Instrumen yang telah di konstruksi mengenai aspek-aspek yang akan di ukur dengan berlandaskan teori selanjutnya didiskusikan dengan ahlinya minmal 3 tiga orang.
Selanjutnya lakukan uji coba instrumen pada sampel sekitar 30 tga puluh responden dari populasi yang akan dpakai. Setelah data ditabulasikan, maka uji validitas
konstruksi dilakukan dengan cara mengkorelasikan antar skor item instrumen.
2. Pengujian validitas isi
Unuk instrumen dalam bentuk test, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang telah diajarkan. Untuk
instrument dalam bentuk non test dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrument dengan rancangan atau program yang telah disiapkan. Pada tiap instrumen
terdapat butir-butir pernyataan maupun pertanyaan.
3. Pengujian validitas eksternal
Validitas eksternal dilakukan dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.
Sebelum angket disebar perlu dilakukan uji coba angket kepada 30 tiga puluh orang yang tidak termasuk sampel, untuk mengetahui apakah isi kuesioner dapat di mengerti oleh
responden. Pengujian validitas instrumen penelitian ini menggunakan validitas konstruksi dengan cara mengkorelasikan antar skor butir pernyataan dengan total skor konstruksi
dengan menggunakan perangkat lunak PASW versi 15.0
3.5.2.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang dtunjukkan oleh instrumen pengukuran. Menurut Sevilla dalam Umar 2008: 58 pengujian reliabilitas dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu : •
Internal yaitu pengujian dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada dengan membuat 2 dua instrumen yang butir-butir pertanyaan atau pernyataannya
ekuivalen. Lakukan pengujian 2dua instrument ini pada responden dalam waktu yang sama, tetapi sekali saja. Selanjutnya korelasikan data dari kedua instrumen
tersebut. Bila korelasinya positif dan signifikan, maka instrumen dinyatakan reliabel.
• Eksternal yaitu dengan melakukan test retest.
Cara ini adalah dengan mencobakan instrument beberapa kali pada responden. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antar percobaan pertama dengan yang
berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen dinyatakan reliabel.
Pengujian reliabilitas penelitian ini menggunakan cara internal dan untuk uji reliabilitasnya menggunakan uji Cronbach’s Alpha.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Teknik Analisis Data
Semua data yang diperoleh dari penyebaran angket pada penelitian ini diolah sehingga menghasilkan deskriptif jawaban yang akan ditabulasikan dengan menyusun
kedalam tabel kemudian dihitung persentase jawaban, selanjutnya di analisis dan di interpretasikan. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna
digunakan analisis Regresi Linear Sederhana RLS.
Model regresi sederhana dirumuskan sebagai berikut :
Ŷ = a + bX Dimana
Ŷ = kualitas pelayanan a = konstanta harga Y bila X = 0
b = koefisien regresi X = kepuasan pengguna Sugiyono, 2009: 188
Untuk menguji signifikan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna dilakukan Uji t yaitu dengan membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
pada tingkat kepercayaan 95
α = 0,05 . Apabila hasil perhitungan nilai t
hitung
lebih besar dari t
table
maka H0 ditolak dan Ha diterima sedangkan jika t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
maka H0 diterima dan Ha ditolak
Ho diterima jika t
hitung
t
table
pada α = 0,05 Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 0,05
3.7 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan satuan ukuran skala Likert dengan alternatif jawaban mulai dari sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju.
Menurut Sugiyono 2009: 93 “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.
Bobot untuk setiap jawaban yang diberikan responden dari setiap indikator pernyataan adalah sebagai berikut :
1. Sangat Setuju SS, diberi skor 4
2. Setuju S, diberi skor 3
Universitas Sumatera Utara