11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.7 Aktivitas Antimikroba
Antimikroba merupakan obat yang mempunyai aktivitas menghambat bakteriostatik dan membunuh bakteriosida, khususnya mikroba yang
merugikan manusia Jawetz et al., 1986.
2.7.1 Mekanisme Kerja Antimikroba
a. Kerusakan pada dinding sel
Kerusakan dinding sel oleh antimikroba menyebabkan terjadinya lisis. Efek kerusakan lainnya yaitu terbentuknya protoplast. Protoplast merupakan
susunan sel tanpa dinding dan bersifat lebih rentan mengalami lisis. b.
Perubahan permeabilitas sel Membran sitoplasma mempertahankan bahan-bahan tertentu di dalam sel
serta mengatur aliran keluar masuknya bahan-bahan lain. Membran memelihara integritas komponen-komponen selular. Kerusakan pada membran ini akan
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sel atau matinya sel. c.
Perubahan molekul protein dan asam nukleat Hidupnya suatu sel bergantung pada terpeliharanya molekul-molekul
protein dan asam nukleat dalam keadaan alamiahnya. Suatu kondisi atau substansi yang mengubah keadaan ini, yaitu mendenaturasikan protein dan asam-asam
nukleat dapat merusak sel tanpa dapat diperbaiki kembali. Suhu tinggi dan konsentrasi pekat beberapa zat kimia dapat mengakibatkan koagulasi denaturasi.
d. Penghambatan kerja enzim
Setiap enzim yang ada di dalam sel merupakan sasaran potensial bagi bekerjanya suatu penghambat. Penghambatan ini dapat mengakibatkan
terganggunya metabolisme atau matinya sel Pelczar dan Chan, 1988.
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat
Penelitian uji aktivitas antimikroba dari ekstrak etanol 70 rimpang bangle ini dilakukan di Laboratorium Pharmacy Drug Research Development,
dan Laboratorium mikrobiologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.1.2 Waktu
Penelitian ini dimulai pada bulan Mei 2012 – Januari 2013.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah erlenmayer Pyrex, beaker glass Pyrex, corong gelas Pyrex, cawan petri Iwaki, gelas ukur
Pyrex, tabung reaksi + rak, inkubator Gallenkamp, autoklaf Tommy, type SS- 325, Laminar air flow EACI, lemari pendingin SANYO MEDICOOL,
penggaris milimeter, timbangan analitik elektrik Sartonius CP224S, spektrometer UV-VIS Genesys 20, spatula, penangas air, bunsen, jarum ose,
magnetic stirrer Daiki KBLee 5001, pipet mikro, vortex, tanur, oven memmert, mikroskop Cartion-Japan, seperangkat alat rotavapor Rotary
Evaporator N-1000 EYELA.
3.2.2 Bahan
a. Bahan uji
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak etanol 70 rimpang bangle Zingiber purpureum Roxb. yang diperoleh dari kampung Tulang
kuning parung kecamatan Bogor pada tanggal 29 Juni 2012 b.
Mikroba uji Staphyloccocus aureus ATCC 25925 diperoleh dari sub bagian
Mikrobiologi FKUI dan jamur Microsporum canis diperoleh dari sub bagian Parasitologi FKUI.