Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

25 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kontrol positif yang digunakan sebagai antibakteri adalah amoksilin 25 µg dengan diameter zona hambat 32 mm. Sedangkan kontrol positif yang digunakan sebagai antijamur adalah klotrimazol. Klotrimazol pada konsentrasi 2000 ppm mempunyai diameter zona hambat 9 mm. Kontrol negatif yang digunakan etanol 70. Perbandingan diameter zona hambat antara kontrol positif dan kontrol negatif terhadap ekstrak rimpang bangle dapat dilihat pada diagram di bawah ini : Gambar 4.1. Diagram hasil aktivitas antimikroba ekstrak etanol 70 rimpang bangle terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25925 5 10 15 20 25 30 35 32 6.67 7 7.3 8 Z on a Ha mb a t m m Konsentrasi ppm kontrol negatif kontrol positif ekstrak bangle 125 250 500 1000 4000 2000 26 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.2. Diagram hasil aktivitas antimikroba ekstrak etanol 70 rimpang bangle terhadap Microsporum canis Apabila dibandingkan dengan ekstrak etanol 70 rimpang bangle konsentrasi 500 ppm diameter zona hambat 6,67 mm dengan amoksilin 25µg diameter zona hambat 32 mm maka dapat dilihat bahwa ekstrak etanol 70 rimpang bangle mempunyai aktivitas sangat lemah dari amoksilin terhadap Staphylococcus aureus sedangkan ekstrak etanol 70 rimpang bangle konsentrasi 125 ppm diameter zona hambat 9 mm dari larutan klotrimazol konsentrasi 125 ppm diameter zona hambat 7,67 mm maka dapat dilihat bahwa larutan klotrimazol mempunyai aktivitas lemah dari ekstrak etanol 70 rimpang bangle terhadap jamur Microsporum canis. 2 4 6 8 10 12 14 125 250 500 1000 2000 4000 9 10 11 13 13.67 14 7.67 8 8.33 8.67 9 12 Zona H am bat m m Konsentrasi ppm ekstrak bangle kontrol positif kontrol negatif 27 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Ekstrak etanol 70 rimpang bangle memiliki senyawa aktif golongan saponin, flavanoid, terpenoid dan triterpenoid. 2. Ekstrak etanol 70 rimpang bangle mempunyai aktivitas antimikroba terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25925 dan jamur Microsporum canis. 3. Uji aktivitas ekstrak bangle terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25925 pada konsentrasi 4000; 2000; 1000; 500 ppm, secara berturut-turut memiliki diameter zona hambat 8; 7,3; 7; 6,67 mm, pada konsentrasi 250 dan 125 ppm tidak mempunyai aktivitas. Sedangkan uji aktivitas ekstrak bangle terhadap jamur Microsporum canis pada konsentrasi 4000; 2000; 1000; 500; 250; 125 ppm, secara berturut-turut memiliki zona hambat 14; 13,67; 13,33; 11,33; 10,33; 10 mm.

