Ruang Lingkup Bidang Usaha Lokasi Perusahaan Daerah Pemasaran

Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Ruang lingkup bidang usaha PT. SOCI adalah pengolahan hasil minyak sawit yaitu RBDPO, RBDPS dan PKO menjadi fatty acid dan glyserin. Perbandingan produk fatty acid 60 dan glyserin 40 . Produk yang dihasilkan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan konsumen make to order walaupun demikian perusahaan tetap membuat persediaan. Jadi walaupun pelanggan tidak melakukan pesanan, perusahaan ini tetap berproduksi.

2.3. Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. SOCI berada di KIM Jl. Pulau Irian No. 2 dengan luas areal 10 ha. Lahan produktif yang sudah dipergunakan seluas 5,8 ha. Pemilihan lokasi pabrik didasari atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: 1. Mudah dalam pengadaan bahan baku yang diperoleh dari PT. Ivomas Tunggal yang juga merupakan anak perusahaan Sinar Mas Grup yang berlokasi di Gabion Belawan. Selain itu dekat juga dengan PT. Superin yang mensuplai methanol sebagai bahan pembantu untuk pengolahan RBPDO dan RBDPS. PT. Superin ini berlokasi lebih kurang 5 km dari PT. SOCI 2. Dekat dengan pelabuhan Belawan dari jalan tol sehingga akan mendukung kelancaran transportasi, yaitu dalam hal pengangkutan bahan baku dan pengiriman barang 3. Keadaan tanah cukup baik untuk persyaratan pendirian pabrik 4. Tersedianya lahan yang cukup untuk pabrik Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 5. Tersedianya parit sebagai lokasi pembuangan limbah yang tidak mengganggu kepentingan penduduk 6. Dekat dengan fasilitas umum untuk kepentingan dalam memeperoleh kebutuhan sehari- hari dan pendidikan 7. Tersedianya sumber tenaga kerja di lokasi sekitar perusahaan 2.4. Organisasi dan Manajemen 2.4.1. Struktur Organisasi Perusahan Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan hubungan kerja antara dua orang atau lebih pada tugas yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ada empat komponen dasar yang merupakan kerangka dalam memberikan definisi struktur organisasi : 1. Sturuktur organisasi memberikan gambaran mengenai pembagian tugas-tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagian-bagian kepada suatu organisasi. 2. Struktur organisasi memberikan kelonggaran kepada hubungan yang tetap secara resmi dalam suatu organisasi, tercakup dalam hubungan yang resmi ini banyaknya tindakan hirarki serta besarnya rentang kendali dan semua pimpinan diseluruh tingkatan organisasi. 3. Struktur organisasi menetapkan pengelompokan individu menjadi bagian organisasi dan pengelompokan bagian-bagian organisasi menjadi suatu bagian organisasi yang utuh. 4. Struktur organisasi juga menetapkan sistem hubungan dalam organisasi, yang memungkinkan tercapainya komunikasi, koordinasi dan pengintegrasian Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 Suatu struktur organisasi bagi suatu perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan dan memperlancar jalannya roda perusahaan. Pendistribusian tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungannya satu sama lain pada dasarnya dapat digambarkan pada struktur organisasi, sehingga para pegawai dan karyawan akan mengetahui dengan jelas apa tugasnya, dari mana ia mendapatkan perintah dan kepada siapa ia bertanggung jawab. Adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang diterapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik karena akan terhindar dari tumpang tindih dalam perintah dan tanggung jawab. Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, PT. Sinar Oleochemical International membuat struktur organisasinya berbentuk hubungan lini dan fungsional, yaitu : - Dalam hubungan lini garis ditunjukkan dengan adanya pembagian tugas dilakukan dalam bidang atau area pekerjaan, dari pimpinan dapat langsung dilimpahkan kepada bawahan yang menengani pekerjaan tersebut. Misalnya Director melimpahkan tugas langsung ke Administration and Finance Manager, Factory Manager, dan Logistic and Sales Manager sesuai dengan spesialisasinya masing-masing. - Dalam hubungan fungsional ditunjukkan dengan adanya pembagian tugas menurut fungsi-fungsi oleh setiap Manager kepada asistennya dan Asissten Manager juga kepada bawahannya. Misalnya Factory Manager memberikan tugas kepada asisten sesuai dengan fungsi-fungsi yang terdiri dari Maintenance and Engineering Asisten Manager, dan Assurance Asisten Manager Quality. Production Asisten Manager juga akan membegi tugas kepada setiap bawahannya menurut fungsi-fungsinya yaitu kepada Process Group Leader dan Packing Group Leader. Struktur organisasi pada PT. Sinar Oeochemical International dapat dilihat pada Gambar 2.1. Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 Administration Departement Assisten Manager Process Group Leader Packing Group Leader Maintenance Group Leader PPC Group Leader Information Technology Group Leader Finance Group Leader General Affairs Group Leader Purchasing Group Leader HRD Group Leader Accounting Group Leader Local Staff Export Staff Warehouse Staff Loading Unloading Staff Purchasing Doc. Staff Quality Assurance Staff Quality Control Staff Process Staff Packing Staff Maintenance Staff PPC Staff Information Technology Staff Accounting Staff Finance Staff General Affairs Staff Operator Purchasing Staff HRD Staff Maintenance Engineering Departement Assisten Manager Logistic Department Assisten Manager Sales Department Assisten Manager Finance Accounting Department Assisten Manager Salesman Salesman Operator Operator Analyst Analyst Operator Operator Local Group Leader Export Group Leader Warehouse Group Leader Loading Unloading Group Leader Quality Assurance Group Leader Quality Control Group Leader Purchasing Doc. Group Leader Production Department Assisten Manager Quality Assurance Departement Assisten Manager Manager Administration Finance Factory Manager Production Quality Assurance Manager Logistic Sales DIRECTOR Keterangan : Hunbungan Lini ||----- : Hubungan Fungsional Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Sinar Oleochemical International

