Determinasi Tanaman Hasil Penelitian
23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ekstrak etanol 70 rimpang bangle terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25925
dan jamur microsporum canis. Metode ekstraksi dalam penelitian ini menggunakan maserasi dengan
pelarut etanol 70 karena selain sifatnya yang mampu melarutkan semua komponen senyawanya dapat tersari secara sempurna juga bersifat tidak toksik
terhadap mamalia sehingga aman terhadap manusia dalam penggunaannya. Setelah melalui proses maserasi, kemudian dilakukan ekstraksi menggunakan
rotary evaporator untuk menguapkan pelarut yang masih tersisa sehingga didapatkan ekstrak kental. Pemilihan metode maserasi didasarkan pada
keuntungan yang diberikan yaitu pengerjaannya mudah, menggunakan alat yang sederhana, baik untuk senyawa yang tidak tahan panas.
Setelah didapatkan ekstrak kental dilakukan penetapan standar mutu dan kandungan kimia ekstrak. Persyaratan mutu ekstrak meliputi parameter standar
umum dan parameter standar spesifik. Standarisasi ini dimaksudkan agar dapat menjamin bahwa produk ekstrak mempunyai nilai parameter tertentu yang
konstan Depkes RI, 2000. Berdasarkan hasil pemeriksaan organoleptik ekstrak pada Tabel 4.1
dinyatakan bahwa ekstrak berkosistensi kental, berwarna kuning kecoklatan, berbau tajam, dan berasa pahit. Penentuan organoleptik ini termasuk salah satu
parameter spesifik yang ditentukan secara visual dan bertujuan untuk pengenalan awal secara sederhana dan bersifat subjektif. Pada Tabel 4.2 nilai rendemen yang
diperoleh sebesar 13,75 dari 400 gram serbuk bangle. Penentuan rendemen berfungsi untuk mengetahui metabolit sekunder yang terbawa pelarut. Penentuan
kadar abu bertujuan untuk memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal, ekstrak dipanaskan hingga senyawa organik dan turunannya terdestruksi
dan menguap sampai tinggal unsur mineral dan organik saja. Kadar abu ekstrak didapat sebesar 6,72, dari literatur standar penentuan kadar abu simplisia bangle
tidak boleh lebih besar dari 8,5 Rahardjo, Mono. et al.,2004. Kadar air ekstrak didapat sebesar 29,8774, dari literature standar penentuan kadar air untuk
ekstrak cair 30 Voigt, 1995. Penapisan fitokimia dilakukan untuk mengetahui komponen yang
terdapat dalam ekstrak uji, dari perlakuan pada Tabel 4.3, menunjukkan bahwa