Mekanisme Kerja Antimikroba Aktivitas Antimikroba

14 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak. Pada proses ini akan diperoleh rimpang yang sudah bersih dari akar dan tanah yang melekat. c. Pencucian Pencucian dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada sela-sela rimpang dengan menggunakan air mengalir. Setelah proses tersebut selesai, rimpang ditiriskan dari air pencucinya. d. Pengeringan Sampel ditiriskan terlebih dahulu. Selanjutnya dilakukan pengupasan kulit dan dirajang secara melintang dengan ketebalan kurang lebih 3 sampai 6 mm. setelah diiris dikeringkan anginkan selama 5 hari dan tidak terkena sinar matahari langsung. Selanjutnya diblender, hingga diperoleh serbuk rimpang bangle sebanyak 450 gram Depkes, 1985.

3.3.3 Ekstraksi Rimpang Bangle

Serbuk rimpang bangle ditimbang sebanyak 400 gram, kemudian dimaserasi dengan etanol 70 hingga sampel terendam. Sampel dimaserasi selama 2-3 hari. Selanjutnya hasil maserasi disaring dengan menggunakan kertas saring sehingga diperoleh filtrat. Proses ini diulang hingga maserat yang diperoleh mendekati tidak berwarna atau bening. Filtrat yang didapatkan kemudian dipekatkan dengan vacuum rotary evaporator suhu 46-50 C hingga diperoleh ekstrak kental.

3.3.4 Pengujian Kadar Abu Ekstrak Bangle

Ekstrak yang sudah digerus ditimbang sebanyak 1 gram, dimasukkan kedalam krus silikat yang sudah dipijarkan menggunakan tanur pada suhu 625 C dan ditara, lalu ekstrak diratakan. dipijarkan perlahan-lahan hingga arang habis, didinginkan dan ditimbang. Jika arang tidak dapat hilang, tambahkan air panas, disaring menggunakan kertas saring bebas abu. Pijarkan sisa kertas saring dalam krus yang sama. Filtrat dimasukkan kedalam krus, diuapkan, dipijarkan hingga bobot tetap dan ditimbang. Kadar abu dihitung terhadap berat ekstrak Depkes, 2000. 15 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.5 Penapisan Fitokimia

Metode identifikasi dapat dilakukan berdasarkan pada metode penapisan fitokimia terhadap golongan senyawa kimia tertentu seperti alkaloida, saponin, tanin, flavonoida, glikosida, terpenoid, steroid, fenol dan triterpenoid secara kualitatif. a. Alkaloida Ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi, dilarutkan dalam asam klorida dan disaring. Filtrat kemudian ditambahkan 2-3 tetes pereaksi Dragendorff larutan potasium bismuth iodida, jika terdapat endapan merah maka positif adanya alkaloid. Jika ditambahkan 2-3 tetes pereaksi Mayer, potasium merkuri iodida adanya endapan kuning maka positif alkaloid Tiwari et al.,2011. b. Saponin Ekstrak 0,5 gram ditambahkan dengan 2 mL air. Kemudian dikocok, jika terdapat busa selama 10 menit itu menunjukkan adanya saponin Tiwari et al.,2011. c. Tanin Larutan ekstrak sebanyak 0,5 mL, ditambahkan 1 mL aquades dan 1-2 tetes larutan Ferri klorida. Pembentukan warna biru menunjukkan adanya tannin Sakthi et al., 2011. d. Flavonoid Ekstrak sebanyak 4 mg ditambahkan 1,5 mL larutan metanol 50. ditambahkan 5-6 tetes asam klorida pekat, pembentukan warna merah menunjukkan adanya flavanoid dan pembentukan warna oranye menunjukkan adanya flavon Sakthi et al., 2011. e. Glikosida Ekstrak ditambahkan dengan asam asetat glasial dan 1-2 tetes Ferri klorida ditambahkan lagi asam sulfat pekat, pembentukan dua lapisan dengan

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas AntiBakteri Ekstrak n-Heksan Dan Etilasetat Serta Etanol Dari Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

4 78 71

Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dan Ekstrak Etanol Dari Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa

13 106 76

Pembuatan Dan Uji Aktivitas Antibakteri Krim Minyak Kelapa Murni (VCO/virgin coconut oil) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 29737 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 25619

9 76 70

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

23 113 70

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Wungu (Graptophyllum pictum (L) Griff) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

1 8 18

Uji Aktivitas Atrtimikroba Ekstrak Etanol 70yo Ri]mp^ag Bangle (Zihgib e t p urp ure utu Roxb.) terhadnp Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25925 dan Jafilur Microsporum cahis sec rain tro

3 14 64

Pengaruh Iradiasi Gamma pada Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.) dan Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923

1 34 73

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Durian (Durio zibethinus L), Daun Lengkeng (Dimocarpus longan Lour), dan Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L), Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25925 dan Escherichia coli ATCC 25922

8 60 79

View of Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Pohon Faloak (Sterculia sp.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus

1 3 13