2.4.2. Jumlah Tenaga Kerja

PT. Sinar Oleochemical International memiliki tenaga kerja yang terdiri dari tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Tenaga kerja langsung adalah karyawan yang ditempatkan pada bagian pengolahan, sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah karyawan yang ditempatkan pada bagian kantor dan yang tidak langsung bekerja di pabrik. Jumlah tenaga kerja PT. Sinar Oleochemical International setiap jenjang jabatan terlihat pada Tabel 2.1 berikut. Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja No . Departemen Manajer Umum Manajer Group Leader Staff Karyawan 1. Administrasi, keuangan, dan akuntansi - HRD - Purchasing - General Affair - Keuangan - Akuntansi - Informasi Teknologi 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 3 8 6 7 Sumber PT. SOCI Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Lanjutan No . Departemen Manajer Umum Manajer Group Leader Staff Karyawan 2. Pabrik - PPC 1 3 1 1 4 Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 - Maintenance Eng - Packing - Proses - Quality Control - Quality Assurance 1 1 1 1 2 4 2 6 7 6 10 30 20 4 7 3. Logistic dan Penjualan - Purchasing Doc - Load and Unload - Gudang - Ekspor - Lokal 1 2 1 1 1 1 1 4 5 6 3 4 7 9 8 4 7 Total 3 7 18 62 131 Sumber PT. SOCI

2.4.3. Jam Kerja

Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dalam melaksanakan tugas guna mencapai tujuan, diperlukan pengaturan waktu kerja yang baik. Jam kerja di PT. Sinar Oleochemical International memiliki dua sistem kerja, yaitu : Karyawan Non Shift regular Karyawan non shift regular yaitu karyawan yang bekerja pada pagi hari dan selesai pada sore hari dari hari Senin sampai Jumat dengan jam Kerja mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB. Yang termasuk regular adalah Personalia, Administrasi, Keuangan dan Akuntansi, Penjualan, PPC, Logistic and Maintenance. Jadwal kerja dapat dilihat pada Tabel 2.2. berikut ini Tabel 2.2. Jam Kerja Non Shift Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 Hari Jam Kerja Istirahat Senin – Jum’at 08.00 – 17.00 WIB 12.00 – 13.00 WIB Sabtu dan Minggu Libur Sumber PT. SOCI Karyawan Shift Dalam satu hari kerja, karyawan shift terbagi atas 3 shift, dengan hari kerja dari Senin sampai Jum’at, dapat dilihat pada Tabel 2.3. berikut ini Tabel 2.3. Jam Kerja Shift Shift Jam Kerja Istirahat I 08.00 – 16.00WIB 12.00 – 13.00 WIB II 16.00 – 00.00 WIB 20.00 – 21.00 WIB III 00.00 – 08.00 WIB 04.00 – 05.00 WIB Sumber PT. SOCI Untuk bagian keamanan security terdiri dari 3 shift dimana satu minggu bekerja selama 6 hari dan libur satu hari.

2.4.4. Sistem Pengupahan Sistem pengupahan pada perusahaan digolongkan menjadi tiga golongan yaitu :

a. Sistem pengupahan karyawan tetap Karyawan tetap menerima gaji bulanan sesuai dengan peraturan yang berlaku, di samping juga mendapat fasilitas lainnya seperti pelayanan kesehatan dan asuransi. Pembayaran gaji dilakukan pada tanggal terakhir bulan berjalan, apabila tanggal tersebut jatuh pada hari Minggu atau hari besar, maka pembayaran gaji dimajukan pada tanggal sebelumnya. Karyawan yang melebihi jam kerja yang ditentukan Undang-Undang atau bekerja pada hari Minggu atau hari besar dihitung sebagai over time lembur. Sistem upah lembur mengacu kepada keputusan Menteri Tenega Kerja No.72MEN1994 yaitu : Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 Upah per jam karyawan bulanan = 1173 x gaji pokok Jam kerja lembur pertama = 1,5 x upah satu jam b. Sistem pengupahan karyawan dengan sistem kontrak Karyawan ini merupakan tenaga yang diperbantukan di perusahaan dan bekerja sesuai dengan lama kontrak kerja tersebut. Kontrak kerja ini dapat diperpanjang. Karyawan kontrak ini berasal dari berbagai profesi, misalnya dokter, sopir, perawat maupun tenaga keamanan yang bergaji secara bulanan. c. Sistem pengupahan karyawan harian Karyawan harian tersebut berdasarkan kebutuhan, misalnya buruh bongkar muat barang. Gaji karyawan ini berdasarkan target kerja yang dicapai.

