Struktur Fonotaktik Fonem dalam Deret Konsonan BPS

disebut sebagai bunyi luncuran di dalam hal ini dia termasuk ke dalam deret vokal u-a menjadi [w].

5.1.2 Struktur Fonotaktik Fonem dalam Deret Konsonan BPS

Deret konsonan adalah gabungan dua konsonan atau lebih yang terjadi pada suku kata yang berbeda. Dari hasil penelitian yang diperoleh diketahui bahwa keseluruhan deret konsonan dalam bahasa Pesisir Sibolga hanya dijumpai pada posisi tengah kata. Berikut kata yang memiliki deret konsonan yang terdapat pada data. Tabel 6 Deret Konsonan dalam bahasa Pesisir Sibolga No Deret Konsonan Arti 1. -ñj-, pada kata [añ- jiŋ] Anjing 2. - ŋk-, pada [baŋ-ka?] Bengkak 3. -nt-, pada [bin- taŋ] Bintang 4. - ŋg-, pada [uŋ-ge] Burung 5. -cc-, pada [cac-ci ɳ] Cacing 6. -mm-, pada [um-ma?] Cium 7. -kk-, pada [dak-ke?] dekat 8. -mp-, pada [am-pe?] Empat 9. -mb-, pada [rim-bo] Hutan 10. -ñc-, pada [liñ-ci] Licin 11. -nd-, pada [pende?] Pendek Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas diketahui bahwa deret konsonan yang dimulai dengan n dalam bahasa Pesisir Sibolga adalah -ñj-, -nt-, -ñc-, dan -nd-. Deret konsonan tersebut hanya ditemui pada posisi tengah kata. Keempat deret konsonan tersebut dikatakan sebagai deret konsonan dalam bahasa Pesisir Sibolga karena pelafalannya tidak diucapkan secara serentak melainkan diucapkan terpisah. Dengan kata lain, keenam deret konsonan tersebut terdapat pada suku kata yang berbeda. Selain itu, dikatakan deret konsonan terhadap keenam deret konsonan dalam bahasa Pesisir Sibolga di atas adalah karena keenam deret konsonan tersebut tidak terdapat pada posisi awal dan posisi akhir kata dasar baik dalam ortografinya maupun dalam pengucapannya. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Pulgram 1970:79 yang mengatakan bahwa deret konsonan yang dibagi atas suku kata yang berdampingan disebut deret. Contohnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini. -ñj-, -nt-, -ñc-, dan -nd- Deret Konsonan Posisi Awal Tengah Akhir -ñj- - [ añjiŋ] artinya ‘anjing’ [ pañjaŋ] artinya ‘panjang’ - -nt- - [bi ntaŋ] artinya ‘bintang’ [lantiŋ] artinya - Universitas Sumatera Utara ‘lempar’ -ñc- - [liñci] artinya ‘licin’ [muñcuŋ] artinya ‘mulut’ - -nd- - [pende?]] artinya ’pendek’ [inda?] artinya ‘tidak - Deret konsonan yang dimulai dengan m yang ditemukan dalam bahasa Pesisir Sibolga adalah seperti: -mm-, -mp-, dan -mb-. Deret konsonan tersebut juga terdapat pada posisi tengah kata dasar. Ketiga deret konsonan tersebut dikatakan sebagai deret konsonan dalam bahasa Pesisir Sibolga karena dalam pelafalannya ketiga deret konsonan itu tidak diucapkan secara serentak melainkan terpisah. Dengan kata lain, ketiga deret konsonan tersebut dalam bahasa Pesisir Sibolga terdapat pada suku kata yang berbeda. Hal ini sesuai dengan pendapat Pulgram 1970:79 yang mengatakan bahwa deret konsonan yang dibagi atas suku kata yang berdampingan disebut deret. Deret Konsonan Posisi Awal Tengah Akhir -mm- - [umma?] artinya ‘cium - -mp- - [ampe?] artinya - Universitas Sumatera Utara ‘empat’ [rumpu?] artinya ‘rumput’ [sampi?] artinya ‘sempit’ -mb- - [rimbo] artinya ‘hutan’ [rambu?] artinya ‘rambut’ [ambo] artinya ‘saya’ - Deret konsonan yang dimulai dengan ŋ yang ditemukan dalam bahasa Pesisir Sibolga adalah seperti: - ŋk- dan -ŋg-. Deret konsonan tersebut berada pada posisi tengah. Kedua deret konsonan tersebut dikatakan deret konsonan dalam bahasa Pesisir Sibolga karena dalam pelafalan kedua deret konsonan tersebut tidak diucapkan secara serentak melainkan terpisah. Dengan kata lain, kedua deret konsonan itu dalam bahasa Pesisir Sibolga terdapat pada suku kata yang berbeda. Alasan yang lain mengapa dikatakan sebagai deret konsonan adalah karena kedua deret konsonan tersebut tidak ditemukan berada pada posisi awal dan akhir kata dalam bahasa Pesisir Sibolga baik dalam bentuk ortografinya maupun pelafalannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Pulgram 1970:79 yang mengatakan bahwa deret konsonan yang dibagi atas suku kata yang berdampingan disebut deret. Universitas Sumatera Utara Deret Konsonan Posisi Awal Tengah Akhir - ŋk- - [ baŋka?] artinya ‘bengkan’ [tuŋke?] artinya ‘tongkat’ - - ŋg- - [paŋgaŋ] artinya ‘bakar’ [uŋge] artinya ‘burung’ [p uŋguŋ] artinya ‘punggung’ - Deret konsonan yang dimulai dengan k seperti -kk- ditemukan dalam bahasa Pesisir Sibolga. Deret konsonan tersebut berada pada posisi tengah. Deret konsonan tersebut terdapat dalam kata seperti: Deret Konsonan Posisi Awal Tengah Akhir -kk- - [dakke] artinya ‘dekat’ [sikko[ artinya ‘sini’ [ikko] artinya ‘ini’ [kakki] artinya - Universitas Sumatera Utara ‘kaki’ [bacakka?] artinya ‘berkelahi’ [kuku] artinya ‘kuku’ [lakki-lakki] artinya ‘lelaki’ [makkan] artinya ‘makan’ [pikki] artinya ‘pikir’ [lakki] artinya ‘suami’ [takku?] artinya ‘takut’ [tikkam] artinya ‘tikam’ Deret konsonan tersebut dikatakan deret konsonan dalam bahasa Pesisir Sibolga karena dalam pelafalan deret konsonan tersebut tidak diucapkan secara serentak melainkan terpisah. Dengan kata lain, deret konsonan itu terdapat pada suku kata yang berbeda. Alasan yang lain mengapa dikatakan sebagai deret konsonan adalah karena deret konsonan tersebut tidak ditemukan berada pada posisi awal dan akhir Universitas Sumatera Utara kata dalam bahasa Pesisir Sibolga baik dalam bentuk ortografinya maupun pelafalannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Pulgram 1970:79 yang mengatakan bahwa deret konsonan yang dibagi atas suku kata yang berdampingan disebut deret. Deret konsonan yang diawali dengan c seperti -cc- ditemukan dalam kata bahasa Pesisir Sibolga. Deret konsonan tersebut berada pada posisi tengah. Deret konsonan tersebut dikatakan deret konsonan dalam bahasa Pesisir Sibolga karena dalam pelafalan deret konsonan tersebut tidak diucapkan secara serentak melainkan terpisah. Dengan kata lain, deret konsonan itu terdapat pada suku kata yang berbeda. Deret Konsonan Posisi Awal Tengah Akhir -cc- - [ cacciŋ] artinya ‘cacing’ [pacci?] artinya ‘pegang’ - Alasan yang lain mengapa dikatakan sebagai deret konsonan adalah karena deret konsonan tersebut tidak ditemukan berada pada posisi awal dan akhir kata dalam bahasa Pesisir Sibolga baik dalam bentuk ortografinya maupun pelafalannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Pulgram 1970:79 yang mengatakan bahwa deret konsonan yang dibagi atas suku kata yang berdampingan disebut deret. Universitas Sumatera Utara Melihat pada data di atas jelas bagi kita bahwa bentuk -mt-, -md-, -np-, -nb-, -ñc-, -ñj-, dan -mk- tidak pernah ada dalam bahasa Pesisir Sibolga