juga merupakan fungsi tanah, modal, tenaga kerja dan manajemen sebagai suatu kesatuan yang mutlak diperlukan dalam proses produksi atau usahatani
Daniel, 2002. Penerimaan usahaternak meliputi penjualan ternak dan hasil ikutannya,
produk yang sudah dikonsumsi dan yang diberikan selama kegiatan, dan kenaikan nilai inventaris dan jasa yang lain. Pengeluaran usahaternak terdiri dari biaya tetap
dan biaya tidak tetap baik secara tunai maupun kredit Aritonang, 1993. Pengeluaran usahatani terdiri dari biaya tetap fixed cost dan biaya tidak
tetap variable cost. Biaya tetap adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang dihasilkan banyak atau sedikit. Jadi besarnya
biaya tetap tidak tergantung pada besar-kecilnya produksi yang diperoleh, misalnya bunga modal, sewa tanah dan pajak. Biaya tidak tetap atau biaya variabel adalah
biaya yang besar-kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, misalnya biaya untuk sarana produksi ransum, obat dan upah. Pendapatan yang diterima dalam
usahatani antara lain pendapatan bersih dan pendapatan keluarga. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan
Soekartawi c, 1995.
2.4. Kerangka Berpikir
Bertani merupakan pekerjaan utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan. Disamping kegiatan bercocok tanam, petani memelihara
ternak sebagai usaha tambahan untuk memanfaatkan kelebihan tenaga kerja keluarga. Ternak merupakan komponen penting dalam sistem usahatani yang
ditangani para petani secara keseluruhan. Kegunaan ternak dalam sistem usahatani total ini antara lain sebagai sumber pupuk kandang yang baik, sumber uang tunai
Universitas Sumatera Utara
apabila diperlukan sewaktu–waktu dan untuk tenaga kerja seperti sapi atau kerbau dimana tenaganya dapat dimanfaatkan untuk mengolah lahan pertanian.
Usahaternak kambing sistem tradisional adalah kegiatan pemeliharaan ternak kambing dimana campur tangan peternak terhadap ternak peliharaannya hampir tidak
ada. Pemberian pakannya hanya sekedar saja tanpa memperhitungkan standart gizi. Kambing dilepas begitu saja untuk mencari makan sendiri. Tata laksana
pemeliharaannya tidak terprogram dengan baik dan kandangnya hanya dibuat sekedar tempat berlindung pada saat siang dan malam hari.
Dalam melaksanakan usahaternak kambingnya, peternak berfungsi sebagai pembuat keputusan yang berusaha mengambil keputusan yang efektif dan efisien
dalam menjalankan dan mengelola usahaternaknya. Karakteristik sosial ekonomi peternak umur, tingkat pendidikan, lamanya beternak, jumlah tanggungan, tingkat
kosmopolitan, luas kandang, jumlah ternak, jumlah investasi, total penerimaan produksi dan total biaya produksi dapat mempengaruhi peternak dalam mengambil
keputusan yang dapat memberikan keuntungan bagi usahaternaknya. Peternak berusaha untuk mengalokasikan faktor produksi lahan, modal dan
tenaga kerja seefisien mungkin untuk memperoleh hasil dan keuntungan maksimal. Proses pemeliharaan ternak juga perlu diperhatikan seperti perkandangan, seleksi
bibit, pemberian pakan dan minum, kebersihan ternak dan obat-obatan. Pendapatan peternak dipengaruhi oleh faktor permintaan dan harga jual.
Harga akan naik ketika permintaan terhadap suatu komoditi meningkat, apabila harga naik maka permintaan akan menurun.
Penerimaan akan diperoleh peternak tergantung pada jenis usahaternaknya baik sebagai ternak potong atau perah. Pada umumnya peternak menjual kambing
Universitas Sumatera Utara
yang telah dewasa, mereka akan menjual ternaknya ketika mereka membutuhkan uang tunai untuk keperluan keluarganya.
Pendapatan bersih usahaternak kambing diperoleh dari hasil pengurangan penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan selama proses produksipemeliharaan.
Pendapatan keluarga diperoleh dengan menjumlahkan nilai total tenaga kerja dalam keluarga dengan pendapatan bersih usahaternak kambing.
Pendapatan keluarga usahaternak kambing diperoleh dari penjumlahan pendapatan bersih usahaternak kambing dengan nilai tenaga kerja dalam keluarga
peternak kambing. Total pendapatan keluarga merupakan pendapatan yang diperoleh keluarga peternak dari hasil usahaternak kambingnya ditambah dengan pendapatan
yang diterima peternak dari usahaternak lain selain ternak kambing dan pendapatan yang diperoleh peternak dari non usahaternak.
Universitas Sumatera Utara
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam skema kerangka pemikiran dibawah ini:
Keterangan : : menyatakan hubungan
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Analisis Pendapatan dan Karakteristik Sosial Ekonomi Usahaternak Kambing
Usahaternak Kambing
Sistem Tradisional
Produksi
Penerimaan Harga Jual
Pendapatan Bersih Usahatenak Kambing
Pendapatan Keluarga
Total Pendapatan Keluarga
Nilai TKDK
Pendapatan Usahaternak Lain Dan
Pendapatan Non Usahaternak Karakteristik Sosial
Peternak Kambing :
Umur
Tingkat Pendidikan
Lama Beternak
Jumlah Tanggungan
Tkt. Kosmopolitan Karakteristik Ekonomi
Peternak Kambing :
Jumlah Ternak
Luas kandang
Jumlah Investasi
Total Penerimaan
Total Biaya Produksi Faktor Produksi
Proses Produksi Pemeliharaan
Biaya Produksi
Universitas Sumatera Utara
2.5. Hipotesis Penelitian