2.4.5. Fasilitas

Selain upah resmi, perusahaan juga memberikan beberapa fasilitas kepada setiap tenaga kerja antara lain : a. Poliklinik untuk perawatan kesehatan di pabrik. b. Fasilitas Kerja Untuk menunjang kelancaran tugasnya perusahaan juga menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk meningkatkan keselamatan kerja seperti kaca mata las, penutup mulut masker, pelindung kepala helm, sepatu pengaman, dan sebagainya. c. Selain uang transpor, juga disediakan bus atau mini bus karyawan untuk antar jemput karyawan. d. Kantin Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 Perusahaan juga menyediakan kantin untuk karyawan dalam lingkungan perusahaan, dimana harga yang ditawarkan tergolong murah dan bergizi sehingga membantu dalam menjaga kondisi fisik karyawan. e. Untuk para manager diberikan kendaraan. f. Adanya jaminan sosial tenaga kerja Perusahaan memberikan asuransi keselamatan kerja untuk melindungi karyawan dari hal- hal yang tidak diinginkan, yaitu meliputi jaminan kecelakaan, kematian, hari tua atau pensiun. g. Mushalla di lokasi pabrik. h. Perusahaan memberikan THR Tunjangan Hari Raya dan bonus tergantung performance kerja dan lama bekerja di perusahaan i. Family Gathering Party acara berkumpul semua karyawan dan keluarga setiap satu tahun sekali. 2.5. Proses Produksi 2.5.1. Standar Mutu Produk Dalam dunia industri, peranan Quality Qontrol QC sangat berperan, hal ini dikarenakan mutu dari barang yang dihasilkan harus dapat dijamin. Pengendalian mutu dilakukan mulai dari raw material bahan baku sampai ke tahap yang paling akhir yaitu pengepakan packing. Pengendalian ini dilakukan oleh departemen QC yang didasarkan terhadap standar spesifikasi yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini QC tidak terlepas dari analisa barang yang akan dipasarkan dan juga analisa terhadap bahan yang sedang berada dalam proses. Parameter-parameter yang digunakan untuk mutu fatty Acid yaitu : Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 1. Bilangan Asam Acid Value = AV, yaitu banyaknya mg KOH yang dibutuhkan untuk menetraan Fatty Acid. 2. Bilangan Penyabunan Safonofication Value = SV, yaitu mg KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gr sampel. 3. Bilangan Iodin Iodine Value = IV, yaitu jumlah gr iodin yang dapat diikat atau diabsorbsi oleh 100 gr sampel atau persentase iodium yang dapat diabsorbsi oleh sampel. 4. Titik Beku Titer Test = TT, yaitu keadaan dimana sampel mulai membeku Solidfication point 5. Titik Lebur Melthing Point = MP, yaitu suatu penunjuk temperatur dimana lemak menjadi cair seutuhnya. 6. Penentuan warna dengan alat: - Lovibond, yaitu suatu metode untuk menentukan warna dari produk yang cair sempurna dan jernih dengan membandingkan terhadap gelas standar dari alat yang terdiri dari merah, kuning, biru dam netral. - APHA American Public Health Association, yaitu suatu metode untuk menentukan warna dari produk cair sempurna dan jernih dengan membandingkan larutan standar APHA buatan. 7. Gas Kromatografi, yaitu penentuan komposisi rantai karbon Nilai-nilai parameter fatty acid dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut : Tabel 2.4 Nilai-nilai Parameter Fatty Acid Parameter Nilai Acid Value = AV 200 Safonofication Value = SV 400 Iodine Value = IV 0,7 Titer Test = TT 0° C Melthing Point = MP 220° C Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 Warna Yellow Indeks 1 Gas Kromatografi 5 Sumber PT. SOCI Parameter-parameter yang digunakan untuk mutu gliserin 1. Kandungan gliserin 2. Spesific grafity 3. Penentuan warna dengan APHA 4. Penetuan Fatty Acid dan Ester FAE 5. Kandungan abu Ash Content 6. Chlorides 7. Arsenic 8. Logam berat Heavy Metals 9. Chlorinated Compound dan Safonifaction Equivalent SE Nilai-nilai parameter gliserin dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut Tabel 2.5 Nilai-nilai Parameter Glyserin Parameter Nilai Kandungan gliserin 99 Spesific grafity 48 Penentuan warna dengan APHA APHA 70 Penetuan Fatty Acid dan Ester FAE 152 Kandungan abu Ash Content 0,001 Chlorides 10 Arsenic 0,01 Logam berat Heavy Metals 0,05 Chlorinated Compound dan Safonifaction Equivalent SE 48-6,8 Sumber PT. SOCI Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009

2.5.2. Bahan yang digunakan

Dalam melaksanakan suatu aktivitas pada perusahaan, tentunya tidak lepas dari bahan-bahan yang di gunakan. Oleh sebab itu, PT. SOCI menggunakan bahan baku, penolong dan tambahan untuk dapat menghasilkan fatty acid dan gliserin.

