Hasil Pemeriksaan Laboratorium Data Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pedagang

e. Alasan Berjualan di Lokasi Persimpangan

Berikut adalah data responden berdasarkan alasan berjualan di lokasi persimpangan: Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Berjualan di Lokasi Persimpangan No. Alasan Berjualan di Lokasi Saat Ini Jumlah 1 Agar calon pembeli mudah melihat dan menjangkaunya 4 80.0 2 Tidak ada tempat lain 1 20.0 Jumlah 5 100.0 Tabel di atas menunjukkan bahwa ada sebanyak 4 responden 80 yang mengatakan alasan berjualan di persimpangan agar calon pembeli mudah melihat dan menjangkaunya, sedangkan hanya 1 responden 20 yang menjawab tidak ada tempat lain.

4.3.2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan kadar timbal Pb pada minyak goreng dilakukan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi kota Medan dengan menggunakan metode Spektropometri Serapan Atom SSA, dimana sampel minyak tersebut terlebih dahulu dilakukan proses destruksi basah. Hasil pemeriksaan kadar timbal Pb pada minyak sebelum dan sesudah penggorengan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Hasil Pemeriksaan Kadar Timbal Pb Pada Minyak Sebelum dan Sesudah Penggorengan Serta Persentase Peningkatannya No. Pedagang Sebelum penggorengan Sesudah penggorengan Peningkatan Pb Batas Maksimum Ket. Pb Batas Maksimum Ket. 1 P1 0.0982 0.1 ppm MS 0.7881 0.1 ppm TMS 702.5 2 P2 0.0974 0.1 ppm MS 0.4783 0.1 ppm TMS 391.1 3 P3 0.3091 0.1 ppm TMS 0.8216 0.1 ppm TMS 165.8 4 P4 0.0876 0.1 ppm MS 0.3859 0.1 ppm TMS 340.5 5 P5 0.0965 0.1 ppm MS 0.5190 0.1 ppm TMS 437.8 Ket. : ppm = part per million MS = memenuhi syarat TMS = tidak memenuhi syarat Tabel di atas menunjukkan bahwa pada minyak sebelum penggorengan, kadar timbal Pb tertinggi adalah 0.3091 ppm dan terendah 0.0876 ppm. Sampel minyak sebelum penggorengan memenuhi syarat peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009, kecuali pada sampel P3 0.3091 ppm karena telah melebihi batas maksimum 0.1 ppm. Kadar timbal Pb tertinggi pada sampel minyak sesudah penggorengan adalah 0.8216 ppm dan terendah 0.3859 ppm. Seluruh sampel minyak sesudah penggorengan tidak memenuhi syarat karena melebihi batas maksimum 0.1 ppm. Tabel di atas juga menunjukkan adanya peningkatan kadar timbal Pb pada setiap sampel sesudah dilakukan penggorengan. Peningkatan tertinggi ada pada P1 702.5 , sedangkan terendah ada pada P3 165.8. Universitas Sumatera Utara

4.3.3. Data Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pedagang

Pertanyaan penelitian pada kuesioner merupakan pertanyaan seputar pengetahuan, sikap dan tindakan pedagang terhadap pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor.

4.3.3.1. Pengetahuan

Berikut adalah data mengenai pengetahuan responden tentang pencemaran udara pada dan kaitannya dengan penggorengan: Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Pencemaran Udara dan Kaitannya dengan Penggorengan No. Pengetahuan Responden Tahu Tidak Tahu

a. Pencemaran udara adalah banyaknya