Antara Penemuan, Pengembangan, dan Penyebaran

B. Antara Penemuan, Pengembangan, dan Penyebaran

Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan semua orang pada istilah invention dan discovery. Untuk melakukan inovasi diperlukan kekuatan manajemen dan kepemimpinan yang inovatif, karena memang napas manajemen dan kepemimpinan menciptakan situasi yang baru dan lebih baik dari keadaan sebelumnya dalam organisasi.

Berinovasi memerlukan manajemen. Maka manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi tujuan dan pencapaian tujuan perusahaan secara efisien, efektif termasuk di sini adalah melakukannya dengan cara etis dan melihat inovasi dalam perspektif sistem bahwa setiap bagian dan elemen inovasi baik yang ada di dalam maupun di luar organisasi saling bergantung (Fontana, 2009:21).

Sesungguhnya Invention adalah penemuan sesuatu yang benar- benar baru. Itu artinya berasal dari hasil karya manusia. Dalam hal ini Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan sebagai usaha menemukan karya baru atau benda yang baru dengan jalan mela- kukan kegiatan (usaha) yang disebut invention dan discovery. Dalam kaitan inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode atau hasil karya yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Tegasnya, bahwa inovasi dapat berupa hasil dari invention atau discovery.

1. Invention (Penemuan) Sesungguhnya kata Invention meliputi penemuan-penemuan/

penciptaan tentang suatu hal yang baru. Seperti kata pepatah “tak ada yang baru di muka buni ini”, invention biasanya merupakan adaptasi dari apa yang yang telah ada. Akan tetapi, pembaharuan yang terjadi dalam pendidikan kadang-kadang menggambarkan suatu hasil yang sangat berbeda dengan yang terjadi sebelumnya (Wijaya, dkk, 1992:10). Sebagai contoh penemuan terhadap abjad pelajaran yang pertama oleh seorang inventor James Pitman.

Sedangkan invention (invensi) yang dalam kamus didefinisikan sebagai menciptakan sesuatu yang baru yang tidak pernah ada sebelumnya. Contoh invention adalah penemuan Thomas Alva Edison (1847-1931), yaitu penemuan perekam suara elektronik, penyempurnaan mesin telegram yang secara otomatis mencetak huruf mesin, mesin piringan hitam, dan pengembangan bola lampu pijar.

Dalam banyak penjelasan bahwa Discovery mempunyai makna penemuan sesuatu yang sebenarnya sesuatu itu telah ada sebelumnya, tetapi belum diketahui. Sedangkan “invensi” adalah penemuan yang benar-benar baru sebagai hasil kegiatan manusia. Secara harfiah to discover berarti membuka tutup. Artinya sebelum dibuka tutupnya, sesuatu yang ada di dalamnya belum diketahui orang. Sebagai contoh perubahan pandangan dari geosentrisme menjadi heliosentrisme dalam astronomi. Nicolaus Copernicus memerlukan waktu bertahun-tahun guna melakukan pengamatan dan perhitungan untuk menyatakan bahwa bumi berputar pada porosnya. Bulan berputar mengelilingi matahari dan bumi. Kemudian planet-planet lain juga berputar mengelilingi matahari. Kesalahan besar yang dilakukannya adalah bahwa keyakinanya bahwa semua planet (termasuk bumi dan bulan) mengelilingi matahari dalam bentuk lingkaran. Penemuan ini menggugah Tycho Brahe melakukan pengamatan lebih teliti terhadap gerakan planet. Data pengamatan kemudian membuat Johanes Kepler akhirnya mampu merumuskan hukum-hukum gerak planet yang tepat. Penemuan ketiga tokoh tersebut merupakan “discovery”.