2.5.2.1. Bahan Baku

Minyak sawit dan minyak inti sawit yang dihasilkan dari buah sawit yang merupakan bahan dasar untuk memproduksi asam lemak dan gliserin alami, dimana minyak sawit CPO diperoleh dari lapisan serabut kulit buah sawit, sedangkan minyak inti sawit PKO dihasilkan dari inti biji sawit. Adapun bahan baku raw material yang digunakan di PT. SOCI untuk memproduksi asam lemak dan gliserin: 1. PKO Palm Kernel Oil 2. RBDPO Refined Bleached Deodorized Palm Olein 3. RBDPS Refined Blesched Deodorized Palm Stearin RBDPO dan RBDPS diperoleh dari pengolahan CPO melalui proses bleaching pemucatan dan deodorizing penghilang bau. Bahan baku tersebut diperoleh dari PT. Ivomas Tunggal Smart Coorporation dibawah naungan Sinar Mas Grup. Kualitas dan kuantitas bahan baku yang disuplai disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan dari konsumen terhadap fatty acid dan gliserin dan spesifikasi bahan baku pada Tabel 2.6 berikut ini: Tabel 2.6. Spesifikasi Bahan Baku Parameter PKO RBDPO RBDPS Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 FFA max 5 As. Laurat 0,2 As. Palmitat 0, 2 As. Palmitat M 1 max 1 0.1 0,15 Loading Temp °C 40-50 50-60 63-72 Sofono. Value min 240 - - Iodine Value 19 max 50-55 32-48 Melthing Value °C - 33-39 44-53,5 Levibond max - 3R 3R Sumber PT. SOCI

2.5.2.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan merupakan bahan-bahan yang dibutuhkan guna menyelesikan suatu produk atau suatu bahan yang ditambahkan pada produk dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai dari suatu produk tersebut tetapi menambah nilai dari produk serta membantu proses produksi agar produk dapat dihasilkan seperti produk yang diinginkan. Dalam produksi, bahan tambahan ini tidak ikut dalam produk tetapi dibutuhkan pada proses produksi. Bahan tambahan ini dibutuhkan jauh lebih kecil dibandingkan bahan baku. Adapun bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan fatty acid dan gliserin, yaitu : 1. Air, yaitu senyawa yang ditambahkan pada proses splitting 100 400 yang digunakan untuk pemutusan ikatan rangkap dan pada proses gliserin penggantian ion 770 yang berfungsi sebagai senyawa yang membantu memisahkan logam-logam yang beracun serta mengencerkan gliserin sehingga mendekati pH normal. 2. BHT Buyylated Hydroxide Toluene, yaitu zat yang ditambahkan pada proses destilasi atau penyaringan, yang berguna untuk menstabilkan warna. 3. Nikel Ni, yaitu digunakan sebagai katalisator mempercepat reaksi pada proses hidrogenasi. 4. Hidrogen H2, yaitu membantu dalam proses pemutusan ikatan rangkap Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 5. Alumunium Sulfat [Al 2 SO 3 , yaitu senyawa yang digunakan untuk mengikat asam lemak yang berupa gumpalan-gumpalan dalam sweet water. 6. Caustc Soda NaOH, yaitu senyawa yang berguna untuk menetralkan Ph sweet water yaitu 6,5-7. 7. Asam Klorida HCl, yaitu senyawa yang membantu memisahkan logam-logam yamg beracun. 8. Natrium Klorida NaCl, yaitu senyawa yang membantu memisahkan logam-logam yang beracun terjadi pada proses ion exchanger 9. Karbon Aktif, yaitu zat yang bertujuan untuk memperbaiki warna dari gliserin pada proses bleaching.

2.5.2.3. Bahan Penolong

Yang dimaksud dengan bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi yang fungsinya adalah untuk memperbaiki kualitas produk agar produk dapat dihasilkan seperti produk yang diinginkan. Bahan penolong pada proses pembuatan asam lemak fatty acid dan gliserin ini pada umumnya dibutuhkan pada proses packing, yaitu: 1. Jumbo Bag 500-600 kg yaitu kemasan yang digunakan untuk produk fatty acid yang berbentuk bit dan flake lempengan 2. Paper Bag 20-25 kg yaitu kemasan yang digunakan untuk produk fatty acid yang berbentuk bit dan flake lempengan 3. Drum yaitu kemasan yang digunakan untuk produk gliserin yang berwujud cair 4. Tank Lorry merupakan kemasan yang digunakan untuk produk gliserin yang berwujud cair

