BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Sejarah pendirian bank syari’ah di Indonesia dapat ditelusuri jejaknya sejak tahun 1998 di saat pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober PAKTO
yang berisi liberalisasi industri perbankan. Para ulama waktu itu telah berusaha untuk mendirikan bank bebas bunga, tetapi tidak ada satupun perangkat hukum
yang dapat dirujuk kecuali perbankan dapat saja menetapkan bunga 0 nol persen.
PT. BPR Syari’ah Al Washliyah mulai beroperasi pada 08 November 1994 di Tanjung Morawa, diresmikan oleh Gubsu Raja Inal Srg. Dimulai dengan
sumber daya insani dan sumber dana seadanya dengan modal -+ 93 juta. Pendirian lembaga keuangan syari’ah ini di dorong oleh keinginan kuat dari warga
Al Washliyah untuk memberikan sarana buat umat dalam melaksanakanmengamalkan syaria’ah islam secara kaffah
khususnya perekonomian dengan mengadopsi prinsip-prinsip fiqih muamalah untuk
kemudian di aplikasikan dalam operasional system perbankan syari’ah. Dalam perjalanannya sejak mulai beroperasi sampai dengan saat ini banyak
mengalami kendala terutama lemahnya sumber daya manusia SDM dibidang perbankan syari’ah. Bank baru mulai dapat melewati break even point sekaligus
mencatatkan keuntungan secara kumulatif pada akhir tahun 1999 atau pada tahun
kelima sejak perusahaan beroperasi, dimulai dengan total asset Rp.302.949.819,- dan pada 31 Desember 2009 tercapai sebesar Rp.9.756.698.443,-
Modal dasar perusahaan sesuai dengan akta no.33 tanggal 15 November 1993 adalah Rp.450.000.000,-, terdiri dari 45 ribu lembar saham dengan nilai
nominal persaham Rp.10.000,- dan berdasarkan akte No. 33 tanggal 31 Mei 2002 dinyatakan bahwa modal dasar dirubah menjadi Rp.3.000.000.000,- harga
persaham tetap dengan nilai nominal Rp.10.000,- dan pada 31 Desember 2002 jumlah modal sebesar Rp. 1.137.670.000,- dengan perincian modal disetor sebesar
Rp.450.000.000,- di tambah Modal Pinjaman sebesar Rp.687.670.000,-. Dalam kepemilikan saham tidak ada persero yang memiliki saham mayoritas 12 n + 1.
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia bahwa apabila modal disetor telah mencapai Rp.1.000.000.000,- Bank dapat membuka kantor pusat di Ibu Kota
PropinsiKotamadya Surat Bank Indonesia No.5108DPBPRMdn Tanggal 19 Maret 2003, maka PT. BPR Syari’ah Al Washliyah saat ini telah pindah lokasi
Kantor Pusat di jalan SM Raja No.51-D Sp.Limun Medan. Dan pada 31 Desember 2009 jumlah Modal sebesar Rp.1.520.230.000,-
dengan perincian Modal disetor sebesar Rp.1.012.670.000,- di tambah Dana Setoran Modal sebesar Rp.507.560.000,-. Dalam kepemilikan saham tidak ada
persero yang memiliki saham mayoritas 12 n + 1
2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas