III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purposive sengaja yaitu di Desa Bangun Purba dan Desa Batu Gingging Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli
Serdang. Daerah penelitian ini dipilih karena daerah ini memiliki populasi ternak kambing yang cukup banyak dari total populasi ternak kambing di kecamatan
Bangun Purba.
3.2. Metode Penentuan Sampel
Metode penentuan sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode sensus dimana semua populasi peternak kambing dipilih sebagai sampel. Jumlah
populasi peternak kambing yang terdapat di daerah penelitian adalah 26 KK, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 26 KK.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari para perternak kambing melalui wawancara
dengan menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah disiapkan. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini seperti Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara, Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Utara, Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang, Kantor Kepala Desa Bangun Purba, Kantor Kepala Desa
Batu Gingging serta literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Metode Analisa Data
Data yang diperoleh terlebih dahulu ditabulasikan, kemudian dinalisis dengan menggunakan metode yang sesuai dengan hipotesis.
Untuk identifikasi masalah 1 dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu dengan menganalisis variabel yang mempengaruhi
perkembangan usahaternak kambing yaitu populasi kambing, produksi daging kambing, konsumsi daging kambing perkapita dan jumlah pemotongan ternak
kambing di Propinsi Sumatera Utara selama 5 tahun terakhir. Untuk hipotesis 1, 2 dan 3 dianalisis dengan menggunakan model
penduga Analisis Korelasi Linier Sederhana dengan bantuan program SPSS 13 yaitu dengan Analisis Korelasi Pearson.
Uji kriteria adalah : Apabila nilai signifikasi
α maka Ho ditolak Apabila nilai signifikasi α maka Ho diterima Trihendradi, 2005; 2007.
Semakin tinggi nilai koefisien korelasi, semakin tinggi keeratan hubungan kedua variabel. Untuk membaca nilai dari derajat keeratan dapat digunakan
klasifikasi hubungan statistika dua peubah menurut Guilford berikut ini :
Tabel 4. Nilai Hubungan Korelasi Menurut Guilford Nilai Hubungan Statistika Dua
Peubah Keterangan
0,2 Tidak terdapat hubungan antara kedua
peubah antara 0,2 sd 0,4
Hubungan kedua peubah lemah antara 0,4 sd 0,7
Hubungan kedua peubah sedang antara 0,7 sd 0,9
Hubungan kedua peubah kuat antara 0,9 sd 1
Hubungan kedua peubah sangat kuat
Sumber : Guildford, 2003
Pendapatan bersih dari usahaternak kambing dihitung dengan menggunakan rumus :
i i
y
P X
P Q
PB
∑
− = .
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : PB = Pendapatan bersih usahaternak kambing Rp Q = Jumlah produksi ekor
Py = Harga jual ternak kambing Rp Xi = Jumlah masing-masing input untuk ternak kambing
Pi = Harga masing-masing input untuk ternak kambing Karena total biaya TC adalah jumlah dari biaya tetap FC dan biaya tidak
tetap VC, maka untuk menghitung seluruh biaya TC dengan rumus :
Pendapatan yang diterima dalam usahatani antara lain pendapatan bersih dan pendapatan keluarga. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan
semua biaya yang dikeluarkan. Jadi pendapatan usahatani dihitung dengan rumus :
Keterangan : Pd = Pendapatan usahatani Rp TR = Total penerimaan Rp
TC = Total biaya Rp Soekartawi c, 1995 : 56-58.
3.5. Definisi dan Batasan Operasional