2.5.3. Uraian Proses

Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 Proses pengolahan yang berlangsung di PT. Sinar Oleochemical International terdiri dari 2 bagian yaitu tahapan proses untuk memproduksi fatty acid dan gliserin. Tahapan- tahapan dalm memproduksi fatty acid adalah: 1. Proses Hidrolisa 2. Proses Hidrogenesi 3. Proses Destilasi 4. Proses Fraksinasi 5. Proses Granulasi Sedangkan tahapan-tahapan dalam memproduksi gliserin adalah: 1. Proses Pre-Treatment 2. Proses Evaporasi 3. Proses Destilasi 4. Proses Pertukaran Ion 5. Proses Pemucatan 6. Proses Evaporasi Akhir Catatan dibaca section merupakan jalur atau tempat terjadinya suatu proses. Aliran proses produksi fatty acid dan gliserin di PT. SOCI dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut : Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 PKO, RBDPO, RBDPS Bleaching 760 Active Cabon Glycerine Evaporation 720 T = 65 - 110 o C Glycerine Pre- Treatment 710 Glycerine Distillation 750 Vaccum : 0 - 25 Torr Ion Exchanger 770 Cation Resin Anion Resin Final Evaporation 780 T = 125 - 160 o C Refined Glycerine 99,5 min Packaging DM, Isotank 8 bar Steam 8 Bar Steam 19 Bar Steam Pure Water 8 Bar Steam 19 Bar Steam Packing JB, PB Granulation 800 T = 2 - 95 o C Distillation 300 Vaccum = 2 - 20 Torr T = 200 - 257 o C Hydrogenation 200 P = 3 - 22 Bar T = 80 - 230 o C Splitting 100 P = 48 - 53 Bar T = 250 - 268 o C 60 Bar Steam Pure water 8 Bar Steam Ni - Cat H2 Gas 300 o C Thermal Oil 8 Bar Steam Cool Air Flaking 810, 820 830 Packing JB, PB Packing JB, PB Splitting 400 P = 48 - 53 Bar T = 250 - 268 o C Fractionation 500 Vaccum : 5 - 70 Torr T = 113 - 305 o C Flaking 810, 820 830 Packaging JB, PB Packaging DM, Isotank, Bulk 300 o C Thermal Oil 8 Bar Steam Pure Water 60 Bar Sat steam Gambar 2.2. Proses Pembuatan Fatty Acid dan Glyserin Pada PT. Sinar Oleochemical International

1. Proses Produksi Fatty Acid

Ada tiga pembagian dalam memproduksi fatty acid yaitu: 1. Proses Hidrolisa Splitting PKO menjadi PKO-FA Pada bagian ini PKO sebagai raw material dimasukkan ke 400 untuk dihidrolisa. Pada proses hidrolisa ini maka akan terjadi pemecahan trigliserida menjadi asam lemak PKO- FA dan gliserin. Proses ini terjadi pada tekanan 48 - 53 bar dan temperatur 250 - 268 °C. Setelah trigleserida mengalami hidrolisa maka gliserol yang dihasilkan akan masuk ke 700 untuk diproses menjadi gliserin, sedangkan asam lemak yang dihasilkan akan masuk ke 500 untuk difraksinasi. Fraksinasi merupakan suatu proses mengubah fatty acid menjadi zat tunggal berdasarkan ketentuan persen berat. Proses ini bertujuan untuk memisahkan suatu campuran bahan guna memperoleh zat asalnya, dimana fraksi-fraksinya berdasarkan pada perbedaan titik didihnya berat atom. Didalam kolom fraksinasi terdapat structure packing yang berfungsi untuk melewatkan atom karbon yang lebih rendah dan lebih tinggi dimana dengan adanya Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 pendinginan kondensor di bagian atas kolom, maka atom yang rendah akan keluar dari kolom fraksinasi I ke fraksinasi II, demikian juga untuk karbon yang tinggi. Proses fraksinasi ini dilakukan secara terus menerus sampai diperoleh zat tunggal dengan konsentrasi 99 , sedangkan fraksi II untuk karbon yang rendah dan karbon yang tinggi dengn konsentrasi sebesar 99 dan sisanya adalah residu. 2. Proses Hidrogenasi Spitting RBDPS pada 100 menjadi PSO-FA Pada proses ini RBDPS dimasukkan sebagai raw material ke 100 hidrolisa. Selanjutnya dilakukan proses hidrogenasi. Proses hidrogenasi merupakan proses penambahan gas hydrogen pada fatty acid yang tidak jenuh ataupun pada ikatan rangkap fatty acid dengan menggunakan nikel sebagai katalisatornya. Pemutusan ikatan rangkap pada proses hidrogenasi ini bersifat eksotermik yaitu melepaskan kalor sebesar 121 Kjmol. PSO-FA yang terhidrogenasi ini akan terdestilasi untuk memperbaiki warna fatty acid, menghilangkan bau tengik dan mengurangi kadar air. Dalam proses ini ditambahkan BHT Butylated Hydrokside Toluene sebagai zat aditif tang berguna untuk menstabilkan warna fatty acid. Prinsip destilasi ini adalah penguapan sebab memakai termal oil sebagai media pemanas.pada destilasi I digunakan tekanan vakum 5 - 15 torr, sedangkan destilasi II digunakan 5 - 7 torr. Fatty acid yang belum murni dimurnikan dengan cara destilasi yaitu menguapkan zat-zat pengotor dengan cara pemanasan fatty acid sampai temperatur 214 - 245 °C dengan menggunakan termal oil sebagai media pemanas. Fatty acid dari tangki ini dipompakan melalui alat penukar panas melaui pemanas awal lalu diteruskan ke destilasi I. Pada proses ini terjadi penguapan sebagian zat pengotor pada temperatur kolom bawah 213-220 °C dan tekanan vakum 5-15 torr. Setelah melaui proses destilasi I fatty acid diteruskan ke proses destilasi II, dimana pada proses tersebut terjadi penguapan lagi pada temperatur 230-245 °C dan tekanan vakum 5-7 torr. Hasil dari penguapan ini diperoleh hasil tengah yang ditampung product receiver Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 melalui preheater dan dipompakan lalu didinginkan lagi melalui cooler untuk selanjutnya disebut sebagai hasil destilasi. Hasil dari proses penguapan diperoleh hasil bawah yang ditampung kedalam heavy end. Adapun sisa fatty acid yang tidak teruapkan disebut dengan residu atau sisa. 3. Proses Splitting campuran antara RBPDO dan RBDPS Proses ini sama dengan proses pada poin kedua dimana raw material akan melalui hidrolisa yaitu pemecahan trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya akan dilanjutkan ke 200 yaitu proses hidrogenesi. Dalam proses campuran RBPDO dan RBDPS dengan perbandingan 70 dan 30 maka akan pada 200 terjadi hidrogenasi sebagian, sedangkan pada campuran RBDPO dan RBDPS dengan perbandingan 40 - 60 terjadi hidrogenasi penuh. Hidrogenasi penuh adalah proses pemutusan ikatan rangkap yang ada dalam fatty acid tak jenuh sehingga menjadi fatty acid jenuh, proses hidrogenasi penuh ini memerlukan hydrogen yang sangat banyak dibandingkan dengan hidrogenasi sebagian. Adapun nilai iodine value IV dari hydrogen fatty acid jenuh yang diharapkan akan mencapai target maksikum 0,7, sedangkan hidrogenasi sebagian adalah suatu proses pemutusan hanya sebagian ikatan rangkap yang ada pada fatty acid tak jenuh menjadi fatty acid jenuh. Selanjutnya fatty acid yang telah dihasilkan kemudian digranulasi ataupun diflaking. Proses granulasi sama seperti flaking, hanya saja bentuknya yang berbeda. Kalau flaking berbentuk lempengan sedangkan granulasi berbetuk bulat-bulat kecil, hasil dari granulasi dan flaking yang berwujud padat akan dikemas ke jumbo bag atau paper bag sesuai dengan permintaan konsumen.

