BAB III
Ë Ì ÍÎ ÏÐ ÏÍ
Ñ ÐÒË ÏÓÏ Ë
Ô Í Ë Ï Í
Õ ÖÌ ××ÏØ
A. Pengertian Riddah
Secara etimologi kata
رِدَّةْ
berasal dari kata kerja,
رَدَّ يَرُدُّ رِدَّةًا
yang artinya adalah
صَرَفَهُ
yaitu mengalihkan dan
أَرْجَعَهُ
yaitu mengembalikan.
1
Riddah merupakan masdar dari kata
إِرْتِدَادً
yang secara harfiah berarti “kembali”, “dikembalikan”, “berpaling”, “dipalingkan”.
2
ÙÚÛ Ü Ý
lari dari sesuatu menuju sesuatu yang lain, arti tersebut antara lain terdapat dalam firman Allah
Þ ßà
:
اَلْمَاءِدَةِ : 21
Artinya
áâ ãä å
kaumku, masuklah ke tanah
æ ç è å
Palestina yang Telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang karena takut kepada musuh, Maka kamu menjadi
orang-orang yang merugi. Q.S. Al-Maidah5:21 Kata riddah juga mempunyai arti leksikal :
اَلرُجُوْعُ عَنِ الشَيْءِ اِلَى غَيْرِهِ
3
“Kembali dari suatu kondisi kepada kondisi lain”. Pengertian ini mencakup keluar dari iman dan kembali kepada kekafiran.
Sedangkan secara terminologi, riddah dikemukakan oleh beberapa pakar ulama fiqh antara lain sebagai berikut :
1. Menurut
ß Ú é ê
Úé Úëì íî
é Ú ÝïÝð
yang dimaksud riddah adalah :
1
ñò óô õöó÷ô ø
ù ú û ù
óü öø ý þ
Lisan al-Arab, Vol.II
ÿõ üý ø öú û
öø öú ûõ
ý ü ø
ý ö úý
öú û öú
ý l ö
öúû öü øþ þ
2
Soleh A. Mahdi, Hukum Bagi Orang Murtad dan Kafir,,
ññ þ ÿ
ö öø ö
ù øý ü ö
øö ö
ü öþ
, h. 9
3
õöóü ô
ø M
ô óô ü ñ
ø ý ü
ù ú û ö
ô ý þ
Kasyf al-Qanna’a’an-Matn Al-IQna’,
ý úý
ñ þ ÿ
ý ø
ô ööø
öú û ý
ø þ þ
û
اَلرُّجُوْعُ عَنْ دِيْنِ اْلإِسْلاَمِ اِلَى الْكُفْرِ سَوَاءٌ بِاالنِّيَّةِ أَوْ بِالْفِعْلِ الْمُكَفَّرِ أَوْ بِالْقَوْلِ وَسَوَاءً قَالَهُ اسْتِهْزَاءً أَوِ اعْتِقَادًا
4
“kembali dari agama Islam menuju kekafiran, baik hal itu dilakukan dengan sebatas niat dengan perbuatan yang akibatnya pelaku dianggap telah kafir maupun dengan ucapan baik ucapannya itu sebagai penghinaan,
penentang maupun sebagai keyakinan.” 2.
Menurut Abdul Audah, yang dimaksud riddah adalah :
اَلرُّجُوْعُ عَنْ دِيْنِ اْلإِسْلاَمِ أَوْقَطْعِ اْلإِسْلاَمِ وكلا التَّعْبِيْرَيْنِ بِمَعْنَى وَاحِدٍ
5
“Kembali dari agama Islam atau memutuskan diri dari Islam, baik kembali meninggalkan Islam maupun memutus keduanya bermakna satu.”
3. Menurut Imam
dalam kitab Minhaj at-Talibin, yang dimaksud dengan riddah adalah :
قَطْعُ اْلإِسْلاَمِ بِنِيَّةِ اَوْقَوْلِ كُفْرٍ وَفِعْلٍ سَوَاءً قَالَهُ اسْتِهْزَاءً اَوْعِنَادً اَوِ اعْتِقَادًا فَمَنْ نَفَى الصَّانِعِ اَوْ لِرَسُوْلِ اَوْكَدَبَ رَسُوْلاً
اَوْ حَلَّلً مُحَرَّمًا بِالْجَمْعِ كَاالزَّنَى وَ عَكْسِهِ اَوْ نَفَى وُجُوْبٍ مُجْمَعِ عَلَيْهِ اَوْ عَكْسِهِ أَوْ عَزَمَ عَلَى الْكُفْرِ غَدًا اَوْ تُرَدِّدَ فِيْهِ كُفْرٌ
وَالْفِعْلُ الْمُكَفِّرُ مَاتَعَمَّدَهُ اسْتِهْزَاءً صَرِيْحَا الدِّيْنِ اَوْجَحُوْدًا لَهُ كَاالْقَاءِ مُصْحَفٍ بَقَا دُوُرَةٍ وَسُجُوْدٍ لِصَنَمٍ اَوْ شَمْسٍ
6
“memutus keislaman yang disertai dengan niat atau ucapan dan perbuatan kufur, baik ucapan atau perbuatan itu dimaksudkan untuk menghina, menentang atau memang secara yakin. Orang yang tidak mengakui Allah
sebagai pencipta, tidak mengakui para utusan Allah, mendustakan salah seorang utusan Allah, menghalalkan sesuatu yang secra ijma’ telah dinyatakan haram seperti berzina atau sebaliknya mengakui sesuatu yang
secara ijma’ tidak dianggap wajib sebagai suatu kewajiban, seseorang berniat akan melakukan kekufuran besok, atau seseorang maju mundur ragu dalam kekufurannya, maka semua itu bias menjadikannya kafir,
perbuatan yang bisa berakibat pelakunya dianggap kafir adalah apa yang diniatkan dalam rangka menghina agama secara terang-terangan atau secara tegas menolak agama tersebut, seperti melemparkan mushaf
Al-Qur’an ketempat yang kotor menjijikkan dan seperti sujud kepada berhala atau
+ ,-
4
W .0 . .
