Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

b. Responden yang menyatakan saya akan merekomendasikan produk yang dijual di PT. Fajar Utama Medan kepada orang lain.Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 4 responden yang menyatakan kurang setuju, 14 responden yang menyatakan setuju dan 12 responden yang menyatakan sangat setuju. c. Responden yang menyatakan saya tidak akan beralih ke distributor lain dalam melakukan pembelian produk yang sama.. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan tidak setuju, 3 responden yang menyatakan kurang setuju, 19 responden yang menyatakan setuju dan 8 responden yang menyatakan sangat setuju.

C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Analisis normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data titik pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai dalam pengujian ini adalah metode plot. Universitas Sumatera Utara Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Expe ct ed Cum Pr ob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan Gambar 4.1 : Pengujian Normalitas Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan, dapat dilihat dari Gambar 4.1 bahwa asumsi normalitas terpenuhi. Analisis normalitas dapat juga dilakukan dengan uji Kolmogrov- Smirnovgoodness of fit test. Data yang dimasukkan adalah unstandardized residual Res_1. Cara pengambilan keputusan : a Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi. b Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 30 Mean ,0000000 Normal Parametersa,b Std. Deviation ,90698392 Absolute ,115 Positive ,094 Most Extreme Differences Negative -,115 Kolmogorov-Smirnov Z ,629 Asymp. Sig. 2-tailed ,823 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2010 Pada Tabel 4.14 terlihat bahwa pada baris Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,823 atau probabilitas di atas 0,05 0,823 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi. 2 Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaanperbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika varian berbeda disebut heterokedastisitas. Heterokedastisitas terjadi karena terjadi perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Heterokedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Pemeriksaan terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar pada grafik Scatterplot. Cara pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heterokedastisitas. b Jika diagaram pencar tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 Regres sio n Stude ntized Residual 2 1 -1 -2 -3 Scatterplot Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan Gambar 4.2 : Uji Heterokesdatisitas Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2010 Gambar 4.2 menunjukkan bahwa diagram pencar tidak membentuk suatu pola atau acak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa regresi tidak mengalami gangguan heterokesdatisitas. Uji heterokedastisitas dapat juga dilakukan dengan Uji Glesjer. Cara pengambilan keputusan : Universitas Sumatera Utara a Jika probabilitas 0,05 maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. b Jika probabilitas 0,05 maka mengalami gangguan heterokedastisitas. Tabel 4.8 UJI GLEJSER Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Model B Std. Error Beta B Std. Error Constant 3,787 2,247 1,685 ,104 Nilai Produk ,041 ,137 ,055 ,299 ,767 Nilai Pelayanan -,091 ,055 -,331 -1,661 ,109 1 Nilai Emosional -,198 ,133 -,295 -1,488 ,149 a Dependent Variable: Absut Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2010 Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa kolom Sig.Significance pada Tabel koefeisien regresi adalah 0,767, 0,109; dan 0,149 atau probabilitas lebih besar dari 0,05, maka tidak terjadi gangguan heterokedastisitas. 3 Uji Multikolinearitas Multikolinearitas artinya terdapat korelasi linear sempurna atau pasti di antara dua atau lebih variabel independen. Artinya multikolinearitas menyebabkan standar deviasi masing-masing koefisien regresi akan sangat besar sehingga membuat bias tingkat signifikan pengaruh variabel dependen. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor VIF. Batas VIF adalah 5, artinya jika VIF lebih Universitas Sumatera Utara besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas yang lainnya disimpulkan terjadinya multikolinearitas. Tabel 4.9 UJI MULTIKOLINIERITAS Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta Toleranc e VIF Constant -10,073 3,992 -2,523 ,018 Nilai Produk ,859 ,244 ,437 3,522 ,002 ,972 1,029 Nilai Pelayanan ,563 ,097 ,771 5,785 ,000 ,840 1,191 1 Nilai Emosional ,714 ,236 ,401 3,023 ,006 ,849 1,178 a Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2010 Pada Tabel 4.13 memperlihatkan semua nilai variabel independent memiliki nilai Tolerance 0,1 dan VIF 1. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.

C. Regresi Linier Berganda