Sesungguhnya sebagian pengamat lebih cenderung menganggap beberapa perangkat keras (hardware) seperti belajar terprogram dan Sesungguhnya sebagian pengamat lebih cenderung menganggap beberapa perangkat keras (hardware) seperti belajar terprogram dan

Tempat terjadinya invention bisa saja di dalam maupun di luar sekolah. Kebanyakan pembaharuan dari tipe hardware berasal dari luar sekolah. Sebaliknya, banyak invention yang terjadi di dalam sekolah ketika para guru berupaya untuk mengubah situasi atau menciptakan cara-cara baru untuk memecahkan cara-cara lama. Pembaharuan pada tingkat ruang kelas semacam ini biasanya berskala kecil dan tidak tinggi atau, dengan kata lain, sangat sederhana, namun pada waktunya sesuatu yang baru akan disistematisasikan dan dibuat sesuai dengan kebutuhan. Pembaharuan yang merupakan bahan pelajaran akan dipraktikkan, dan yang merupakan prinsip pengajaran akan disistematisasikan. Hal ini dapat dilakukan oleh lembaga-lembaga yang berbeda seperti penerbit, biro pengembangan kurikulum, atau in-service training (Wijaya, 1992:10).

Dengan bertolak dari pendapat di atas, maka ditegaskan bahwa berbagai inovasi yang dikembangkan dalam satu organisasi atau kehidupan manusia didasarkan atas dorongan pemecahan masalah, dan kreativitas manusia sebagai makhluk berbudaya sehingga menghasilkan keuntungan dan kemajuan. Itu artinya, implementasi ide, gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dari kreativitasnya merupakan sesuatu hal yang manusiawi, dan khas masalah kehidupan manusia sehinggan men- datangkan keuntungan dan kemajuan kebudayaan.

2. Development (Pengembangan) Dalam konteks kebudayaan, dan kegiatan pengembangan Wijaya

(1992:11) menjelaskan bahwa pembaharuan biasanya harus mengalami suatu pengembangan sebelum ia masuk kedalam dimensi skala besar. Development sering sekali bergandengan dengan riset sehingga produser “research dan development” ( R dan D) adalah yang biasanya digunakan dalam pendidikan. Research dan development meliputi berbagai aktivitas, antara lain riset dasar, seperti pencarian dan pengujian teori-teori belajar. Riset ini mengetengahkan proses pengembangan bahan-bahan kurikulum yang baru. Beberapa elemen pengembangan kurikulum ialah tim ahli (1992:11) menjelaskan bahwa pembaharuan biasanya harus mengalami suatu pengembangan sebelum ia masuk kedalam dimensi skala besar. Development sering sekali bergandengan dengan riset sehingga produser “research dan development” ( R dan D) adalah yang biasanya digunakan dalam pendidikan. Research dan development meliputi berbagai aktivitas, antara lain riset dasar, seperti pencarian dan pengujian teori-teori belajar. Riset ini mengetengahkan proses pengembangan bahan-bahan kurikulum yang baru. Beberapa elemen pengembangan kurikulum ialah tim ahli

3. Diffusion (Penyebaran) Konsep diffusion sering kali digunakan secara sinonim dengan

konsep dissemination, tetapi di sini diberikan konotasi yang berbeda satu dengan lain. Definisi diffusion menurut Roger (1962) adalah “penye- baran suatu ide baru dari sumber invention-nya kepada pemakai atau penyerap yang terakhir”. Kalau istilah diffusion adalah netral dan betul- betul memaksudkan penyebaran suatu pembaharuan, dissemination digunakan di sini untuk menunjukkan suatu pola difusi yang terencana, yang di dalamnya beberapa biro (agency) mengambil langkah-langkah khusus untuk menjamin agar suatu pembaharuan akan mencapai jumlah pengadopsi (penyerapan pembaharuan) paling banyak (Wijaya, 1992:12).

Menurut Roger (1962) ada beberapa ciri suatu pembaharuan yang relevan untuk diterima, yaitu:

1) Secara relatif lebih menguntungkan daripada praktik atau kebiasaan yang sudah ada.

2) Sepadan dengan nilai-nilai yang ada dan pengalaman potensi adopsi masa lalu.