BPS. Alasannya bunyi d adalah bentuk frikatif bersuara dan dental frikatif tak bersuara t pasti memiliki pasangan nasal dental n, sehingga bunyi -mt- dan - md- tidak pernah ada dalam BPS begitu juga dengan -np- dan -nb-. Rumusan yang terdapat pada deret konsonan di atas adalah sebagai berikut: 1. Fonem sengauan n dapat diletakkan di depan fonem paduan c, j, dan fonem letupan d dan t. Dalam kata bahasa Pesisir Sibolga ditemukan fonem n yang dapat berjejer langsung dengan fonem c dan j yaitu terdapat pada kata an- jiŋ seperti yang terdapat pada data. Begitu pula dengan fonem d dan t. Fonem letupan tersebut dapat berjejer langsung dengan fonem n, seperti pada kata lin-ci dan pen-de?. Jika dilihat dari tempat artikulatoris bahwa bunyi dental bersuara [d] dan bunyi dental tak bersuara [t] berdampingan dengan bunyi nasal dental [n] sangat lazim dan persukuannya dapat diletakkan setelah [d] atau [t] atau sebaliknya, sebelum bunyi [d] atau sebelum bunyi [t]. Contoh: [d ən-taŋ] atau [tan-da] Posisi [n] terletak sebelum [t] dan sesudah [d], dan posisi [n] terletak sesudah [t] dan sebelum [d] sehingga persukuan itu berlaku lazim dari artikulatorisnya, bahwa [t] dan [d] adalah bunyi dental frikatif dan [n] adalah bunyi nasal dental frikatif bersuara. Bunyi [c] sebagai bunyi palatal, afrikatif tak bersuara dan bunyi [j] sebagai bunyi palatal, afrikatif bersuara Universitas Sumatera Utara adalah logis dan berdasarkan atas tempat artikulatorisnya sama, namun dari segi cara artikulatoris bunyi nasal yang muncul adalah bunyi nasal palatal yaitu [ñ] bukan [n]. Dalam data ditemukan bunyi [ñj] dan [ñc] dalam deret vokal bahasa Pesisir Sibolga yaitu pada kata [añ- jiŋ] dan [liñ-ci]. Dari segi fonem benar terlihat n tetapi secara fonetis bunyi yang terdengar adalah bunyi nasal palatal [ñ] dan penelitian ini membicarakan tentang fonotaktik fonem, jadi logis saja hal itu terjadi karena bentuk seperti itu digunakan oleh masyarakat Pesisir Sibolga. 2. Fonem sengauan ŋ dapat diletakkan di depan fonem letupan k, g. Jejeran fonem tersebut terletak pada ka ta baŋ-ka? dan uŋ-ge. Deret konsonan seperti ini ditemukan dalam kata bahasa Pesisir Sibolga. Jika dilihat dari tempat artikulatoris bahwa bunyi velar Afrikatif [k] dan [g] berdampingan dengan bunyi nasal velar [ŋ] sangat lazim dan persukuannya dapat diletakkan setelah [k] atau [g] atau sebaliknya, sebelum bunyi [k] atau sebelum bunyi [g]. Posisi [ŋ] terletak sebelum [k] dan [g], sehingga persukuan itu berlaku lazim dari artikulatorisnya. Dalam data ditemukan bunyi [ŋk] dan [ŋg] dalam deret vokal bahasa Pesisir Sibolga. Penelitian ini membicarakan tentang fonotaktik fonem, jadi logis saja hal itu terjadi karena bentuk seperti itu digunakan oleh masyarakat Pesisir Sibolga. 3. Fonem sengauan m dapat diletakkan di depan fonem letupan b, p dan fonem sengauan m. Kata yang memiliki deretan konsonan yang berkombinasi antara fonem m dengan fonem b, m dan p terdapat dalam kata ram-bu?, am-pe?, dan um-ma?. Jika dilihat dari tempat artikulatoris bahwa bunyi bilabial plosif [b] dan [p] berdampingan dengan bunyi nasal Universitas Sumatera Utara bilabial [m] sangat lazim dan persukuannya dapat diletakkan setelah [b] atau [p] atau sebaliknya, sebelum bunyi [b] atau sebelum bunyi [p]. Posisi [m] terletak sebelum [b] dan [p], sehingga persukuan itu berlaku lazim dari artikulatorisnya. Dalam data ditemukan bunyi [mp], [mb], dan [mm] dalam deret vokal bahasa Pesisir Sibolga. Penelitian ini membicarakan tentang fonotaktik fonem, jadi logis saja hal itu terjadi karena bentuk seperti itu digunakan oleh masyarakat Pesisir Sibolga. 