Pendidikan Nasional : Perlu Pembaharuan

D. Pendidikan Nasional : Perlu Pembaharuan

Pembaharuan pendidikan dirancang melalui kebijakan pendidikan. Menurut Tilaar (2006) dalam teori perencanaan pendidikan dikenal tiga komponen besar yang menetukan standar pendidikan, yaitu:

1. Komponen standar kurikulum atau dikenal pula sebagai standar isi. Didalam kurikulum ditentukan mata-mata pelajaran untuk masing-masing jenjang pendidikan serta pengaturan mengenai alokasi jamnya setiap minggu, bulan dan tahun. Selain itu kurikulum disusun berdasarkan sudut pandang seperti kurikulum yang berorientasi kepada mata pelajaran (subject matter curri- culum), kurikulum yang berorientasi kepada kebutuhan anak

(child centered curriculum) dan kurikulum yang berdasarkan kepada kebutuhan kehidupan nyata (life-skill curriculum).

2. Standarisasi performance (unjuk kerja). Standard isi baru merupakan tuntutan yang dimajukan kepada peserta didik untuk dikuasai. Tingkat penguasaan materi yang disodorkan kepada peserta didik bahkan yang sangat menentukan standard proses pendidikan. Seperti telah dijelaskan performance tersebut merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Suatu ujian yang dilaksanakan sewaktu-waktu merupakan profil sekejap dari kompetensi isi. oleh sebab itu didalam proses pendidikan, seorang guru merupakan seorang ayah yang mengetahui dengan lebih tepat proses pencapaian kompetensi. Pekerjaan seorang guru sehari-hari disebut suatu pekerjaan evaluasi. Antara ujian dan evaluasi terdapat perbedaan yang sangat besar.

3. Kesempatan belajar (opportunity to learn-OTL). Didalam OTL tersebut termasuk biaya yang tersedia untuk melaksanakan tugas-tugas rutin dan tugas-tugas inovatif didalam lingkungan sekolah. Termasuk didalamnya fasilitas fisik gedung yang menyenangkan, dana rutin dan dana untuk aktivitas.

Tilaar (2006) menjelaskan bahwa reformasi pendidikan melalui berbagai standard yang disusun tentunya mengalami banyak hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Penyusunan standard nasional dirasakan bertentangan dengan nilai-nilai kehidupan demokrasi. Seperti diketahui wewenang untuk menyelenggarakan pendidikan terletak di Negara Bagian (State) dan bukan berada pada pemerintah federal. Standarisasi akan bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi.

2. Nilai-nilai demokrasi yang dianut oleh masyarakat Amerika melalui konstitusinya melarang adanya standard nasional yang dipaksakan dari atas, dri pemerintah federal. Tidak ada standard nasional.

3. Masyarakat demokrasi Amerika adalah masyarakat yang disusun berdasarkan system merit (merit system). Masyarakat yang ber- dasarkan system merit tidak didasarkan kepada garis keturunan 3. Masyarakat demokrasi Amerika adalah masyarakat yang disusun berdasarkan system merit (merit system). Masyarakat yang ber- dasarkan system merit tidak didasarkan kepada garis keturunan

4. Standard dunia. Dipacu oleh kenyataan bahwa Amerika merasa terancam didalam dunia yang semakin terbuka lebar akan saingan dengan bangsa-bangsa yang lain dan menyadari bahwa perbedaan tersebut harus segera diperbaiki melalui perbaikan pendidikan.

Menurut Tilaar (2006) gerakan reformasi melalui standarisasi diterima secara antusias oleh masyarakat Amerika. Golongan kelompok yang pro terhadap standarisasi menyimpulkan adanya hal-hal yang positif yang telah dicapai antara lain sebagai berikut:

1. Terdapat harapan dari para siswa untuk berprestasi lebih baik.

2. Para siswa menemui tantangan yang akan diatasi sebagai memotivasi proses belajarnya.

3. Terjadinya pengelompokan yang lebih heterogen dari para

siswa karena terarah kepada standard yang sama.

4. Para siswa lebih responsif atas kebutuhan keragaman kebutuhannya.

5. Para siswa lebih aktif belajar

6. Terbentuknya kelompok-kelompok belajar siswa (small group learning)

7. Performance para siswa lebih baik dari hanya menggunakan tes multiple choice

8. Perkembangan berfikir kritis para siswa

9. Siswa belajar untuk pengertian dan bukan sekedar untuk meningkatkan nilai.

10. Siswa mempelajari hal-hal yang esensial

11. Waktu di sekolah banyak yang tersita untuk organisasi belajar

12. Terjadi variasi didalam proses belajar mengajar.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kelompok yang kontra terhadap standarisasi memberikan hasil-hasil penelitian yang berlawanan dengan apa yang telah dicapai menurut kelompok yang pro. Padahal, standarisasi pendidikan menjadi syarat bagi menata ulang sistem pendidikan yang lebih maju dan mencerdaskan masyarakat dan bangsa.