sekolah, sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal Munib, 2004.
Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang baik orang tua dapat menerima segala
informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya dan sebagainya Munib, 2004
2.2.3. Pekerjaan Ibu
Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang, dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh
pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada sesuatu
keadaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan sebelumnya Anoraga, 1998. Bagi pekerja wanita, mereka adalah ibu rumah tangga yang sulit lepas begitu
saja dari lingkungan keluarga. Wanita mempunyai beban dan hambatan lebih berat dibandingkan rekan prianya. Dalam arti wanita harus lebih dulu mengatasi urusan
keluarga, suami, anak dan hal-hal yang menyangkut urusan rumah tangganya, termasuk urusan imunisasi anaknya Anoraga, 1998.
Dari penelitian Khalimah 2007, didapatkan bahwa pekerjaan ibu berhubungan dengan penerapan imunisasi campak.
2.2.4. Pendapatan
Menurut Sumardidan Dieter Evers dalam Khalimah 2007, pendapatan yaitu seluruh penerimaan baik berupa uang maupun barang dari pihak lain maupun dari
Universitas Sumatera Utara
hasil sendiri. Jadi yang dimaksud pendapatan adalah suatu tingkat penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan dari orang tua dan anggota
keluarga lainnya. Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak,
karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun yang sekunder Soetjiningsih, 1995.
2.2.5. Pengetahuan Knowledge
Benyamin Bloom dalam Notoatmodjo 2003 menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang overt behaviour. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers dalam Notoatmodjo 2003 mengungkapkan bahwa
sebelum orang mengadopsi perilaku baru berperilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :
1. Awareness kesadaran, yakni orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui stimulus objek terlebih dahulu. 2.
Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus objek.
Universitas Sumatera Utara
3. Evaluation menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi
dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. 4.
Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru. 5.
Adoption, subjek telah berperilaku sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap di atas.
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku
tersebut akan bersifat langgeng long lasting. Sebaliknya apabila perilaku ini tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan.
1. Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya
dan merupakan pengetahuan yang rendah. 2. Memahami comprehension
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi aplication Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya.
Universitas Sumatera Utara
4. Analisis analysis Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam
komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis synthesis Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
dari formulasi-formulasi yang ada. 6. Evaluasi evaluation
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek atau materi.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakkan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
Pengetahuan dapat diperoleh melalui proses belajar yang didapat dari pendidikan Notoatmodjo, 2003.
2.2.6. Sikap attitude 2.2.6.1. Definisi Sikap