4. Fonem letupan k dapat diletakkan di depan fonem letupan k. Struktur fonem seperti ini ditemukan pada kata dak-ke?. Jadi dalam bahasa Pesisir Sibolga struktur fonem seperti ini dapat terjadi pada kata. Fonem k dapat berderet langsung dengan fonem yang sama yaitu fonem k. Jika dilihat dari tempat artikulatoris bahwa bunyi velar Afrikatif [k] dapat berdampingan dengan bunyi velar afrikatif sehingga persukuan itu berlaku lazim dari artikulatorisnya. Dalam data ditemukan bunyi [kk] dalam deret vokal bahasa Pesisir Sibolga. Penelitian ini membicarakan tentang fonotaktik fonem, jadi logis saja hal itu terjadi karena bentuk seperti itu digunakan oleh masyarakat Pesisir Sibolga. 5. Fonem paduan c dapat diletakkan di depan fonem paduan c. Hal yang sama juga terjadi pada fonem c, fonem ini juga dapat berjejer didepan fonem c. Jadi struktur fonem ini juga dapat ditemukan dalam kata BPS dan digunakan oleh masyarakat Pesisir Sibolga. Dari rumusan tersebut dapat diketahui bahwa kombinasi deret konsonan menunjukkan pola deret konsonan cenderung menggunakan konsonan nasal- nonnasal homorganik. Fonem-fonem yang ada di depan cenderung fonem nasal, Universitas Sumatera Utara dan tak bersuara dan fonem yang terletak di belakang terdiri atas fonem letupan dan fonem sengauan. Struktur fonem dalam pembentukan kata pada BPS dapat ditemukan seperti pola-pola di atas. Jejeran fonem sengauan seper ti n, m, dan ŋ dapat berkombinasi dengan fonem letupan seperti b, d, g, p, k dan fonem paduan seperti c dan j. Kombinasi fonem seperti itu ditemukan dalam kata BPS. Penelitian ini membicarakan tentang fonotaktik fonem, jadi logis saja hal itu terjadi karena bentuk seperti itu digunakan oleh masyarakat Pesisir Sibolga. Berbicara tentang deret konsonan juga akan menyinggung tentang gugus konsonan. Gugus konsonan merupakan dua atau tiga konsonan berdampingan yang terdapat dalam satu suku kata. Berdasarkan data dalam penelitian ini diketahui bahwa gugus konsonan yang dijumpai pada bahasa Pesisir Sibolga ada yang terdapat pada posisi awal dan tengah sedangkan pada posisi akhir tidak ditemukan. Gugus konsonan yang terdapat pada posisi awal kata adalah seperti: pr-, kr-, sp-, tr-, br- dan str-. Gugus konsonan yang terdapat pada posisi tengah kata adalah -tr-. Gugus konsonan tersebut dikatakan sebagai gugus konsonan dalam bahasa Pesisir Sibolga karena pelafalannya baik pada posisi awal maupun posisi tengah kata diucapkan secara serentak. Dengan kata lain, keenam gugus konsonan tersebut terdapat pada suku yang sama. Hal ini sesuai dengan pendapat Pulgram 1970:79 yang mengatakan bahwa gugus konsonan adalah dua konsonan atau lebih yang tergolong dalam satu suku kata yang sama. Universitas Sumatera Utara Gugus Konsonan Posisi Awal Tengah Akhir pr- [preman] [premature] [proses] - - kr- [kreatif] [kronologi] - - sp- [spiral] - - tr- [tradisi] [kontrak] - br- [broker] [brosur] [bobrok] - - -

5.2 Struktur Fonotaktik Fonem dalam Suku Kata Bahasa Pesisir Sibolga BPS