123 4 . 5 65 7
al-Fiqh al-Islam wa-Adillatuh, cet.4, Beirut : Daar El Fikr Al-Ma
8.a 5 9 7 : ; ; = 7
? ?
5
A B
46 C
. B
5 9 A
4 B
. 7
At-Tasyri’ al-jina’I al-Islami Muqaranan bi al-qanun al-wad’,
DEF G H
7 I
5 6
5 B
HH 7
JKE 5 9 4
F L N
4 . a a
. .
92 O
5 a . 6. 7 : ; ;
P =7
Q
6
I .6 .64
BB 5 R
N 4 .
SS . B
0 5R A
S . B
.62 N
..65 7
kannz ar-Raghibin Syarh Minhaj at-Thalibin,
DEF :7
JK E 59 4
F L T .
9 .62U 4
F 4
.62 H
6S5 V V .7 P
Q Q : =7
535.
4. Menurut Sayyid Sabiq, yang dimaksud riddah adalah :
رُجُوْعُ الْمُسْلِمِ الْعَاقِلِ الْبَالِغِ عَنِ اْلإِسْلاَمِ إِلَى الْكُفْرِ مَاخْتِيَارُهُ دُوْنَ إِكْرَاهٍ مِنْ أَحَدٍ سَوَاء فِى ذَالِكَ الذُّكُوْر وَاْلأُنَاث
7
“Riddah adalah kembalinya orang yang telah beragama Islam yang berakal dan dewasa kepada kekafiran karena kehendaknya sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain, baik yang kembali itu dilakukan oleh laki-laki
maupun perempuan.” 5.
Menurut
XYZ [ \Z ] _
dari
`]bZ ]c
Maliki, yang dimaksud riddah adalah
d e
]f _ g
h i ]
seorang muslim dengan perkataan yang
jkg ]h m
[ jkg ]
h m ]h n
atau perkataan yang menuntut kekafirannya, atau perbuatan yang mengandung
e ke ]f _g
]h op
6. Menurut
X q[ r] Y
]h _
dari
`]bZ ]c
Hanafi, yang dimaksud riddah adalah
d e
kqs ]
g h i
]
perkataan kafir dari lisan yang sebelumnya beriman, sebab riddah adalah rujuk berpaling dari
e k _ `]h
]h p o
7. Menurut
XY[ \]g c _ h _
dari
`]bZ ]c
syafi
t
i, yang dimaksud riddah adalah
d u s
j s Y
dari Islam dengan niat atau perbuatan, baik mengatakan tentangnya dalam rangka menghina, membangkang ataupun meyakini.
8. Menurut
X q[ v
]Z s j _
dari
`] bZ ] c
Hanbali, yang dimaksud riddah adalah
d w
g ]h m
yang kafir setelah keislamannya, baik melalui perkataan, keyakinan, keraguan maupun
u kg c s
]j]h p o
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan
c ]Z ]
murtad adalah berbalik kebelakang, berbalik kafir, membuang iman, berganti menjadi ingkar.
8
x _
y ]e
jauh berbeda dengan rumusan diatas, didalam
z h Y _
e q w u k
y _]
Hukum Islam dinyatakan
c ]Z ]
murtad adalah keluar dari agama Islam dalam bentuk niat, perkataan dan perbuatan yang menyebabkan seseorang menjadi kafir
atau tidak beragama sama sekali.
9
Ringkasnya, Riddah adalah berpaling dari Islam, baik dengan keyakinan, perkataan ataupun perbuatan. Artinya, definisi ini sesuai dengan definisi iman, yaitu keyakinan dengan hati, perkataan dengan lisan dan
perbuatan dengan anggota badan.
{ g ]
h m
yang melakukan perbuatan riddah disebut murtad. Ad Dimyati. Jadi secara garis besar perbedaan antara murtad dan riddah adalah, kalau murtad adalah pelakunya
dalam bahasa arab istilahnya yaitu
فَاعِلٌ
yang melakukan peralihan agama, sedangkan riddah adalah nama
7
| }~
Fiqh as-Sunnah
~
8
¡
}
¡
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997, h.675
9
penyusun, Ensiklopedia Hukum Islam,
¢
¡ £ ¤
¥
¦
§
¨ ¦
sifat dari pelaku yang melakukan pindah agama.
B. Dasar