2. Proses Produksi Gliserin

Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 Gliserin yang berasal dari proses splitting akan dialirkan ke proses Glycerine Pre- Teratment 710. Pada proses ini ditambahkan Alumunium Sulfat [Al 2 SO 4 3 ] untuk mengikat asam lemak yang berupa gumpalan-gumpalan dan juga untuk menyaring kotoran- kotoran yang masih terdapat pada sweet paper sampai diperoleh kandungan gliserin 12 . Gliserin dari 710 dievaporasi diuapkan dengan temperatur 65-110 °C dan dengan system 8 bar pada 720 Glyserin Evaoration sampai diperoleh kadar gliserin yang lebih tinggi yaitu 88 . Hal ini dilakukan dengan cara menguapkan air yang terdapat pada gliserin hasil proses gliserin pre-treatment. Hasil dari 720 didestilasi pada 750 Glyserin Destilation dengan vakum 0 - 25 torr sehingga akan diperoleh hasilnya berupa gliserin yang lebih murni lagi yaitu konsentrasi 99 . Proses ini juga bertujuan untuk menghilangkan impuirities serta memperbaiki warna dari gliserin. Pada 770 Ion Exchanger dilakukan pemisahan logam-logam yang beracun yang terdapat pada gliserin seperti SiO 2 , Ca 2 , HCO 3 dan Cl 2 dengan menggunakan resin. Ada dua macam resin yang dipakai yaitu anion resin dan kation resin. Pada saat gliserin mengalami ion exchanger maka akan terjadi penurunan konsentrasi gliserin karena gliserin yang masuk ke proses ini akan mengalami pengenceran disebabakan adanya penambahan air pada proses ini. Dengan adanya penambahan air pada proses 770 menyebabkan konsentrasi gliserin yang tadinya berkisar antara 99 akan turun menjadi 60 dan juga terjadinya perubahan warna. Oleh karena itu dilakukan proses bleaching pemucatan pada 760 yang bertujuan untuk memperbaiki warna gliserin dengan menggunakan karbon aktif sehingga diperoleh warna yang lebih jernih Setelah mengalami proses bleaching kemudian gliserin akan memasuki proses paling akhir yaitu proses glyserin final evaporation 780 dengan temperatur 25 - 160 °C dan tekanan Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 vakum 2 - 25 torr yang bertujuan untuk memperoleh konsentrasi gliserin yang tinggi yaitu sebesar 99,5 . Hal ini dilakukan dengan cara menguapkan air yang terdapat pada gliserin yaitu hasil dari proses ion exchanger.

