TEKNIK ANALISIS DATA
IV.3. TEKNIK ANALISIS DATA
Data yang telah didapat akan diolah, sehingga pada akhir akan menghasilakan rencana aksi. Proses memgoleh data akan menggunakan beberapa metode yaitu analisis isi, SWOT dan LFA. Setiap metode analisis yang dilakukan berada pada tahap yang berbeda. Setiap metode analisis memiliki fungsi tersendiri, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar IV.1 kerangka Metodologi Penelitian. Setelah mengumpulakan data maka analisis yang dilakukan petama adalah analisis isi. Analisis isi yang dilakukan dalam penelitian ini dengan melakukan review (mensarikan) dokumen-dokumen pemerintah, media cetak (surat kabar), media sosial (facebook dan twitter Walikota Ridwan Kamil), laporan rencana final kawasan teknopolis Gedebage yang diterbitkan oleh PT. Yodya Karya tahun 2006, presentasi Dewan Smart City. Sumber-sumber tersebut diambil berdasarkan kebutuhan informasi untuk mewujudkan tiga inti prinsip smart growth di Kawasan Inti Teknopolis Gedebage. Proses pengkodean yang dilakukan pun berbentuk manifest dan latent coding. Kedua proses tersebut dapat dilakukan bersamaan. Dalam penyusunan kode, penelitian studio ini menggunakan pendekatan induktif dari umum ke khusus, misalnya dari berita tentang Teknopolis kemudian mengarah pada retention pond. Pengkodean ini memudahkan peneliti dalam memberikan gambaran bagaimanakah kemungkinan konsep Teknopolis yang akan dikembangkan oleh Pemkot Bandung.
Gambar IV.1. Kerangka Metodologi Penelitian
Sumber : Hasil Analisis
Setelah melakukan analisi isi pada data sekunder, maka selanjutnya mengklasifikasikan fakta pada hasil analisis isi dan hasil wawancana kedalam potensi dan kelemahan dan klasifikasi isu dari hasil wawancara kedalam peluang dan ancaman. Proses penyusunan perencanaan strategis melalui beberapa tahap analisis dalam analisis SWOT yaitu:
1. TAHAP KLASIFIKASI DATA
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal.
Data eksternal dapat diperoleh dari peluang dan ancaman yang akan dihadapi pemerintah Kota Bandung saat proses pembangunan Kawasan Inti Teknopolis Gedebage, seperti:
- Posisi kebijakan kawasan Gedebage Kota Bandung di Provinsi Jawa Barat maupun Nasional - Konsep smarth growth yang akan dibangun dari pihak swasta - Kondisi pasar secara nasional ataupun internasional terhadap konsep teknologi - Peran pemerintah dalam menangkap peluang pengembangan kawasan - Teridentifikasinya kelompok kepentingan tertentu di luar pemerintah dan BUMD
Data internal dapat diperoleh dari kekuatan dan kelemahan saat proses pembangunan kawasan Inti Teknopolis Gedebage, seperti :
- Peraturan dan kebijakan pemerintah Pemerintah Kota Bandung yang menjadi kekuatan dan kelemahan terhadap pembangunan Kawasan Inti Teknpolis Gedebage
- Komitmen developer untuk membangun kawasan sesuai dengan konsep yang dapat menunjang teknologi
- Laporan tahap pembangunan tiap tahunnya - Kekuatan dan kelemahan lainnya dilihat dari pemerintah Kota Bandung
2. TAHAP ANALISIS
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan smart growth, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model perumusan strategi. Sebaiknya menggunakan beberapa model sekaligus, agar dapat memperoleh analisis yang lebih lengkap dan akurat.
Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategi Pemerintah Kota Bandung adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi pemerintah dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matriks dapat menghasilkan empat alternatif strategi.
Internal
Strengths (S)
Weaknesses (W)
Tentukan faktor-faktor
Tentukan faktor-faktor
kekuatan internal Pemerintah
kelemahan internal Pemerintah
Eksternal
Kota Bandung
Kota Bandung
Opportunities (O)
Strategi SO
Strategi WO
Tentukan faktor-faktor peluang
Ciptakan strategi yang eksternal Pemerintah Kota
Ciptakan strategi yang
meminimalisir kelemahan Bandung
menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
untuk memanfaatkan peluang
Threaths (T)
Strategi ST
Strategi WT
Tentukan faktor-faktor
Ciptakan strategi yang ancaman eksternal Pemerintah
Ciptakan strategi yang
meminimalisir kelemahan dan Kota Bandung
menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman
menghindarai ancaman
Gambar IV.2. Matriks SWOT
Sumber: Rangkuti, 2000
a. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran Pemerintah Kota Bandung, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar- besarnya.
b. Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki Pemerintah Kota Bandung
untuk mengatasi ancaman
c. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalisir kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
d. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalisir kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Berdasarkan alur berpikir analisis SWOT dari kuadran 1 sampai kuadran 4, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kuadran 1 merupakan situasi yang sangat menguntungkan, dimana Kawasan Teknopolis Gedebage dengan konsep smart growth memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
2. Kuadran 2 merupakan situasi dimana berbagai ancaman, Kawasan Teknopolis Gedebage dengan konsep smart growth memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
3. Kuadran 3 Kawasan Teknopolis Gedebage dengan konsep smart growth akan menghadapi peluang tercapainya kawasan teknopolis, tetapi di pihak lain, pencapaian kawasan tersebut
menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi pembangunan kawasan menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi pembangunan kawasan
4. Kuadran 4 ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan, proses pembangunan kawasan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Pembentukan strategi pada analisis SWOT akan menunjang pembangunan Kawasan Teknopolis Gedebage. Selanjutnya akan digunaka metode Logical Framework Approach, dimana LFA sebuah alat analisis bagi manajemen dan perencanaan proyek yang berorientasi pada tujuan. Hal tersebut akan diuraikan dengan memasukan instrumen, indikator dan asumsi.
Tabel IV.4. Penjelasan Tahapan LFA
Tujuan level yang lebih tinggi menuju proyek yang diharapkan untuk berkontribusi dalam pembangunan kawasan Teknopolis Gedebage
Yaitu “Mewujudkan Kawasan Inti
VISI
Teknopolis Sebagai Kawasan Perkotaan
Yang Berwawasan Lingkungan Dengan Pendekatan Konsep Smart Growth”
MISI (3)
Merupakan dampak yang diharapkan untuk mewujudkan tujuan besar, misalnya
“Mewujudkan konsep kawasan dengan fungsi guna lahan yang menunjang Smart growth dikawasan inti teknopolis Gedebage”
ASUMSI Hasil yang mana