Penapisan Fitokimia Prosedur Penelitian

18 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Jamur Biakan Mikrosporum canis diambil menggunakan ose dan oleskan pada kaca objek, tambahkan 1-2 tetes Lacto fenol catton blue, diamati secara mikroskopik.

3.3.6.4 Pembuatan Larutan Uji

Pembuatan larutan uji dilakukan dengan cara menimbang 20 mg ekstrak dalam 5 mL etanol 70 yang merupakan larutan induk. Disiapkan 5 buah tabung reaksi steril, masing-masing diisi dengan 1 mL etanol 70. Kedalam tabung reaksi 1 dimasukkan secara aseptis 1 mL larutan dengan konsentrasi 4000 ppm. Kemudian diambil 1 mL larutan dari tabung reaksi 1 dan dimasukkan kedalam tabung reaksi 2, kedalam tabung reaksi 3 dimasukkan 1 mL larutan dari tabung reaksi 2. Demikian secara berturut-turut hingga tabung reaksi 5. Jadi konsentrasi larutan uji yang diperoleh dari hasil pengenceran secara berturut-turut adalah 2000, 1000, 500, 250, 125 ppm.

3.3.6.5 Pembuatan Larutan Klotrimazol dari Krim X

Krim dengan berat 5 gram dimasukkan kedalam tabung sentrifus bertutup, dan ditambahkan 10 mL etanol mutlak. Kemudian dipanaskan dalam penangas air pada suhu 50 ⁰C selama 5 menit sambil sekali-kali dikocok. Kemudian tabung diangkat dan dikocok kuat-kuat selama 5 menit, dinginkan dalam lemari es selama 30 menit dan segera disentrifus. Beningan yang didapat dipindahkan kedalam tabung reaksi. Pada residunya ditambahkan 10 mL etanol mutlak dalam tabung sentrifus, diulangi lagi ekstraksinya dan beningan yang didapat dicampur dengan beningan hasil penyaringan pertama Depkes, 1995.

3.3.6.6 Peremajaan mikroba

1. Peremajaan Bakteri Bakteri uji diremajakan dengan menggoreskan bakteri menggunakan ose pada media agar miring Nutrient Agar, kemudian diinkubasi pada suhu 37 ⁰C selama 18-24 jam Poeloengan et al., 2006. 2. Peremajaan Jamur Jamur diremajakan dengan menggoreskan jamur menggunakan ose pada media agar miring Sabouraud Dextrose Agar dan diinkubasi pada suhu ruang, selama 2-3 hari. 19 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.6.7 Pembuatan Suspensi

1. Pembuatan Suspensi Bakteri Uji Bakteri disuspensikan dalam 10 mL larutan NaCl 0,9 steril. Kemudian kekeruhan suspensi bakteri tersebut diukur optical density OD=0,1 panjang gelombang 600 nm dengan menggunakan larutan NaCl 0,9 sebagai blanko Kuete et al., 2011. 2. Pembuatan Suspensi Jamur Uji Jamur disuspensikan kedalam 5 mL larutan NaCl 0,9, kekeruhan suspensi jamur tersebut diukur optical density OD= 0,12-0,15 panjang gelombang 530 nm, dengan menggunakan larutan NaCl 0,9 sebagai blanko Rathi et al., 2010.

3.3.7 Penentuan Aktivitas Antimikroba

Penentuan aktivitas antimikroba ekstrak etanol 70 rimpang Bangle Zingiber purpureum Roxb. terhadap mikroba uji dibuat dengan konsentrasi 4000, 2000, 1000, 500, 250 dan 125 ppm. Dilakukan dengan metode difusi agar dengan menggunakan kertas cakram steril diameter 6 mm. Medium cair suhu 45 ⁰C sampai 60⁰C yang sudah disterilkan di tuang ke dalam cawan petri dicampur dengan 0,1 mL suspensi dihomogenkan dan biarkan membeku. Kemudian kertas cakram dicelupkan dengan masing –masing konsentrasi larutan uji. Sebelum diletakkan pada media uji, dikeringkan selama 15 menit, kemudian diletakkan pada permukaan medium yang telah berisi mikroba uji. Amoksilin digunakan sebagai kontrol positif terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25925 sedangkan klotrimazol sebagai kontrol positif terhadap jamur Microsporum canis, pelarut etanol 70 sebagai kontrol negatif. Inkubasi bakteri pada suhu 37 ⁰C selama 18–24 jam, inkubasi jamur pada suhu 25⁰C selama 2-3 hari. diamati dan diukur diameter zona hambat yaitu zona bening disekeliling cakram dengan menggunakan penggaris milimeter.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas AntiBakteri Ekstrak n-Heksan Dan Etilasetat Serta Etanol Dari Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

4 78 71

Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dan Ekstrak Etanol Dari Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa

13 106 76

Pembuatan Dan Uji Aktivitas Antibakteri Krim Minyak Kelapa Murni (VCO/virgin coconut oil) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 29737 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 25619

9 76 70

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

23 113 70

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Wungu (Graptophyllum pictum (L) Griff) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

1 8 18

Uji Aktivitas Atrtimikroba Ekstrak Etanol 70yo Ri]mp^ag Bangle (Zihgib e t p urp ure utu Roxb.) terhadnp Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25925 dan Jafilur Microsporum cahis sec rain tro

3 14 64

Pengaruh Iradiasi Gamma pada Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.) dan Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923

1 34 73

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Durian (Durio zibethinus L), Daun Lengkeng (Dimocarpus longan Lour), dan Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L), Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25925 dan Escherichia coli ATCC 25922

8 60 79

View of Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Pohon Faloak (Sterculia sp.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus

1 3 13