36
ﺳ و ﺎﻬ فرﺎﻌ ا و رﻮ ﻷﺎ قدﺎ ا ﻮه ﻷا ﻓ
ا ﻳﺮ ا ﺎﻌﻳ يﺬ ا
ا
Artinya: “Asal kata dokter bermakna: orang yang cakap, atau ahli dalam bidang
segala permasalahan, dan mengetahui tentang segala sesuatu, dan dikatakan dokter ialah orang yang ahli dalam mengobati orang sakit”
Sedangkan menurut Luwis Ma’luf, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan dokter adalah:
ﻌ قدﺎﺣ ﺮهﺎ آ وأ ا ﺣﺎ
Artinya: ”Dokter adalah sesorang yang memiliki keahlian dibidang medis
pengobatan, dapat juga diartikan orang yang mahir dan cakap dalam pekerjaannya”
Yusuf Syeikh Muhammad al-Baqaiy, memberikan definisi dari dokter sebagai berikut:
35
ﻌ قدﺎ ا ﺮهﺎ ا ﻮه ا
“Dokter ialah orang yang mahir ahli dan cakap dalam pekerjaannya”
1. Pertanggungjawaban Etika
34
Ibn al-Manzhur, Lisan al-‘Arabi, Kairo: Daar al-Hadits, 1423 H 2003 M., Juz IV, h. 556
35
Yusuf Syeikh Muhammad al-Baqaiy, al-Qomush al-Muhith, Beirut: Daar al-Fikr, 1415 H
1995 M, h. 101
37
Etika pengobatan dalam literatur Islam dikenal dengan Adab. Adab yang dalam literatur Hadits dan literatur awal pasca-Islam berarti: cara yang layak,
etika yang baik, dan tata cara yang benar. Banyak karya mengenai etika
pengobatan. Buku-buku tersebut mencoba menanamkan nilai moral yang baik dan praktis disertai dengan etika profesional dalam bidang masing-masing. Amal yang
praktis dan akhlak yang terpuji ditekankan dalam semua profesi. Kendati al- Ghazali mengatakan bahwa kesalehan bukan menjadi syarat untuk menjadi ahli
hukum seperti ini, menurutnya, merupakan pekerjaan intelektual, kesalehan dan akhlak terpuji membantu dalam penerimaan secara umum pendapat ahli hukum
tersebut, sedangkan akhlak akan mengurangi nilainya.
36
Kesalehan dan keikhlasan seorang dokter dikenakan dikalangan pengobatan Yunani, yang dianggap sebagai penjaga tubuh dan jiwa. Dalam hal
ini, etika dalam literatur Islam menjadi sangat penting, yaitu: 1
Menyangkut tanggungjawab etis seorang dokter terhadap pasien yang memiliki dua dimensi dalam Islam, antara lain:
a Hubungan antara dokter dengan pasien; keramahan, kesabaran, perhatian
serta keyakinan profesional yang diperlihatkan kepada pasien; b
Keyakinan kuat bahwa jika dokter itu bukan orang baik dan etis, maka pengobatan tidak akan berjalan efektif dengan mengabaikan pertimbangan
bahwa dokter yang tidak etis tentu saja akan bereputasi buruk sehingga tidak akan berhasil.
36
Rahman, Etika Pengobatan Islam, h. 127
38
2 Dalam etika Islam, kesehatan merupakan unsur kesehatan yang utuh, artinya
jika orang tidak bermoral baik, positif, dan seimbang, ia juga tidak bisa merawat kesehatan dengan secara utuh. Jadi persefektif ini, baik kesehatan
moral maupun kesahatan fisik, menjadi perhatian medis secara langsung.
37
2. Pertanggungjawaban Secara Disiplin
Pengertian disiplin kedokteran Islam adalah sejumlah aturan yang harus diaplikasikan oleh sang dokter bila dalam penerapan keilmuanya harus patuh
terhadap sistem keilmuan kedokteran yang sudah diatur.
38
Dalam pelaksanaannya para dokter harus bisa menjalankan tugasnya dengan kompetensi, penuh rasa profesional, dan harus mengedepankan ajaran
akhlak dalam perilaku kepada pasien yang membutuhkan bantuan pengobatannya. Pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh dokter akan mendapatkan sanksi yang
harus diterima oleh dokter mulai dikenakan denda hingga dicabut izin praktek oleh sejumlah ahli kedokteran yang memang ditunjuk untuk menilai perilaku dari
para dokter yang melaksanakan tugasnya.
3. Pertanggungjawaban Secara Hukum