2.5.4. Utilitas

Utilitas adalah alat perlengkapan yang mendukung pelaksanaan produksi dalam kegiatan perusahaan. Sarana utilitas digunakan untuk meningkatkan mutu, memelihara peralatan, menjaga keseimbangan dalam proses pengolahan di samping kegunaan pokoknya sebagai penggerak peralatan. 1. Air Air memegang peranan penting dalam proses produksi fatty acid dan gliserin. Pada PT. SOCI air digunakan untuk kebutuhan air pendingin, air boiler, air proses. Air untuk kebutuhan ini berasal dari sumur bor sebanyak 4 buah dengan menggunakan pompa dan pipa dengan kedalaman 200 m ke dalam tanah. Untuk memenuhi persyaratan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada, maka air sumur bor ini harus diproses terlebih dahulu dengan beberapa tahapan proses sehingga tidak merusak instalasi pabrik. Air hasil proses ini hanya digunakan untuk industrial water dan boiler sebagai pemanas sistem. Sementara itu air untuk kantor, kantin dan WC kamar mandi berasal dari PDAM Perusahaan Daerah Air Minum. 2. Steam Generation Unit SGU SGU adalah unit yang berfungsi menghasilkan steam uap dengan dua kategori yaitu: Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 - Steam Low Pressure merupakan system bertekanan rendah 3 kgcm2G yang dihasilkan beberapa boiler dalam satu kesatuan operasional. Steam ini dipergunakan untuk memanaskan berbagai alat penukar panas seperti heat exchanger, pemanas di dalam tangki untuk menghasilkan vacuum. - Steam High Pressure adalah steam bertekanan tinggi 19 kgcm2G-60 kgcm2G, dimana steam ini dipergunakan untuk memanaskan liquid fatty acid pada reaktor tekanan tinggi yang dihasilkan oleh boiler water tube tekanan tinggi. 3. Power Generator Unit PGU PGU merupakan alat penghasil tenaga listrik power suplay berkekuatan 1,2 MW yang membangkitkan sebuah generator yang digerakkan oleh turbin gas. Tenaga yang dibangkitkan generator ini terlebih dahulu didistribusikan ke beberapa pengubah yaitu utilitas, proses pengolahan peralatan dan ke kantor. Sistem ini juga dilengkapi dengan synchronizing system untuk menggunakan tenaga masukan dari PLN. 4. Air Process Unit APU APU yaitu unit yang menghasilkan udara tekan melalui compressor screw. Menurut penggunaan jenis udara yang dihasilkan dapat dibagi dua: - Udara Instrumen Yaitu udara bertekanan 4 kgm2G, dipakai untuk menggerakkan pneumatic system dengan udara sebagai aktivatornya. - Udara proses Yaitu udara bertekanan 8 kgm2G yang dipakai untuk melakukan proses pembersihan diarea proses pengolahan fatty acid. Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 5. Hydrogen Generation Unit HGU HGU yaitu unit yang berfungsi menghasilkan gas hidrogen untuk mengubah ikatan struktur fatty acid yaitu dari ikatan tak jenuh menjadi ikatan jenuh. 6. Thermal Oil Minyak Panas Minyak panas thermal oil berasal dari thermal oil boiler sebanyak 2 unit yang berguna untuk media pemanas reboiler dalam proses destilasi dan proses fraksinasi pada 310 dan 500. Suhu yang dihasilkan oleh minyak panas ini sanggup menggerakan reboiler sehingga dapat menciptakan kondisi vakum dalam kolom fraksinasi dan kolom destilasi untuk memudahkan proses pemisahan FFA dari zat pengotor. Minyak panas ini dihasilkan dari siklus yang terjadi di dalam reboiler sehingga dapat dipergunakan kembali jika sudah diolah. 7. Gas Nitrogen Gas nitrogen ini dipergunakan sebagai katalis dalam hydrogen generation unit untuk menghasilkan tekanan 5 kg pada 200 hidrogenasi. Gas nitrogen yang digunakan oleh PT.SOCI ada dua macam yaitu berasal dari: - PT. Aneka Gas yang disalurkan melalui pipa bawah tanah - Tangki nitrogen cair yang dibuat oleh PT. SOCI dan digunakan apabila PT. Aneka Gas tidak dapat menyalurkan gas nitrogen cair ini akan diubah menjadi wujud gas dengan suhu pemanasan yang tinggi oleh evaporator.

2.5.5. Safety dan Fire Protection

Keselamatan kerja merupakan bagian dari berlangsungnya produksi pabrik. Oleh karena itu, keselamatan kerja harus diperhatikan secara serius dan terpadu. Untuk maksud Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 tersebut, perlu ditinjau cara pengendalian keselamatan kerja dan keamanan pabrik pada rancangan dn setelah pabrik beroperasi. Untuk menghindari bahaya kecelakaan kerja dalam pabrik, maka harus diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu: - Bahaya panas Untuk menghindari kemungkinan bahaya akibat panas, maka pada instalasi yang bekerja pada suhu tinggi dipasang isolasi panas. - Bahaya bahan kimia Bahaya disebabkan bahan kimia merupakan bahaya yang serius yang dapat mempengaruhi kesehatan. Untuk itu diperlukan ketelitian pada waktu penanganan bahan-bahan kimia. Untuk menangani bila terjadi kecelakaan akibat bahan kimia adalah dengan menyediakan sebuah poliklinik yang terletak dalam komplek pabrik. - Bahaya konstruksi Konstruksi bangunan dan alat-alat produksi harus kuat dan menggunakan bahan-bahan yang sesuai dengan spesifikasi teknik. Pada tempat yang berbahaya dan bisa terjadi kecelakaan, diberi tanda peringatan dan penerangan yang baik. - Sikap karyawan Seluruh karyawan deberi penjelasan akan bahaya yang dapat terjadi dan bagaimana pencegahannya. Karyawan harus mematuhi semua peraturan keamanan kerja dengan memakai alat alat pengaman seperti sarung tangan, helm, pakaian kerja dan sepatu kerja. Sikap karyawan yang bertanggung jawab dan berdisiplin tinggi sangat mempengaruhi keselamatan kerja. Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut, maka diharapkan keselamatan kerja akan lebih terjamin sehingga produksi dapat berjalan dengan lancar. Bila terjadi juga Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 kecelakaan kerja, maka dilakukan tindakan penyelamatan melalui unit Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja P3K pada poliklinik sebelum dibawa ke rumah sakit. Sedangkan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya kebakaran di pabrik dilakukan melalui usaha-usaha sebagai berikut : 1. Penempatan alat pemadam kebakaran 2. Membuat tanda larangan merokok pada daerah yang mudah terbakar

