10
2. PERENCANAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
Perencanaan planning adalah: 1 pemilihan penetapan tujuan-tujuan organisasi, 2 penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda,
sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pada dasarnya perencanaan kreatif merupakan pekerjaan penentuan factor-faktor, kekuatan,
pengaruh dan hubungan-hubungan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sebelum mengerjakan seseuatu harus disusun terlebih dahulu dalam suatu
perencanaan, dengan maksud untuk melancarkan pencapaian tujuan, termasuk dalam mengelola menajemen keuangan di sekolah. Arti dari manajemen keuangan itu
sendiri adalah tindakan pengurusan tata usaha keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan untuk mewujudkan tertib
administrasi keuangan. Manajemen keuangan sekolah merupakan bagian dari kegiatan pembiayaan pendidikan yang secara keseluruhan menuntut kemampuan
sekolah untuk
merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi
serta mempertanggungjawabkan secara efektif dan transparan. Dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah, manajemen keuangan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam manajemen
pendidikan itu sendiri. Rencana-rencana dibutukan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-
tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik Untuk pencapaian tujuan-tujuan itu. Disamping itu, rencana memungkinkan;
a. organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan.
b. para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih, dan
c. kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila tingkatan kemajuan tidak memuaskan.
11
Planning dapat dirumuskan oleh Piet Sahertian sebagai langkah persiapan yang diarahkan kepada tujuan dan bertitik kulminasi pada suatu keputusan yang
berfungsi sebagai landasan bagi langkah tindakan selanjutnya.
4
Dalam sebuah perencanaan pembiayaan pendidikan, perlu adanya penyusunan anggaran yang merupakan langkah-langkah positif untuk merealisasikan rencana
yang telah disusun. Pada dasarnya, penyusunan anggaran merupakan negosiasi atau kesepakatan antara puncak pimpinan yang dalam hal ini adalah kepala sekolah
dengan bawahan dalam menentukan besarnya alokasi biaya suatu penganggaran pada sekolah, perencanaan anggaran itu tertuang pada rencana anggaran pendapatan
belanja sekolah RAPBS. RAPBS mencerminkan kekuatan sekolah dalam membiayai penyelenggaraan
pendidikannya sekaligus menggambarkan rata-rata status sosial ekonomi keluarga para siswa. RAPBS terdiri atas rencana pendapatan dan pengeluaran atau belanja
sekolah. Dalam rencana pendapatan, terdapat komponen sumber dari pemerintah, siswa terutama dari iuran rutin sekolah, atau lazim disebut iuran BP3 dan
sumbangan masyarakat lainnya. Sementara itu untuk pengeluaran terdapat komponen gaji guru pegawai yang biasanya paling dominan dan non gaji pemeliharaan dan
pengadaan sarana penunjang. RAPBS juga ditentukan oleh sejumlah siswa sekolah yang jumlah siswanya
besar akan mendapatkan dana yang lebih besar pula dari iuran siswa yang dikelola oleh sekolah bersama BP3 atau komite sekolah.
Pada era
manajemen berbasis
sekolah MBS
sekarang badan
penyelenggaraan pendidikan BP3 dihapus dan fungsinya diwadahi dalam komite sekolah. Namun pada kenyataannya, RAPBS juga tidak dengan sendirinya
mencerminkan keseluruhan dana yang mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah, karena dalam kenyataannya banyak dana lain yang dikelola oleh sekolah
4
Sehartian, A, Piet, Dimensi Administrasi Pendidikan, Surabaya;Usaha Nasional, 1994, hal;254