¸ ¹ º » ¼½ ¾ ¿
¼ ½ À ¼
Á À ¼¿  » À
ÃÄÅ ÆÇ
dapat disangkal
È Æ É ÊÆ
factor lingkungan sangat besar, bahkan dominan pengaruhnya dalam menentukan corak aqidah seseorang. Dalam hal ini
ËÌÍ ÎÏ Ð Ñ
an menginformasikan
È Æ
É ÊÆ
alas an
Ò Ð Æ
Ó Ô Í
Ò Ð ÆÓ
Ô
kafir menolak seruan beriman dari para rasul. Antara lain adalah karena mereka tetap teguh pendirian pada tradisi dan kepercayaan nenek moyang mereka. Firman Allah
ÕÖ Ã
:
اَلْبَقَرَةِ : 170
Artinya : “Dan apabila dikatakan kepada mereka:
×Ø ÙÚ ÛÜ ÝÞ ß
apa yang Telah diturunkan
à ÝÝ Þ ß á×
mereka menjawab:
× â ã
Ü ä
Þ Ù å
á
tetapi kami Hanya mengikuti apa yang Telah kami dapati dari perbuatan nenek moyang
Ù Þ æÜ
× ç
× â
àè Þ Ù
Þ ß
mereka akan mengikuti juga, walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat
è é
Û Ú ê ë
Ú Ù ì
× ç
Q.S. Al-Baqarah : 170 Menurut Runes, seorang yang dilahirkan dari rahim ibu yang mukmin kemudian tumbuh dalam
keluarga mukmin pula, justru merupakan hidayah tersendiri yang berada diluar ikhtiar atau usaha manusia.
14
E. Status
í ¿ ¾¿ î
Apabila Salah Satu Pasangan Riddah
Menurut pandangan para ahli hukum fiqh Islam,
È Æ É ÊÆ
apabila dalam suatu
ï ð Ð Ç
ÆÊ ÄÓ ÆÓ
ñ
salah satu pihak dari suami atau isteri berpindah
Æ Ô Æ
ò Æ
ó ò
Ï Ð
ô Æ
Å ñ
yaitu keluar dari agama Islam kepada agama selain agama Islam, maka
ï ð Ð Ç
ÆÊÄ Ó ÆÓ
Ó õ
Æ
menjadi fasakh batal dan keduanya harus segera dipisahkan. Perpindahan
Æ Ô Æ
ò Æ
ó ò
Ï Ð
ô Æ
Å Ó õ
Æ
salah satu pihak dari suami isteri merupakan kejadian yang dapat mengakibatkan
È Æ ô
ÆÌ ó
ï Ï
ô Ï
ö Ó
õ Æ
ikatan
ï ð Ð Ç
ÆÊ ÄÓ ÆÓ
demi hukum yaitu hukum Islam. Karena suatu
ï ð Ð Ç ÆÊÄÓ ÆÓ
dapat menjadi fasakh karena disebabkan oleh dua hal :
1 Apabila salah seorang dari suami isteri murtad dari Islam dan tidak mau kembali sama sekali, maka akadnya
÷ Æ
ö ÆÇ
É ó
È Æ ô
ÆÌ ñ
disebabkan kemurtadan yang terjadi belakangan ini. 2 Apabila suami yang tadinya kafir masuk Islam, tetapi isteri tetap dalam kekafirannya, maka akadnya fasakh.
15
14
Degobert D.Runes, ed, Dictionary of Philosophy,
øù úû ü úýþ úÿ
ú ú
15
Sayid Sabiq, Fiqhu as-Sunnah, h.133
3 Pengadilan pada dasarnya bersifat pasif terhadap status
yang dijalankan oleh pasangan suami isteri terkecuali karna suatu alasan yang sah salah satu pasangan suami isteri itu mengajukan gugatan atau
permohonan kepengadilan, barulah pengadilan bersifat aktif untuk menentukan status mereka. Apabila
beralasan maka tuntutannya dikabulkan, kalau tidak beralasan ditolak. Lalu timbul pertanyaan, bagaimana kalau isteri yg suaminya murtad lalu mengajukan gugatan
Kalau kemurtadannya terbukti maka dikabulkan gugatannya, sedangkan kalau tidak terbukti maka ditolak. Dengan catatan sudah barang tentu cerai
gugatannya diajukan kepengadilan tersebut karna kemurtadannya mengakibatkan ketidaknyamanan atau ketidak rukunan suami isteri, sebab kalau dia dalam keadaan rukun atau nyaman dalam menjalani
yang berbeda agama tersebut sudah barang tentu tidak akan mengajukan gugatan cerai kepengadilan, Lihat pasal 116 hrf
h.
16
Akan tetapi No. 1 tahun 1974 tentang
tidak mengatur
b b
dan tata cara perceraian yang dikarenakan perpindahan agama dalam suatu Dalam
pasal 38 hanya menggolongkan secara umum mengenai putusnya kepada
3 golongan yaitu karena kematian, karena perceraian, dan karena putusan pengadilan. Dan dalam pasal 39 ayat 1 dan 2
No.1 tahun 1974 yang berbunyi : 1 Perceraian hanya dapat dilakukan didepan sidang pengadilan setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha
dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak 2
melakukan perceraian harus ada cukup alasan,
b
antara suami isteri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami isteri.
Adapun perceraian dapat terjadi karena sebagai berikut :
a Salah satu pihak berbuat atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi, dan lain sebagainya yang sukar
disembuhkan b Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 tahun
b
tanpa pihak lain dan tanpa
alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemampuannya c Salah satu pihak mendapatkan hukuman penjara 5 tahun atau hukuman yang lebih berat setelah
16
Bahruddin, Wawancara Pribadi tentang Riddah, Hakim Pengadilan Agama Bogor
berlangsung d Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak lain
e Salah satu pihak cacat badan atau penyakit yang berakibat tidak dapat menjalankan
+ ,-.0
-1 1 2
-
sebagai suami isteri
f Antara suami dan isteri terus menerus menjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan rukun lagi dalam rumah tangga.
Berdasarkan pasal 38 dan 39
31 4
- 1 5 6
7 1 4
- 1 5
No. 1 tahun 1974, suatu
8 +9 -, 1
-1
baru dapat putus, apabila pengadilan telah memutuskan melalui sidang pengadilan dengan disertai
- : - ;- 1
6 - :
- ; - 1
yang diatur dalam pasal 19 PP No. 9 tahun 1975. Kecuali putusnya
8 +9 -,
1 - 1
karena kematian, karena tanpa diputuskan oleh pengadilan,
8 +9 -, 1
- 1
itu telah putus dengan sendiri akibat adanya kematian tersebut. Jadi apabila salah seorang dari suami isteri keluar dari agama Islam murtad, dan kemurtadan itu belum atau tidak diajukan kepengadilan,
dan pengadilan belum memutuskannya, maka
8 +9 -, 1
- 1
mereka masih dianggap sah dan berlaku. Berbeda halnya menurut hukum, maka
8 +9 -, 1
- 1
mereka tetap dianggap tidak sah. Dalam hal ini penulis berpendapat
- ,-
apabila dalam rumah tangga mereka tidak ada pertengkaran ataupun perselisihan yang disebabkan karena peralihan agama yang terjadi oleh salah satu pihak, maka
8 +9 -, 1
- 1
mereka tetap fasakh dan harus segera diputuskan.
B =B ?
H= A CD ED A
F = E
G= E =E = A
=
A. Putusan Pengadilan Agama Bogor Perkara Nomor