3. Penyediaan alat deteksi kebakaran seperti alarm yang digunakan untuk pemberitahuan

keadaan darurat

2.5.6. Pengolahan Limbah Waste Treatment

Proses produksi pada PT. Sinar Oleochemical International menghasilkan dua jenis limbah yaitu : 1. Limbah Padat Limbah padat yang dihasilkan oleh PT.SOCI ada beberapa jenis, yaitu jenis filter cake, filter aid, bleaching earth waste spent Ni-catalis, pitch fatty acid . Limbah padat yaitu filter cake, filter aid di buang sedangkan bleaching earth waste spent Ni-catalis, pitch fatty acid dijual. 2. Limbah Cair Limbah cair yang dihasilkan oleh PT.SOCI ada dua jenis, yaitu waste water dan limbah domestik Secara umum pengolahan limbah pada PT. SOCI dilakukan dengan 3 tahap yaitu: 1. Tahap I Primary Treatment Pada tahap ini dilakukan proses penambahan TCC dan Irgasan berbentuk cairan putih, kedua larutan ini berfungsi sebagai anti bakteri. 2. Tahap II Second Treatment Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 Tahap ini adalah proses kelanjutan dari tahap I, dalam tahap ini terjadi proses kontak dengan udara yang dilakukan oleh kincir untuk proses penyegaran 3. Tahap III Third Treatment Tahap ini merupakan tahap akhir. Dalam bak ini ada yang menuju kesebuah kolam dan ada langsung ke saluran air yang akan menuju ke sungai. Sebagian air yang menuju kolam mini terdapat ikan-ikan. Ikan-ikan ini merupakan patokan apakah air tersebut sudah tercemar atau tidak dan apabila ikan tersebut masih hidup berarti air tidak tercemar

2.6. Daerah Pemasaran

Sasaran dari segmen pasar PT. SOCI didasarkan pada produk yang dihasilkan yaitu fatty acid dan gliserin yang merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produk yang lain, yang mempunyai nilai tambah yang lebih. Dengan demikian konsumen yang menjadi sasaran menjadi sasaran perusahaan adalah industri-industri yang menggunakan fatty acid dan gliserin sebagai bahan baku deterjen, sabun, minyak wangi dan lain-lain. Hasil produk PT. SOCI menurut kebijaksanaan perusahaan 90 dipasarkan di luar negeri dan 10 dipasarkan di dalam negeri. Daerah pemasaran di luar negeri yaitu Jepang, Korea, Belgia, Thailand dan lain-lain, sedangkan daerah pemasaran di dalam negeri misalnya PT. Bridgestone Indonesia. Perusahaan memilih pasar luar negeri karena pasar luar negeri lebih luas dan kebutuhan mereka akan fatty acid lebih besar. Untuk itu, PT.SOCI sebagai pihak produsen telah menjamin hubungan dengan konsumen-konsumen tersebut. Hal ini dilakukan secara Piqih Nurjannah : Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009 langsung kepada konsumen dan juga dilakukan dengan cara pendistribusian. Pendistribusian produk dilakukan melalui agen di Jepang yaitu PT. Merubeni.

2.7. Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Lingkungan

Dokumen yang terkait

Penentuan Tenaga Kerja Yang Optimal Pada Bagian Packing Dengan Menggunakan Waktu Standar Pada PT. Adimulia Sarimas Medan

1 36 150

Penghitungan Waktu Standard Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Pada Bagian Pengepakan PT. Sinar Oleochemical International (PT. SOCI)

0 39 81

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Pengukuran Waktu Dengan Menggunakan Metode Stopwatch Time Study Pada Bagian Packing Glycerine di PT. Sinar Oleochemichal International

5 60 184

Penentuan Jumlah Pekerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja Dengan Metode Work Sampling Dan Workload Analysis Pada Bagian Packing PT Aroma Mega Sari

0 0 18

Penentuan Jumlah Pekerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja Dengan Metode Work Sampling Dan Workload Analysis Pada Bagian Packing PT Aroma Mega Sari

0 0 1

Penentuan Jumlah Pekerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja Dengan Metode Work Sampling Dan Workload Analysis Pada Bagian Packing PT Aroma Mega Sari

0 1 9

Penentuan Jumlah Pekerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja Dengan Metode Work Sampling Dan Workload Analysis Pada Bagian Packing PT Aroma Mega Sari

0 0 9

Penentuan Jumlah Pekerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja Dengan Metode Work Sampling Dan Workload Analysis Pada Bagian Packing PT Aroma Mega Sari Chapter III VII

2 2 63

Penentuan Jumlah Pekerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja Dengan Metode Work Sampling Dan Workload Analysis Pada Bagian Packing PT Aroma Mega Sari

0 1 3

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Stasiun Repair Overhoul Gearbox (Studi Kasus: PT. IMECO Inter Sarana)

0 1 6