan Gunungpati