5.2 Saran

Dilakukan penelitian lanjutan terhadap rimpang bangle sebagai antimikroba menggunakan maserasi dengan pelarut kepolaran secara bertingkat agar zat-zat aktif pada rimpang bangle dapat tertarik secara sempurna. 28 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta DAFTAR PUSTAKA Amzu, E. dan Haryanto. 1990. Pelestarian pemanfaatan tumbuhan obat di Indonesia. Seminar Nasional Pelestarian Pemanfaatan Tumbuhan Obat, Bogor. Anonim. 1986. Medicinal Herb Index in Indonesia: Indeks Tumbuh-tumbuhan Obat di Indonesia. PT EISEI Indonesia. Arora, D.S. S.K. Bhardwaj, 1997. Antibacterial activity of some medicinal plants. Geo. Bios., 24: 127-131. Bahry B, Setiabudy R. 1995. Farmakologi dan Terapi, ED 4. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Bhuiyan, Md. Nazrul Islam. Chowdhury, Jasim Uddin. And Begum Jaripa. 2008. Volatile constituents of essential oils isolated from leaf and rhizome of Zingiber cassumunar Roxb. Bangladesh J Pharmacol, 3 : 67-73. Bonang G, Enggar S. 1982. Mikrobiologi Kedokteran untuk Laboratorium dan Klinik, Penerbit PT Gramedia, Jakarta. Chairul. Praptiwi. Chairul, Sofnie Marusin. 2009. Phagocytosis Effectivity Test of Phenylbutenoid Compounds Isolated from Bangle Zingiber cassumunar Roxb. Rhizome. Halaman : 40-43. Chirangini, P. G.J Sharma. 2005. In vitro propagation and microrhizome induction in Zingiber cassumunar Roxb. – an antioxidant-rich medicinal plant. Journal of Food Agriculture Environment Vol. 3 1 : 139-142. Departemen Kesehatan Rebuplik Indonesia. 1985. Pembuatan Simplisia. Jakarta Departemen Kesehatan Rebuplik Indonesia. 1989. Vademekum Bahan Obat Alam Ditjen- POM, Depkes. Departemen Kesehatan Rebuplik Indonesia. 2000. Parameter Standard Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Jilid IV. Jakarta. 246-248. Djuanda, A. 1987. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. ed 1. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 78-82. 29 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hanani, E. Kawira J.A C. Dilanka. 2000. Pola kromatogram lapis tipis dan gas cair rimpang dan akar Zingiber cassumunar. Makalah pada Kongres Nasional Obat Tradisional Indonesia. Surabaya 20-22 September 2000. Jawetz, E. J. L. Melnick Adelberg, E. A. 1986. Review of Medical Microbiology. Ed. 16. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. Kuete, Victor. Kamga, Justin. Sandjo, Louis P. Ngameni, Bathelemy. Poumale, Herve MP. Ambassa, Pantaleon. Ngadjui, Bonaventure T. 2011. Antimicrobial activities of the methanol extract, fractions and compounds from Ficus polita Vahl. Moraceae. BMC. Complementary Alternative Medicine. http:www.biomedcentral.com1472-6882116. Lorian V. 1980. Antibiotics in Laboratory Medicine.2 nd ed. Williams and Wilkins. London. Martha Tilaar Innovation Center. 2002. Budi Daya Secara Organik Tanaman Obat Rimpang. Jakarta: PenebarSwadaya. Masuda, T. H. Matsumura, Y. Oyama, Y. Takeda, A. Jitoe, A. Kida and K. Hidada. 1998. Cassumins A and B, new curcuminoid antioxidants having protective activity of the living cell against oxidative damage. J. Nat Prod : 609- 613. Nurcahyanti, Agustina D. R. 2011. Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Ekstrak Polar dan Non Polar Biji Selasih Ocimum sanctum Linn.J.Teknol. dan Industri Pangan.Vol. XXII No.1. Nurkanto Arif, Listyaningsih Febrianti, Julistiono Heddy Agusta Andria, 2010.Eksplorasi Keanekaragaman Aktinomisetes Tanah Ternate Sebagai Sumber Antibiotik Jurnal Biologi Indonesia 6 3: 325-339. Noverita. Fitria, Dinah. Sinaga, Ernawati. 2009. Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Jamur Endofit Dari Daun dan Rimpang Zingiber Ottensii Val. Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4. 171-176. Nugroho, B.W., B. Schwarz, V. Wray and P. Proksch. 1996. Insecticidal constituent from rhizomes of Zingiber cassumunar and Kaempferia rotunda. Phytochemistry 41.1 : 129-132. Ong-chai, Siriwan. Chotjumlong, Pareena. Kongtawelert, Prachya. Krisanaprakornkit, Suttichai. 