9. Penyisihan Penhapusan Aktiva -- 21
a. Umum
b. Khusus
10. Aktiva Istishna dalam Penyelesaian
11. Termin Istishna --
12. Persediaan
13. Agunan yang Diambil Alih 22
14. Aktiva dalam Valuta Asing
15. Aktiva Tetap Inventaris :
a. Tanah dan Gedung
b. Akumulasi Penyusutan gedung --
c. Inventaris
d. Akumulasi penyusutan Inventaris -
-
16. Rupa-rupa Aktiva 11
-54,320,571 -34,514,813
270,088,634
695,377,675 -452,095,613
130,448,860
14. Cadangan
a. Cadangan Umum
b. Cadangan Tujuan
15. Laba Ditahan
16. Laba Rugi
a. Tahun Lalu
b. Tahun Berjalan 02
304,785,114
356,617,160
TOTAL AKTIVA 11,864,773,805
TOTAL PASIVA 11,864,773,805
Dari laporan laba-rugi dan neraca yang disajikan, maka berikut disajikan cara untuk menghitung zakat serta pajak tahunan yang akan dibayarkan, pihak
manajemen PT. BPRS Al-Washliyah Medan sebagai bahan perbandingan jika PT. BPRS Al-Washliyah Medan menerapkan berdasarkan undang-undang Nomor 38
Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan Undang-undang Nomor 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan yaitu :
Zakat tahun berjalan = laba tahun berjalan x 2,5 = Rp 407,562,469 x 2,5
= Rp 10,189,061,73
Dalam hal perhitungan pajak penghasilan, maka sesuai dengan Undang-undang yang berlaku, maka perhitungannya:
Laba tahun berjalan = Rp 407,562,469
Dikurangi zakat = Rp 10,189,061,73
Penghasilan Kena Pajak = Rp 397,373,407.3
Pajak terhutang : 25 x Rp 397,373,407.3
= Rp 99,343,351.83
Pajak terhutang tahun berjalan = Rp 99,343,351.83
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Perhitungan Zakat Badan Usaha Syari’ah
Sebagai bahan perbandingan selanjutnya dalam analisis atas perhitungan zakat badan usaha syari’ah dengan data laporan keuangan PT. BPRS Al-
Washliyah Medan pada Neraca serta laporan Laba Rugi per 31 Desember 2010 Agar mendapatkan hasil yang lebih objektif maka penulis mencoba untuk
membandingkan hasil perhitungan zakat dengan beberapa metode yang ada, yaitu metode Gambling dan Karim, metode Yusuf Qardhawi, metode Bazis DKI
Jakarta, metode Syarikat Takaful Malaysia, metode yang dipakai oleh Bank Syari’ah lain seperti PT. Bank Muamalat Indonesia dan metode PT. BPRS Al-
Washliyah itu sendiri.
a. Menurut T.E. Gambling dan R.A. Karim
Pada bab sebelumnya telah dikemukakan bahwa menurut T.E. Gambling dan R.A. Karim untuk menghitung zakat sebuah badan usaha dikenakan pada nilai
bersih kekayaan, yaitu : modal + laba bersih x 2,5 atau atas modal kerja atau laba bersih. Jika ditinjau dari laporan keuangan yang ada maka kewajiban zakat
PT. BPRS Al-Washliyah adalah sebagai berikut: modal + cadangan – aktiva tetap + laba bersih x 2,5
= [ Rp 1,337,152,840 + Rp 304,785,114 - 373,730,922 + Rp 407,562,469 ] x 2,5
= Rp 1,641,937,954 - Rp 373,730,922 + 407,562,469 x 2,5 = Rp 41,894,237.53