2008. Zingiber cassumunar Roxb. Inhibits Hyaluronan Production In Human Oral Fibroblasts. Chiang Mai Medicall Journal 474:177-187. Ozaki, Y., N. Kawahara and M. Harada. 1991. Antiinflammatory effect of Zingiber cassumunar Roxb. and its active principles. Chem. Pharm. Bull 39.9 : 2353- 2356. 30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pelczar M J. E.C.S. Chan. 1988.Dasar-Dasar Mikrobiologi, Jilid 2. UI Press. Jakarta. Hal 456-458. Poeloengan, Masniari. 2006. Aktivitas Antimikroba dan Fitokimia Dari Beberapa Tanaman Obat.Seminar Nasional Pelestarian Pemanfaatan Tumbuhan Obat, Bogor. Pratiwi, Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Penerbit Erlangga. Raharjoyo, Lanjar. Dan Guardi. 2009. Profil Kromatogram dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Rimpang Bengle Zingiber cassumunar Roxb. Terhadap Bakteri Escherichia coli In Vitro. Media Medica Indonesiana. Volume 43, Nomor 4. Rahardjo, Mono. SMD, Rosita. Sudiarto dan Kosasih. 2004. Peranan Populasi Tanaman Terhadap Produktivitas Bangle Zingiber purpureum Roxb.. Jurnal Bahan Alam Indonesia. 31 : 165-170. Rathi, Sanjesh G. Bhaskar, Vaidhun H. Patel, Paras G. 2010. Antifungal Activity of EmbeliaRibes Plant Extracts.International Journal on Pharmaceutical and Biological Research. Vol. 11, 6-10. Rosita, SMD. Rahardjo, Mono. dan Kosasih. 2005. Pola Pertumbuhan dan Serapan Hara N, P, K Tanaman Bangle Zingiber purpureum Roxb. JurnalLittri 11 1, Maret 2005.Hlm. 32-36. Safitri, Ratu. Dan Novel,Sinta S. 2010. Medium Analisis Mikrooganisme Isolasi dan Kultur Penerbit : Trans Info Media, Jakarta. Sakthi, Siva S. and Geetha, M. 2011. Pharmacological Screening of Daturametel and Acalyphaincica for its Antifungal Activity Against Pathogenic Fungi. International journal of pharmaceutical science and health care.Available online on http:www.rspublication.comijphcindex.html. Siddiq, A.A., and Ali, M. 1997. Practical pharmaceutical chemistry. First edition, CBS Publishers and distributors, New Delhi: 126-131. Silitonga, R F. 2008. Daya Inhibisi Ekstrak Daun Jati Belanda dan Bangle Terhadap Aktivitas Lipase Pankreas Sebagai Antiobesitas.Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam .IPB. http:repository.ipb.ac.idbitstreamhandle12345678917977G08rfr.pdf?sequenc e=2. Sujudi. 1993. Mikrobiologi Kedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Syamsuhidayat, S.S dan J. R Hutapea, 1991. Inventarisasi Tanaman Obat Indonesia I. Depkes- RI, POM danLitbangKes, Jakarta.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas AntiBakteri Ekstrak n-Heksan Dan Etilasetat Serta Etanol Dari Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

4 78 71

Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dan Ekstrak Etanol Dari Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa

13 106 76

Pembuatan Dan Uji Aktivitas Antibakteri Krim Minyak Kelapa Murni (VCO/virgin coconut oil) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 29737 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 25619

9 76 70

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

23 113 70

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Wungu (Graptophyllum pictum (L) Griff) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

1 8 18

Uji Aktivitas Atrtimikroba Ekstrak Etanol 70yo Ri]mp^ag Bangle (Zihgib e t p urp ure utu Roxb.) terhadnp Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25925 dan Jafilur Microsporum cahis sec rain tro

3 14 64

Pengaruh Iradiasi Gamma pada Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.) dan Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923

1 34 73

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Durian (Durio zibethinus L), Daun Lengkeng (Dimocarpus longan Lour), dan Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L), Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25925 dan Escherichia coli ATCC 25922

8 60 79

View of Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Pohon Faloak (Sterculia sp.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus

1 3 13